Beberapa waktu lalu, seorang bayi laki-laki ditemukan meninggal di pelukan sang ibu. Tak lama diketahui bahwa meninggalnya lantaran bayi tersedak saat menyusu ketika sang ibu tanpa sadar tertidur pulas.
Ya, tidak ada yang membantah jika menjadi ibu baru tak hanya membahagiakan, tetapi juga melelahkan. Terlebih jika mengingat kehadiran bayi bisa membuat perubahan waktu jam tidur. Saat sedang menyusui bayi pun bisa membuat ibu ketiduran.
Kondisi ini tentunya banyak dialami ibu baru, termasuk Leanne Petty. Pagi hari, saat terbangun jam 6 pagi, ia menemukan bayinya, Charlie yang berusia 2 bulan, terbaring di dadanya. Namun sayang, ketika itu buah hatinya sudah tidak responsif saat dibangunkan.
Merasa ada sesuatu yang tidak beres, Leanne pun segera menghubungi paramedis, dan ambulan langsung membawa bayinya ke Rumah Sakit.
Bayi Tersedak Saat Menyusu Hingga Meninggal
Apa daya sudah terlambat. Satu jam kemudian setibanya di rumah sakit, Charlie dinyatakan meninggal. Bayi laki-laki itu kemungkinan besar tersedak susu kental yang tertahan di tenggorokannya.
Untuk mendapatkan kepastian apakah benar yang menyebabkan bayi tersedak saat menyusu hingga meninggal, Dr Anita Nagy melakukan bedah di Rumah Sakit Guy’s and St Thomas. Lewat tindakan operasi tersebut menunjukkan adanya genangan susu yang tertinggal di tenggorokannya.
Dr. Anita menyatakan kemungkinan besar Charlie tersedak saat menyusu. Dr. Anita melanjutkan, peristiwa bayi tersedak saat menyusu memang banyak terjadi. Meninggalnya seorang bayi seperti kasus Charlie merupakan faktor risiko yang menyebutkan asfiksia atau denyut yang terhenti karena faktor tidak sengaja.
Artikel terkait: Peringatan Untuk Para Ibu; Bayi Bisa Tewas Tersedak ASI yang Terlalu Deras
Dia mencatat penyebab kematian tak terduga atau kematian secara mendadak pada bayi tersedak saat menyusu sering kali terkait dengan praktik tidur yang tidak aman.
DS Neil Martin, dokter yang yang memimpin penyelidikan atas kematian Charlie, memaparkan, “Charlie sedang menyusu pada pukul 11 malam dan bersendawa ketika sang ibu tertidur. Ada banyak susu di tenggorokannya yang menunjukkan bahwa dia mungkin tersedak.”
“Kemudian sang ibu terbangun dan menemukan bayinya sudah lemas dan telah terkulai.” Dr. Neil pun menyimpulkan, “Kematian Charlie merupakan kecelakaan yang tragis.”
Bayi Tersedak, Tidak Boleh Diremehkan!
Urusan bayi tersedak, termasuk tersedak saat menyusui memang tidak bisa dianggap sepele dan diremehkan oleh orang tua. Saat tersedak, bayi mengalami batuk hingga muntah sebagai reaksi tubuh dalam usaha mengeluarkan benda yang tertelan. Bila sebagian dari cairan muntah atau benda asing yang tertelan tadi masuk ke paru-paru, dapat timbul radang paru.
Tak hanya itu, bila serpihan makanan atau cairan masuk ke saluran pernapasan, jalan udara bisa tertutup. Akibatnya, bayi dapat mengalami gagal napas. Dampak dari gagal napas ini bermacam-macam, dari bayi membiru hingga kematian.
“Karena itu orang tua harus sigap melakukan pertolongan pertama seusai anak batuk dan muntah setelah tersedak,” kata dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Nastiti Kaswandani, mengutip dari laman Tempo.co.id.
Menurut Nastiti, langkah pertama untuk mengatasi tersedak pada bayi adalah menghentikan pemberian makanan atau minuman yang terkadang menjadi penyebab utama tersedak. Kemudian, istirahatkan bayi untuk memantau kondisi apakah bayi dapat bernapas kembali atau tidak.
“Bila setelah tersedak bayi tidak bisa bernapas sama sekali, yang ditandai dengan dada bayi tidak bergerak naik atau turun, orang tua perlu melakukan metode penyelamatan Heimlich sebagai pertolongan pertama,” katanya.
Metode Heimlich adalah suatu cara mengeluarkan benda asing yang menyumbat saluran pernapasan tanpa intervensi alat apa pun dari luar. Menurut situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), metode ini bisa diterapkan pada anak di atas satu tahun ataupun di bawah satu tahun.
Agar berhasil, latihan dan keterampilan sangat diperlukan untuk menerapkan metode ini. Bila penolongnya tidak terlatih, bukan mustahil bila kondisi si anak malah lebih buruk.
Artikel terkait: Bayi Sulit Dibangunkan untuk Minum ASI? Ketahui Jadwal Menyusui Bayi Usia 0-6 Bulan
Penyebab Bayi Tersedak
Sumber: Pexels
1. ASI Keluar Lebih Cepat
Alasan paling umum mengapa bayi tersedak saat menyusui adalah karena ASI terkadang keluar lebih cepat daripada yang bisa ditelan bayi. Hal ini kadang terjadi ketika ibu memiliki kelebihan produksi susu.
