TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Pengakuan Seorang Ibu, "Setelah Vaksin Campak, Bayiku Malah Kena Campak, Apa Iya?"

Bacaan 4 menit
Pengakuan Seorang Ibu, "Setelah Vaksin Campak, Bayiku Malah Kena Campak, Apa Iya?"

Pandangan dan informasi yang diceritakan di dalam artikel ini merupakan pendapat penulis dan belum tentu didukung oleh theAsianparent atau afiliasinya. TheAsianparent dan afiliasinya tidak bertanggung jawab atas konten di dalam artikel atau tidak bisa diminta pertanggungjawaban untuk kerusakan langsung atau tidak langsung yang mungkin diakibatkan oleh konten ini.

Padahal baru seminggu vaksin campak, kok, malah campak? Apa iya bayiku kena campak?

Ya, seminggu setelah vaksin campak, bayiku mendadak demam tinggi di malam hari. Panasnya naik turun selama 3 hari dan suhunya ketika naik dan terlebih di malam hari bisa mencapai 39.3 C.

Saya sebagai new mom baru pertama kali mengalami suhu demam tersebut. Ya, ini kedua kalinya anak saya demam setelah sebelumnya demam karena vaksin DPT, namun suhu demamnya kurang dari 38 C. Teori sudah pernah saya baca sebagai persiapan jika anak demam, namun pada praktiknya tetap saja saya panik.

Apakah Benar Bayiku Kena Campak?

bayiku kena campak

Pertanyaan demi pertanyaan saya ajukan ke beberapa teman yang lebih berpengalaman dan juga tak lupa saya bertanya pula kepada sesepuh seperti mama sendiri, mama mertua, dan juga nenek dari suami.

Mereka hanya kebingungan kenapa bisa setelah vaksin campak malah terkena gejala seperti campak, dan juga tidak ada yang memiliki pengalaman seperti saya. Juga tak lupa saya searching di internet apakah setelah vaksin campak bisa terkena campak?

Jawabannya ya, memang bisa namun demam yang dirasakan tidak setinggi anak saya, hanya demam ringan.

Oleh karena demam berlangsung 3 hari berturut-turut dan tidak hilang dengan paracetamol, akhirnya saya dan suami membawa anak saya ke Dokter Spesialis Anak (DSA).

Gejala yang Dialami Anakku

bayiku kena campak

Gejala yang dimiliki demam tinggi naik turun 3 hari berturut-turut dan tidak nafsu makan serta tidak ada gejala lain yang spesifik sehingga dokter menyarankan untuk tes lab.

Hasil tes lab anak saya menunjukkan adanya infeksi virus, namun jenisnya apa belum diketahui karena belum muncul gejala yang spesifik. Kemudian DSA pun memberikan obat antivirus dan suplemen makanan berupa vitamin penambah nafsu makan.

Kemudian, keesokan harinya demam pun mereda, suhu tubuh anak saya tidak lebih dari 37,5 C dan berangsur turun ke suhu tubuh normal. Meredanya suhu tubuh bersamaan dengan munculnya ruam merah.

Tak lupa saya memberikan calamine lotion untuk menghilangkan ruam dan mengurangi rasa gatal. Apakah ini campak karena muncul ruam-ruam merah di tubuh? Orang rumah sepakat dan mengatakan kalau bayiku kena campak.

Lalu saya diwejangi agar jangan lupa memberikan bedak gatal. Namun, ruam merah ini tidak disertai dengan rasa gatal karena anak saya tidak pernah menggaruknya.

Bayiku Kena Campak atau Roseola?

bayiku kena campak

Saya pun langsung mencari kebenaran lewat berbagai macam artikel. Yang saya temukan, anak saya mengalami sakit yang disebut dengan roseola. Ya, penyakit semacam campak namun berbeda dan berbeda pula virus penyebabnya.

Dikutip dari beberapa sumber artikel kesehatan, penyebab dari penyakit roseola adalah  Human Herpes Virus 6, tapi juga bisa disebabkan oleh virus herpes lainnya seperti Human Herpes Virus 7.

