Orang dewasa sering berkata bahwa menjadi bayi sangat menyenangkan, pekerjaannya hanya makan, tidur, dan buang air. Mereka pun dianggap hanya bisa menangis dan tertawa. Namun, tahukah Parents, ternyata ada juga, lo, kondisi bayi stres?
Meski kedengarannya aneh, bayi memang bisa mengalami stres. Tentu saja bentuk tekanan yang dialaminya berbeda dengan orang dewasa. Kondisi tersebut ternyata bisa berdampak pada perkembangannya.
Artikel Terkait: Psikolog: Bayi/Anak Laki-laki Lebih Mudah Stres Dibanding Perempuan
Bahaya Stres pada Bayi
Pada orang dewasa, tertekan bisa memengaruhi kondisi tubuh dan kesehatan mentalnya. Sama seperti orang dewasa, hal tersebut juga dapat berdampak pada bayi. Mengutip Belly Belly, stres bisa sangat berbahaya bagi bayi karena berdampak pada perkembangan otak, pertumbuhan, dan bahkan regulasi emosi mereka di masa depan.
Saat stres, tubuh akan menghasilkan hormon kortisol, hormon tersebut dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan otak. Bila terjadi terus-menerus hal tersebut bisa berdampak hingga dewasa nanti. Kondisi tersebut bukanlah kondisi singkat seperti tidak nyaman saat naik mobil tetapi bentuk tekanan yang berkepanjangan.
Peningkatan kadar hormon stres-kortisol, selama masa bayi bisa memunculkan masalah perilaku dan gangguan terkait emosinya di masa dewasa. Selain genetika, nutrisi, dan penyakit, pengalaman bayi dengan orang-orang di sekitarnya juga memengaruhi perkembangan otaknya
Ketika seorang anak mampu mengembangkan regulasi emosi yang sehat, itu akan membantu mereka menjadi lebih tahan tekanan di kemudian hari.
Artikel Terkait: Waspada! Stres pada ayah bisa pengaruhi perkembangan otak bayi
Tanda-Tanda Bayi Stres
Saat bayi mengalami tekanan terkadang ia menunjukkan sejumlah tanda. Sayangnya, bayi belum bisa mengungkapkan perasaannya dengan berbicara. Mereka akan berusaha berkomunikasi dengan orang tua lewat tangisan agar menyingkirkan hal-hal yang membuatnya tidak nyaman. Berikut tanda-tanda bayi stres mengutip laman Mom Juction.
- Meningkatnya tangisan: Bayi yang menangis lebih kencang dan tidak terkendali seperti biasanya menjadi salah satu tanda dirinya merasa tertekan. Cobalah mencari tahu apa yang membuatnya menangis.
- Perubahan kebiasaan tidur: seperti pada orang dewasa, stres dapat mengganggu kebiasaan tidur bayi. Mereka mungkin akan terjaga dan menangis pada malam hari.
- Tidak ada kontak mata: Bayi mencoba menghindari kontak mata saat mereka stres. Dalam beberapa kasus, kurangnya kontak mata dapat mengindikasikan gangguan spektrum autisme atau gangguan penglihatan.
- Perubahan kebiasaan makan: kondisi tersebut bisa menyebabkan masalah pencernaan pada bayi. Bayi biasanya menolak makan saat stres dan beberapa mungkin makan lebih banyak. Pada masa peralihan makanan padat, mereka mungkin menolak makanan dan lebih memilih menyusu.
- Tampak tanpa emosi: saat mengalami stres kronis, bayi mungkin terlihat tanpa ekspresi. Orang tua mungkin bisa merasakan perbedaan ekspresi wajah mereka.
- Berada di tempat asing: bayi yang menangis dan rewel saat di lingkungan asing merupakan isyarat bahwa ia sedang berada dalam tekanan.
Artikel Terkait: Bayi yang Sering Digendong Akan Tumbuh Lebih Sehat, Ramah dan Bebas Stres
Apa Saja Faktor Penyebabnya?
Banyak hal yang bisa membuat bayi dalam tekanan, seperti rasa sakit, tidak nyaman, maupun ketakutan. Berikut sejumlah faktor yang menyebabkan bayi merasa tertekan.
- Ketidaknyamanan fisik: Merasa sakit akibat gangguan pencernaan maupun penyakit lain bisa menyebabkan kondisi tersebut.
- Tidak mendapatkan perhatian yang cukup: Bayi yang tidak memiliki ikatan yang kuat dengan pengasuh bisa merasa kurang nyaman. Bayi juga merasa sangat tertekan saat tidak ada yang menanggapi tangisannya.
- Terpisah dari orang tua atau pengasuh: Jauh dari orang tua atau pengasuh utama dapat menciptakan rasa takut dan tertekan.
- Kurangnya Perhatian: Kurangnya perhatian juga bisa menyebabkan bayi jadi tertekan. Mengabaikan secara fisik maupun emosional dari seorang ibu dapat menyebabkan tingkat tekanan yang tinggi pada bayi.
- Tekanan lingkungan: Bayi mungkin merasa tidak nyaman di lingkungan baru, terutama tanpa kenyamanan atau kehadiran pengasuh mereka.
- Pengasuh atau ibu stres: Seorang bayi mungkin merasakan emosi pengasuh mereka terutama apabila seorang ibu tengah mengalami tekanan batin.
Artikel Terkait: Pakar: Menghitung Tendangan Bayi Dapat Mengurangi Stres Bumil
Bagaimana Cara Menenangkan Bayi yang Sedang dalam Tekanan?
Melihat bayi menangis tidak terkendali, para ibu pasti ingin langsung menenangkannya. Selain mencari tahu penyebabnya, cobalah cara berikut untuk menenangkan mereka:
- Bedong bayi
- Gendong bayi atau menimang bayi
- Ajak bayi berjalan-jalan
- Nyalakan musik yang mereka sukai
- Buat mereka berinteraksi dengan saudara kandung atau hewan peliharaan
- Ganti popok jika basah atau kotor
- Beri mereka makan jika mereka lapar
- Coba beri mainan dan bermain bersama
Perkembangan otak bayi belum sempurna sejak Ia lahir. Namun, stimulasi dan kasih sayang bisa didengar dan dirasakannya. Oleh sebab itu memberikan perhatian pada bayi bisa mengurangi stresnya.
Bagaimana Mencegah agar Bayi Tidak Stres?
Setiap bayi tentu memiliki temperamen dan kondisi emosi yang berbeda-beda. Banyak hal yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah mereka mengalami tekanan antara lain:
- Memberikan sentuhan dengan penuh kasih sayang
- Memberikan ASI atau menyusui dengan perhatian dan fokus
- Menanggapi tangisan bayi
- Memperhatikan setiap isyarat yang diberikan oleh bayi
- Berlatih menggendong bayi
- Membuatnya tidur nyaman pada malam hari
- Perhatikan kondisi lingkungan yang bisa jadi penyebabnya
- Ibu atau pengasuh sebaiknya menyadari suasana hatinya sendiri agar mampu mengatasinya pada bayi.
Nah, itulah penjelasan tentang stres pada bayi. Waspadai tanda-tandanya karena bisa mempengaruhi perkembangan otak dan emosinya saat dewasa. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Bunda!
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
***
Baca Juga:
Pemicu dan Cara Menghilangkan Stres Menurut Dr. Sonia Lupien
Bayi Rewel Menjelang Tidur, Kenali Penyebab dan Tips Mengatasinya