Seorang bayi vegetarian di Italia dibawa ke rumah sakit oleh kakeknya. Dokter kemudian menemukan bayi tersebut menderita malnutrisi parah dan memiliki kadar kalsium yang sangat rendah.
Orangtua bayi tersebut dilaporkan telah memberikan bayi mereka diet vegan (jenis vegetarian yang menghindari produk hewani sama sekali, bahkan telur dan susu), sejak bayi itu lahir.
Bayi yang berusia 14 bulan ini memiliki berat badan hanya 5 kilogram, atau sama dengan rata-rata berat bayi 3 bulan.
Setelah pemeriksaan lebih lanjut, sang bayi juga harus menjalani operasi darurat karena masalah jantung, yang diperparah oleh kadar kalsium yang rendah.
The Local menuliskan bahwa staf rumah sakit melaporkan kasus ini ke layanan sosial yang berakibat orangtua si bayi kehilangan hak asuh atas anak mereka.
Kasus bayi vegetarian menderita malnutrisi sudah beberapa kali terjadi
bayi vegetarian menderita malnutrisi atau gizi buruk.
Dalam beberapa bulan terakhir, Italia telah melihat beberapa kasus anak-anak yang menjalani diet vegan dirawat di rumah sakit karena kekurangan gizi.
Pada bulan Juni, seorang anak perempuan berusia 2 tahun dirawat intensif di rumah sakit selama beberapa hari karena menderita kekurangan vitamin dan rendahnya tingkat hemoglobin.
Dan juni lalu, seorang bayi 11 bulan, yang orangtuanya adalah vegan ekstrim, dirawat karena gizi buruk selama beberapa bulan.
Kasus serupa juga terjadi di negara-negara lain. Pada tahun 2007, pasangan vegan diberi hukuman seumur hidup setelah bayi laki-laki mereka meninggal karena kelaparan.
Juga pada tahun 2011 pasangan vegan di Perancis didakwa atas pengabaian setelah bayi mereka yang berusia 11 bulan meninggal karena kekurangan vitamin.
Diet vegetarian sebenernya baik dan menyehatkan, jika …
Para dokter setuju bahwa diet vegan atau vegetarian bisa menyehatkan untuk bayi, asalkan mereka mendapatkan nutrisi penting yang cukup.
Direktur pediatri rumah sakit mengatakan kepada Telegraph; “Sebenarnya tidak masalah jika orangtua memilih berbagai jenis asupan yang tidak biasa atau berbeda untuk anaknya. Namun harus diingat, sejak lahir bayi harus mendapatkan cukup kalsium dan zat besi.”
Menurut The Academy of Nutrition and Dietetics, diet vegan yang direncanakan dengan baik bia menyehatkan untuk bayi dan balita.
Bayi dalam keluarga vegan perlu tambahan vitamin D. Setelah 4 sampai 6 bulan, juga perlu asupan zat besi, baik dengan suplemen atau sereal yang difortifikasi.
Bayi vegetarian juga membutuhkan susu formula yang diperkaya zat besi. Dan setelah berumur satu tahun, sebaiknya diberikan juga susu kedelai yang diperkaya dengan kalsium, vitamin D, dan vitamin B12.
Orangtua juga harus memastikan untuk tidak memberikan bayi almond, beras, gandum, atau susu kedelai yang tidak difortifikasi pada tahun pertama arena ini tidak baik sebagai pengganti susu formula.
Jika diet vegan sangat penting bagi Anda, berkonsultasilah dengan dokter atau ahli diet resmi.
Zat gizi yang diperlukan bayi
Tidak hanya zat gizi nabati, bayi dan anak-anak juga membutuhkan zat gizi hewani lo, Bun. Menurut ahli gizi Judy Moore, membiarkan anak hanya makan zat gizi nabati dapat menyebabkan kekurangan gizi, asupan energi yang tidak memadai, dan pertumbuhan yang tidak optimal.
Tahun pertama kehidupan adalah salah satu periode perkembangan paling penting bagi seorang anak. Jika anak sudah menjani diet vegetarian, mereka bisa mengalami kekurangan gizi, dan mengalami stunting (pendek).
“Kekurangan nutrisi umum terjadi pada anak yang vegan, mereka biasanya kekurangan zat besi, B12, yodium. Padahal zat gizi ini sangat dibutuhkan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan anak,” ungkap ahli diet anak, Ana Kristina Skrapac.
Ia juga menyebutkan bahwa, bayi membutuhkan nutrisi dan energi yang tinggi, sementara diet vegetarian menawarkan energi yang rendah.
“Stunting juga dapat terjadi jika anak tidak diberikan cukup lemak, protein, dan energi total secara optimal. Bayi memiliki kebutuhan nutrisi dan energi yang tinggi, sementara diet vegetarian menawarkan energi yang rendah,” tambahnya.
Ana Kristina Skrapac menyarankan agar anak mendapat zat gizi yang seimbang, baik dari produk nabati dan hewani.
“Orangtua baiknya mendorong anak-anak untuk mengonsumsi beragam makanan termasuk susu, daging, unggas, ikan, telur, sayuran dan buah-buahan untuk mencapai keseimbangan nutrisi yang optimal,” tutup Skrapac.
Semoga ulasan ini bermanfaat, Parents!
Baca juga:
Macam-macam Vitamin dan Nutrisi Penting untuk Pertumbuhan Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.