Roseola tidak menyebabkan bahaya dan mereka yang mengalami penyakit ini adalah bayi dengan usia 6 bulan sampai 2 tahun.Umumnya penyakit yang dikenal sebagai roseola infantum ini dapat reda dengan sendirinya dalam satu minggu.

Roseola biasanya terjadi karena infeksi virus herpes tipe 6 atau tipe 7 (HHV/human herpesvirus 6/7) yang penyebarannya sama dengan penularan flu, yaitu melalui batuk atau bersin dari anak lain yang lebih dulu terinfeksi. Selain itu, virus juga bisa menular setelah menyentuh barang yang disentuh penderita.

 Masih banyak yang meyakini penyakit roseola adalah campak. Sekali lagi ini berbeda.

Jika dilihat dari jarak dekat, ruam pada roseola berbentuk bintik-bintik merah muda atau kemerahan yang dimulai dari punggung atau perut, lalu menyebar ke bagian wajah, lengan dan kaki. Sedangkan ruam pada campak berbentuk bercak benjolan berwarna merah atau coklat kemerahan yang dimulai dari wajah lalu turun ke bagian bawah.

Dalam waktu satu seminggu (sudah termasuk saat demam), kondisi anak saya membaik, sudah hilang ruamnya. Namun, nafsu makan yang tidak kunjung pulih padahal sudah diberika vitamin penambah nafsu makan.

Hal tersebut dikarenakan adanya sakit tenggorakan yang dialami saat terkena roseola. Jadi, tidak hanya demam yang disusul dengan ruam saja.

Gejala Umum Jika Terkena Roseola:

Pengakuan Seorang Ibu, Setelah Vaksin Campak, Bayiku Malah Kena Campak, Apa Iya?

  • Demam tinggi dengan suhu >39°C selama 3–5 hari
  • Batuk
  • Pilek
  • Sakit tenggorokan
  • Hilang nafsu makan
  • Kelenjar getah bening di leher membesar
  • Diare
  • Kelopak mata membengkak
  • Muncul ruam pada kulit (eksantema subitum) setelah demam mereda

Untuk mengobati sakit tenggorokannya saya berikan air putih dan juga ASI dengan rutin sehingga banyak cairan yang masuk ke dalam tubuh anak saya. Jangan lupa agar anak diberikan istirahat yang cukup untuk mengembalikan imunnya.

Ada pertanyaan dari beberapa kerabat “Padahal kesehariannya hanya dirumah dan teras depan rumah, namun mengapa bisa terkena roseola?” Biasanya kami melakukan vaksin secara drive thru, hal ini sudah dilakukan saat vaksin di usia 2 bulan dan berlangsung hingga sebelum vaksin campak.

Namun, dikarenakan saya harus memajukan hari vaksin yang mendadak dikarenakan suata alasan maka pelaksanaan vaksin berlangsung di poliklinik. Kemungkinan terbesar, anak saya tertular saat di poliklinik anak.

Jadi disarankan lebih baik pelaksanaan vaksin secara drive thru jika di rumah sakit karena lebih aman dengan menghindari kontak orang yang lalu lalang.

 

 

Ditulis oleh Tania Fitri, VIPP Member theAsianparent ID

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

theAsianParent Indonesia

  • Halaman Depan
  • /
  • Kisah Nyata dan Tips Kesehatan
  • /
  • Pengakuan Seorang Ibu, "Setelah Vaksin Campak, Bayiku Malah Kena Campak, Apa Iya?"
Bagikan:
  • Resep Favorit Keluarga

    Resep Favorit Keluarga

  • Pastel isi telur sosis keju

    Pastel isi telur sosis keju

  • Resep Makanan Khas Palembang Selain Pempek, Lemak nian !

    Resep Makanan Khas Palembang Selain Pempek, Lemak nian !

  • Resep Favorit Keluarga

    Resep Favorit Keluarga

  • Pastel isi telur sosis keju

    Pastel isi telur sosis keju

  • Resep Makanan Khas Palembang Selain Pempek, Lemak nian !

    Resep Makanan Khas Palembang Selain Pempek, Lemak nian !

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti