Melihat bayi jalan jinjit biasanya membikin orang tua merasa senang. Pasalnya, bisa jadi ini tanda bahwa kemampuan motorik si kecil mulai berkembang. Namun, jika si kecil jalan jinjit secara terus-menerus, apakah Bunda perlu khawatir?
Tulisan di bawah ini akan memberikan informasi terkait penyebab bayi jalan jinjit serta kemungkinan terkait adanya suatu penyakit yang mungkin diderita si kecil.
Normalkah Bayi Jalan Jinjit?
Anda mungkin cukup sering melihat balita berjalan jinjit, terutama selama masa latihan berjalan. Kondisi ini pada umumnya terbilang wajar, terutama apabila baru pertama kali terjadi. Bisa jadi hal tersebut adalah upaya si kecil untuk bisa benar-benar berdiri dan mencoba berjalan.
Seiring berjalannya waktu sebagian besar anak akan bisa mengatasi kondisi ini. Lalu pada akhirnya mereka akan bisa benar-benar berjalan dengan tegak. Namun, bagaimana jika ternyata kondisi tersebut tak kunjung berubah dan buah hati Anda justru terus menerus berjalan jinjit?
Jika si kecil masih terus jalan berjinjit untuk waktu yang cukup lama, Anda harus mulai memeriksa beberapa hal berikut. Periksa apakah ada otot-otot anak yang terasa kaku, lalu apakah pergerakan si kecil terkesan tidak teratur, bergerak dengan canggung dan kerap kali tersandung.
Anda perlu merasa khawatir apabila tanda-tanda di atas diikuti dengan kemampuan motorik halus yang tidak berkembang secara normal. Sebagai contoh, si kecil tidak mampu menopang tubuh. Sebaiknya segera periksakan si kecil ke dokter karena bisa jadi, hal tersebut mengindikasikan masalah kesehatan dan pertumbuhan pada si kecil.
Artikel terkait: 7 Penyebab Anak Terlambat Jalan, Ini Tips Menstimulasinya
Bayi Jalan Jinjit Bisa Jadi Mengindikasikan Adanya Gangguan
Jalan jinjit yang tidak normal pada bayi bisa mengindikasikan beberapa jenis gangguan kesehatan dan pertumbuhan. Anda mungkin perlu mulai mewaspadainya dan mencari tahu gejala lainnya yang mungkin mengarah pada gangguan kesehatan berikut ini:
1. Distrofi Otot
Berjalan jinjit adalah salah satu tanda bahwa si kecil mungkin mengalami distrofi otot. Distrofi otot adalah kondisi genetik yang membuat otot si kecil melemah bahkan mengecil. Jika awalnya si kecil sempat berjalan normal, lalu setelah beberapa waktu mulai berjinjit, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter. Hal ini bisa mengarah ke gangguan distrofi otot.
2. Kelainan Sumsum Tulang Belakang
Dalam keadaan normal, struktur tulang belakang seharusnya makin kuat seiring anak bertumbuh. Sebaliknya, jika terjadi masalah seperti kelainan pada sumsum tulang belakang, maka gejala yang mungkin terlihat adalah buah hati Anda berjalan dengan berjinjit. Hal ini dikarenakan saraf motorik di area sumsum tulang belakang yang terganggu sehingga memengaruhi pergerakan.
Artikel terkait: Tahapan Bayi Merangkak, Perlukah Fase Ini Dilewati oleh Setiap Anak?
3. Gangguan Spektrum Autisme
Selain kelainan sumsum tulang belakang, masalah medis lainnya yang mengganggu perkembangan saraf adalah Autism Spectrum Disorder (ASD) atau gangguan spektrum autisme. Gangguan ini membuat seorang anak terlahir dengan kondisi pertumbuhan, atensi, cara belajar, dan merespons yang berbeda. Ini bisa jadi salah satu alasan mengapa si kecil terus-menerus berjalan jinjit alih-alih berjalan dengan normal.
4. Cerebral Palsy
Terakhir, ada kemungkinan si kecil mengalami cerebral palsy. Kondisi ini juga dapat memengaruhi bentuk tubuh terutama postur dan kekuatan otot, serta kemampuan untuk bergerak dan berkoordinasi.
Kondisi ini kerap kali membuat si kecil jadi tidak stabil ketika berjalan, termasuk berjinjit. Otot-ototnya juga terasa kaku dan sulit untuk digerakkan.
Artikel terkait: Bahayakah jika anak tidak bisa merangkak sebelum jalan? Ini penjelasan dokter
Upaya Pencegahan yang Dapat Dilakukan
Jika si kecil masih terus berjalan dengan cara jinjit bahkan hingga usianya lebih dari 5 tahun, sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. Lain halnya apabila si kecil masih sangat belia, jangan langsung panik.
Coba berikan si kecil sepatu yang nyaman untuk dikenakan. Tujuannya untuk memberikan si kecil keseimbangan ekstra sehingga terbiasa berjalan dengan bertumpu pada seluruh telapak kaki. Dengan demikian, perlahan ia dapat berdiri secara normal.
Selain sepatu, tersedia juga sebenarnya gips kaki khusus. Gips kaki ini dapat membantu meregangkan tendon dan otot betis saat ada masalah otot kaku dan tegang. Ada juga ankle-foot orthosis yang dipakai untuk meregangkan otot pergelangan kaki. Cara-cara ini bisa membantu bayi yang sering jalan jinjit agar lebih terbiasa untuk berjalan dengan normal.
Nah, Parents, demikian informasi mengenai kapan Anda harus khawatir terkait bayi jalan jinjit. Perhatikan lebih seksama, ya, apakah kondisi tersebut berlangsung cukup lama atau hanya sebentar. Segera bawa ke dokter apabila kondisi tersebut terjadi cukup lama dan diikuti kondisi lainnya.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
Mengapa Si Kecil Sebaiknya Diajak Jalan-Jalan ke Tempat Umum?
Inilah 10 Manfaat yang didapat Jika Anda Mengajak Anak Olahraga Jalan Kaki Bersama