Sebagai orangtua, tentu kita bersedih bila si kecil menderita batuk, terlebih bila batuk berdahak.
Saat si kecil menderita batuk seperti itu, pasti hati kita tidak sabar untuk segera berlari ke apotik terdekat dan membeli obat batuk berdahak yang banyak diiklankan mampu menyembuhkan batuk berdahak pada anak.
Sayangnya, para ahli kesehatan justru menyebutkan bahwa obat-obat batuk tersebut sebetulnya tidak benar-benar banyak membantu. Malah, bisa saja menimbulkan efek samping yang berbahaya (meski kecil) pada anak-anak balita.
Hal ini membuat banyak ibu yang mencoba pengobatan alami. Salah satunya adalah kompres madu yang akhir-akhir ini cukup populer. Namun apakah cara ini memang ampuh?
Mari kita simak pengalaman beberapa ibu yang telah menggunakannya, serta pendapat dokter dari sisi medis.
Cara membuat kompres madu
Bahan yang dibutuhkan:
- madu
- tepung
- minyak sayur
- plester
Langkah 1: campur tepung dengan sedikit madu sehingga cukup untuk mengompres tubuh anak. Campur hingga adonan tidak lengket di tangan.
Langkah 2: Tambahkan sedikit minyak sayur dan ratakan campurannya.
Langkah 3: Bungkusan campuran dengan kain kasa dan letakkan pada sebuah plester besar.
Langkah 4: Tempelkan di dada anak, terutama sebelum tidur.
Kompres dapat diangkat setelah 2-3 jam, sementara pada orang dewasa bisa hingga semalaman.
Baca juga: Alternatif Obat Batuk untuk Anak
Metode kompres ini dapat digunakan untuk anak di atas 6 bulan. Bila si kecil masih di bawah 6 bulan, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum mencobanya.
Pada halaman ketiga, Parents dapat membaca pengalaman seorang ibu yang mencoba metode kompres madu.
Benarkah kompres madu bisa menyembuhkan batuk berdahak?
Dikutip dari situs theAsianParent Singapura; seorang ibu bernama Rachel Lim mencoba mengaplikasikan metode ini pada anaknya. Ia menyebutkan bahwa metode ini memang dan menceritakannya di Facebook.
Menurutnya, metode ini memang efektif.
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10153864219044434&set=gm.497351937104060&type=3
Sebagai pengganti minyak sayur, Rachel memilih menggunakan Virgin Coconut Oil (VCO) dan juga menambahkan sedikit sari jahe pada campuran madu yang digunakan untuk mengompres.
Pada post Facebooknya ia bercerita bahwa biasanya butuh waktu 2-3 jam agar bayinya bisa tidur, karena terganggu batuk berat dan rewel.
Jadi, suatu malam ia mencoba kompres madu ini selama 4 jam. Rachel sangat bersyukur karena ia tidak lagi mendengar nafas sesak, atau suara dahak yang tertahan. Bahkan sepanjang malam, anaknya tersebut tidak lagi batuk.
Saat di konfirmasi akan ceritanya tersebut, Rachel percaya bahwa sari jahe yang ia gunakan juga membantu penyembuhan batuk pada anaknya.
Seperti kita tahu, bahwa jahe telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk meringankan batuk dan radang tenggorokan.
Lalu bagaimana pendapat dokter tentang hal ini?
Pendapat ahli medis tentang kompres madu untuk batuk berdahak
Dr. Pradeep Raut, salah seorang dokter anak dan ahli perawatan pada bayi beresiko pada Kinder Clinic, Singapura, berpendapat bahwa sesungguhnya, belum ada data klinis yang mendukung apakah kompres madu benar-benar manjur untuk anak dan dewasa.
Meskipun begitu, Dr. Pradeep menyebutkan beberapa laporan penelitian klinis tentang keefektifan madu untuk batuk di malam hari terutama untuk anak-anak di atas satu tahun.
Sementara bukti tentang keefektifan madu adalah bila madu diminum, bukan dijadikan bahan kompres. Madu diminumkan kepada anak untuk mengatasi batuk akut. Namun ingat Bunda, anak di bawah 1 tahun tidak boleh meminum madu. Baca juga: Bahaya Madu untuk Anak di Bawah 1 Tahun.
Lebih lanjut Dr. Pradeep berkata, bahwa madu adalah bahan alami yang sangat murah, cukup aman, memiliki efek meringankan batuk, dan juga bisa sebagai antioksidan, meningkatkan pelepasan sitokin (protein kecil sebagai mediator dan pengatur imunitas), yang hasilnya adalah efek anti-mikroba.
Parents, campuran bahan kompres madu tidak untuk dimakan. Semoga ulasan ini bermanfaat.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.