Pertanyaan yang paling umum ditanyakan oleh para ibu: jika terpaksa, apakah boleh bayi minum air putih? Selama ini air putih memang dianggap baik untuk orang dewasa namun ternyata belum tentu baik bagi bayi.
Seperti kisah yang dibagikan seorang ibu dari Thailand bernama Chiphida Punworakit. Saat bayinya, Tha, berusia 1 bulan, ibunya (nenek Tha) memberi air putih secara diam-diam kepada sang bayi.
Air putih tersebut memang hanya diberikan beberapa tetes saja di bibir Tha. Sayangnya, ternyata air putih tersebut berakibat buruk bagi bayi tersebut hingga terpaksa dirawat di rumah sakit.
Ketika itu, Chiphida sedang berada di kamar mandi dan bayinya dijaga ibunya. Selama ini Tha hanya diberikan ASI eksklusif.
Setelah bayi minum air putih, ia mengalami diare sehingga harus dibawa ke rumah sakit. Dokter menyimpulkan bahwa Tha mengalami infeksi rotavirus.
Usus bayi tidak cukup kuat terkena serangan virus ini sehingga terjadi infeksi. Tim medis pun melakukan rontgen untuk mengecek apakah usus bayi Tha masih bisa digunakan untuk mencerna.
Untungnya, bayi Tha segera ditangani dokter, dan kembali pulih. Sekarang Tha tumbuh sehat di usia 3 tahun.
Apakah boleh bayi minum air putih jika ia ASI eksklusif?
Ahli laktasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan La Leche League International (LLLI) sepakat bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif tidak memerlukan tambahan air putih.
Hal ini disebabkan ASI terdiri dari 88% air – terutama foremilk yang keluar setiap kali menyusui. Semua itu telah memenuhi kebutuhan cairan bayi Anda.
Bayi baru lahir hanya membutuhkan kolostrum yang akan menjaganya tetap terhidrasi selama beberapa jam setelah kelahirannya.
Risiko bayi minum air putih jika ia ASI eksklusif
Saran para ahli dari WHO, American Academy of Pediatrics, dan KellyMom.com menyoroti risiko bayi minum air putih terutama jika ia disusui secara eksklusif dan belum berusia 6 bulan.
- Pemberian air putih bisa mengganggu frekuensi menyusu normal. Selain itu, bayi juga bisa bingung puting ketika ditawari air putih dalam botol.
- Pemberian tambahan air putih maupun air gula pada bayi baru lahir berisiko meningkatkan bilirubin (yang dapat meningkatkan penyakit kuning) sehingga bayi terpaksa harus tinggal di rumah sakit lebih lama.
- Bayi mengalami keracunan air yang ditandai dengan pusing, kebingungan, mengantuk, berkedut, dan kejang. Para ahli kesehatan mengatakan bahwa minum terlalu banyak air terutama pada anak di bawah usia satu tahun dapat melarutkan kadar sodium normal yang dapat mengakibatkan bayi kejang, koma, kerusakan otak, bahkan kematian.
- Air putih mengandung kalori yang kosong yang berarti jika diberikan pada bayi akan membuatnya kenyang tanpa mendapat asupan kalori. Akibatnya, pertumbuhan berat badannya tidak mencukupi atau bahkan berat badannya berkurang.
Kapan bayi boleh minum air putih?
Saat bayi Anda berusia 6 bulan dan sedang belajar menggunakan cangkir, para ahli mengatakan tidak apa-apa untuk memberinya beberapa teguk air beberapa kali sehari asalkan tidak lebih dari 60 ml per 24 jam.
Saat anak Anda mulai MPASI, saran dari ahli adalah dengan menawarkan beberapa teguk susu atau air yang dicampur dengan menu makanan padatnya untuk mencegah konstipasi. Untuk anak di atas satu tahun yang masih minum ASI, Bunda dapat terus menyusuinya sambil menawarkan air putih secukupnya.
Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter anak mengenai kondisi kesehatan anak. Semoga artikel ini bermanfaat.
Bagaimana dengan bayi yang minum susu formula? Simak penjelasan lengkap penggunaan air putih untuk campuran susu formula di artikel berikut ini.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.