Selain baik bagi kesehatan si kecil, sunat menjadi salah satu perintah agama dalam Islam. Memiliki dua anak laki-laki, artis Tya Ariestya punya cerita tersendiri terkait hal ini. Belum lama ini ternyata bayi Tya Ariestya, Kalundra, baru melakukan sunat di usianya yang masih belia.
Walau memiliki anak laki-laki yang usianya terpaut 3 tahun, rupanya sang kakak, Kanaka, belum disunat. Nah rupanya Tya punya alasannya sendiri untuk lebih mendahulukan si bungsu.
Bayi Tya Ariestya disunat saat umur 6 bulan
Tya memutuskan untuk menyunat Kalundra di usia 6 bulan bukan tanpa alasan. Hal ini rupanya karena beberapa waktu lalu si kecil sempat didiagnosis mengalami Infeksi Saluran Kencing (ISK). Berikut ini cerita tentang Kalundra yang ia bagian di Instagram.
Kemarin Alhamdulillah proses sirkumsisi a.k.a SUNAT Kalundra di @rsiabundajakarta sama dokter bedah anak Amir Thayeb, lancar
Usia Kalundra sekarang 6 bulan kurang 1ahari, prosesnya sampai ke sunat bayi
1. Berat Kalundra gak naik-naik dari 3 bulan, dia mulai jelek naik beratnya. Terus DSA Kalundra dr @mel97819 suruh cek urin kultur, dan ternyata bener Kalundra ada Infeksi Saluran Kemih
2. Kita mutusin untuk ambil tindakan sunat, karena ISK itu besar kemungkinan berulang, dan bisa mengganggu pertumbuhan anak, juga gak bagus banget efeknya
Wah memang ISK ini tak bisa disepelekan ya Parents. Khawatir akan tumbuh kembang buah hatinya tersebut, Tya dan sang suami pun akhirnya memutuskan untuk secepatnya menemukan dokter bedah untuk menyunat si kecil.
Setelah berusaha mencari berbagai informasi, Tya pun memutuskan untuk menyunat si kecil di RSIA Bunda Jakarta dan memilih dokter Amir. Melihat kondisi si kecil yang masih cukup belia, Tya pun rupanya berkonsultasi dengan dokter anestesi untuk mendapatkan persetujuan pembiusan total.
Alih-alih merasa tak tega bila menyunat sejak usianya bayi, justru Tya memang memiliki keinginan tersebut untuk kedua anaknya.
Namun sayangnya memang usia sang kakak sudah terlewat sehingga ia berencana akan menyunatnya di waktu yang tepat nanti tanpa pembiusan total.
”Udah semuanya beres! Baru deh bisa dpt jadwal sunatnya, btw buat yang tanya kok bayi udah disunat? Gak sakit? Gak kasian?
Kalo waktu bisa kuulang dari Kanaka lahir malah, semua sebelum 3 bulan aku akan SUNAT tanpa indikasi apapun
Tapi sekarang semua udah lewat, Kanaka 3 tahun, udah nanggung banget. Kutunggu sampe bisa diajak kerjasama disunat tanpa bius total aja,” ungkap Tya.
Berselang beberapa jam setelah disunat, si kecil Kalundra pun sudah diperbolehkan pulang. Karena tidak ada efek samping apapun yang perlu dikhawatirkan.
Kalundra, bayi Tya Ariestya disunat saat usia 3 bulan.
”Kalo Kalundra memang harus karena resiko untuk ISK berulangnya tinggi banget. Mending kusunat dan insyaallah sehat.
Alhamdulillah kelar operasi, terus efeknya cuma Kalundra ngantuk-ngantuk , gak rewel sama sekali. Udah langsung bisa pake diapers. Naik ke ruangan ODC, dia malah langsung guling-guling (diapersnya di-double biar empuk) etrus di periksa lagi sama dr.Amir dan boleh pulang.
Cuma beberapa jam aja di RS, sampe rumah juga anaknya alhamdulillah gak rewel dan malem bobo nyenyak.
Bismillah sehat buat Kalundra, sehat juga buat semua yang punya anak disini ”
Sunat mengurangi risiko ISK
Infeksi Saluran Kemih bisa menjadi penyakit yang berulang dan mengganggu tumbuh kembang si kecil. Pada bayi laki-laki ISK ini memang sering terjadi.
Dilansir dari laman Okezone, menurut Dokter Spesialis Anak, dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K), bayi laki-laki memang sering mengalami infeksi saluran kemih karena kondisi fisiknya.
Hal ini karena sejak lahir kulup penisnya sudah dalam kondisi yang rapat.
“Sunat jadi salah satu cara menurunkan risiko terkena infeksi saluran kemih. Saat lahir kulit kulup rapat sekali, jadi tidak bisa dibersihkan,” ujar Dr. Eka.
Di samping itu, sunat pada bayi rupanya cukup disarankan lho dibandingkan menyunatnya saat sudah memasuki usia sekolah. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS terkait dengan berbagai alasan medis.
“Sunat lazimnya dilakukan sebelum masa pubertas. Hal ini karena pembuluh darah pada anak-anak masih kecil, sehingga perdarahannya akan lebih sedikit dan peroses penyembuhan akan lebih mudah.”
Bahkan dokter Mahdian pun menyarankan agar sunat dilakukan saat usia anak di bawah 40 hari.
***
Nah kalau Parents punya cerita tersendiri soal menyunat anak laki-laki? Bagikan yuk cerita menariknya di Aplikasi TheAsianparent Indonesia.
Baca Juga :
Risiko bayi disunat terlalu dini, Parents perlu waspada!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.