Menurut La Leche League International (LLLI), tanda-tanda umum kelebihan produksi susu adalah bayi gelisah saat menyusu, batuk, tersedak, atau menggigit puting susu untuk menghentikan aliran susu.
2. Let Down Reflex Berlebihan
Ketika payudara terstimulasi oleh isapan bayi maka tubuh akan memproduksi hormon oksitosin yang menyebabkan turunnya aliran air susu atau let down reflex.
Bunda juga bisa mengalami let down reflex yang berlebihan, yang menyebabkan aliran susu memaksa masuk ke dalam mulut bayi. Pelepasan aliran susu yang terlalu cepat ini tidak dapat direspons bayi dengan tepat waktu sehingga mereka pun akhirnya tersedak saat menyusu.
Ciri-Ciri
Berikut adalah tanda-tanda bayi tersedak saat menyusui:
- Terlihat tersedak
- Kesulitan menelan atau gagging
- Batuk-batuk
- Terengah-engah saat menyusui
- Menggigit puting susu untuk memperlambat aliran susu
- Menarik diri dari payudara
- Muntah
- Terdengar suara seperti ‘klik’ saat sedang menelan
- Menolak untuk menyusu
Jika bayi terlihat bernapas dengan cepat, membiru, atau tidak sadarkan diri karena tersedak ASI, segera dapatkan pertolongan medis darurat dari fasilitas kesehatan terdekat.
Bahayakah Bayi Sering Tersedak saat Menyusu?
Mengutip dari Healthline, Robert Hamilton, MD, FAAP, dokter anak di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica menjelaskan bahwa bayi tersedak saat menyusui sebenarnya merupakan hal yang normal.
“Bayi dilahirkan dengan refleks yang bernama hiper-gag. Berlebihan, tetapi protektif, yang dapat menyebabkan tersedak saat menyusu. Bayi juga mudah muntah karena sistem neurologis mereka belum berkembang sepenuhnya,” ungkapnya.
Meski normal, Parents tetap tidak boleh abai jika bayi sering tersedak karena bisa jadi ia mengalami kondisi medis tertentu yang menyebabkannya sering tersedak.
Apa Akibatnya jika Bayi Sering Tersedak?
Tersedak saat menyusui terkadang dapat menyebabkan susu masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan komplikasi kesehatan yaitu pneumonia aspirasi.
Jika bayi sering tersedak, Parents sebaiknya berkonsultasi pada dokter anak. Faktanya, bayi yang mengalami kesulitan makan dan kelainan bawaan kerap dikaitkan dengan risiko tinggi tersedak saat menyusu atau minum susu botol.
Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan masalah bayi menyusu:
- Keterlambatan perkembangan
- Masalah neurologis seperti cerebral palsy
- Down Syndrome
- Anomali struktural mulut atau pernapasan seperti bibir sumbing dan sindrom Pierre Robin
- Masalah gastrointestinal
- Penyakit jantung bawaan
- Penyakit paru-paru dan liver
Artikel terkait: Bayi makan bubur dari botol susu? Waspada 5 risikonya, Bun!
Cara Mencegah
Sumber: Pexels
Mencegah Bayi Tersedak Saat Menyusu dari Payudara
Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah bayi tersedak saat disusui ASI adalah mengubah posisi menyusui.
Amanda Gorman, pendiri komunitas Konsultan Laktasi Bersertifikat Dewan Internasional Nest Collaborative menyarankan untuk posisi menyusui di mana ibu berbaring telentang dan bayi berada di atasnya. Posisi ini memungkinkan bayi untuk memiliki kontrol lebih besar pada aliran susu.
Posisi berbaring miring juga direkomendasikan karena bayi dapat membiarkan susu keluar dari mulutnya lewat samping saat mengalir terlalu cepat.
Selain itu, biarkan bayi lepas dari payudara sesekali saat menyusu untuk membantu mereka mengatur dan melambatkan napas. Lepaskan bayi dari payudara selama 20 hingga 30 detik saat ASI pertama kali turun.
Disarankan pula untuk memerah ASI selama 1 hingga 2 menit sebelum menyusui bayi agar aliran ASI tidak terlalu deras.
Mencegah Bayi Tersedak Saat Minum dari Botol Susu
Bayi tersedak atau muntah saat minum dari botol susu biasanya terjadi karena posisi yang kurang benar.
Membaringkan bayi telentang saat menyusu dengan botol akan membuat aliran ASI lebih cepat sehingga bayi lebih sulit untuk mengontrol kecepatan menyusunya.
Memiringkan bagian bawah botol terlalu tinggi juga dapat menyebabkan peningkatan asupan susu yang tidak disengaja sehingga menyebabkan bayi tersedak.
Saat memberi botol susu pada bayi, jagalah agar botol tetap lurus sejajar dengan bayi agar bayi tetap dapat mengontrol aliran susu, sama seperti ketika mereka minum ASI dari payudara.
Hindari membiarkan bayi memegang sendiri botol susunya dan meninggalkan bayi tanpa pengawasan karena bisa saja susu terus mengalir sementara bayi belum siap untuk menelan.
***
Itulah beberapa hal yang perlu Parents ketahui mengenai bayi tersedak saat menyusu. Semoga informasi ini dapat bermanfaat!
Artikel diupdate oleh: Annisa Pertiwi
Baca juga:
Miris, bayi 40 hari meninggal karena tersedak saat diberi makan pisang
Bayi 5 Bulan Berhenti Bernapas dan Selamat Berkat CPR
Waspada Gejala Bayi Tersedak, Ini Langkah-langkah Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.