Kita semua tahu bahwa setiap anak menyebabkan orangtuanya merasa lelah, entah karena persoalan menyusui atau juga persoalan waktu tidur. Namun, jika bayi ingin digendong terus sepanjang waktu, rasa lelah yang dialami orangtua jadi berlipat ganda.
Jika bayi Anda juga ingin terus-menerus digendong, maka satu-satunya waktu untuk Parents beristirahat adalah saat bayi Anda sedang tidur.
Ini bukanlah sesuatu yang aneh. Bagi kebanyakan bayi (terutama yang masih berusia sangat kecil!), keinginan untuk digendong adalah hal yang normal.
Bayi membutuhkan cukup banyak kontak fisik selama beberapa bulan pertama kehidupan mereka. Bahkan, beberapa ahli menyebut fenomena ini sebagai ‘trimester keempat’.
Bayi ingin digendong terus: Efek dari trimester empat!
Bagi bayi, proses transisi dari rahim ke dunia sungguh menantang. Ia sebenarnya tidak siap menghadapi dunia luar.
Selama sembilan bulan kehamilan, bayi tinggal di lingkungan yang nyaman, aman, gelap, hangat, dan suhu yang stabil (sekitar 37 derajat Celcius). Ia bahkan tak harus menyesuaikan diri dengan popok dan boks bayi.
Bayi menghabiskan sebagian besar waktunya dengan meringkuk dan tidur saat berada di rahim. Namun, pasca persalinan, terjadi perubahan besar dan tiba-tiba.
Bayi Anda harus menyesuaikan diri dengan suara baru, orang baru, dan terus-menerus tidur dengan punggung yang lurus. Ia tidak lagi terhubung dengan Bunda seperti ketika di dalam rahim.
Semua faktor ini membuatnya cemas dan memaksanya waspada ketika ia dibiarkan sendirian. Jadi, bayi Anda tidak bermaksud membuat Parents stres.
Ia hanya bisa bergantung pada Anda untuk melakukan segala hal, terutama dalam memperoleh kenyamanan.
Sementara bayi berusaha menyesuaikan diri dengan dunia baru di bulan-bulan pertama kehidupannya, ia akan merasa gugup ketika Parents meletakannya di tempat tidur atau boks bayi. Makanya Anda mendapati bayi ingin digendong terus sepanjang waktu.
Bagaimana bisa saya membuat bayi merasa aman?
Untuk menghibur bayi Anda agar tidak terlalu cemas, Parents bisa menciptakan suasana seperti di dalam rahim sehingga ia masih merasa di lingkungan yang aman.
Jika bayi ingin digendong terus, ini beberapa cara untuk membuatnya nyaman:
1. Gerakan rahim
Ketika Bunda hamil, bayi Anda mengalami goyangan lembut saat Anda bergerak. Namun begitu keluar, ia merindukan gerakan berirama yang aman karena ia sering tidur lurus.
Untuk menenangkannya, Bunda bisa mencoba bergoyang dan menari bersamanya. Cara lain adalah dengan berjalan pelan-pelan sembari menggendongnya.
Atau Anda juga bisa berkreasi menciptakan perjalanan yang pendek dan bergelombang. Sebagian besar tindakan ini mereplikasi gerakan rahim, membuatnya merasa lebih aman.
2. Suara
Saat berada di dalam rahim, bayi sering mendengar suara Bunda yang sudah teredam. Ketika lahir, ia dapat mendengar langsung dengan lebih jelas.
Hal ini tentu membingungkan bagi bayi pada awalnya. Cara terbaik membuat bayi merasa aman adalah dengan memainkan musik lembut di sekitarnya.
Bila bayi tidak menyukai lagu pengantar tidur, Bunda bisa memasang white noise sebagai pilihan. Suara ombak, angin, atau air juga bisa membuat bayi merasa aman.
Selengkapnya: White Noise Ampuh Meredakan Tangisan Bayi
3. Posisi bayi
Cara lain menenangkan bayi adalah dengan mencoba berbagai posisi menggendong. Misalnya, Parents bisa menggendong bayi dalam posisi tengkurap seperti macan di atas pohon.
Alternatif lain, Bunda bisa mendekap bayi di dada dan melakukan kontak dari kulit ke kulit. Dengan cara ini, ia akan merasa lebih aman dan dekat dengan Bunda.
4. Pola makan
Bila bayi lapar, tak ada hal lain yang bisa Bunda lakukan untuk menyenangkannya selain memberi makan. Jadi, Bunda harus menyusui bayi kapanpun ia merasa lapar.
Biarkan rasa lapar bayi menuntun Bunda untuk menyusuinya sesuai permintaan.
Terkadang bayi mungkin tidak terlalu lapar, dan hanya ingin menyusu sebentar saja atau mengisap supaya merasa nyaman. Ini juga membantu menurunkan susu dan memudahkan sesi menyusui berikutnya.
5. Membedong
Membedong adalah latihan membungkus bayi dengan selimut yang nyaman untuk membatasi pergerakan anggota tubuhnya. Hal ini membuat ia merasa nyaman, aman, dan hangat.
Bedong juga baik untuk menghilangkan kecemasannya kapanpun ia tidak melihat Anda karena ia masih merasa berada di dalam rahim. Hati-hati saat membungkus bayi Anda, jangan terlalu ketat dan tak perlu hingga berkali-kali.
6. Memandikan bayi
Terkadang memandikan bayi dengan air hangat dapat membuatnya tenang. Lebih baik lagi jika Bunda mandi bersama dengannya untuk memperbesar kemungkinan kontak skin-to-skin yang membuatnya merasa aman.
Selain itu, kontak dari kulit ke kulit antara bayi dengan Bunda akan mengeluarkan hormon oksitosin yang membuat bayi dan juga Bunda merasa bahagia.
7. Gendongan bayi
Menggendong bayi dengan gendongan dapat membuat bayi merasa tenang dan nyaman. Sebenarnya tak masalah jika Bunda ingin menggendong bayi dengan tangan atau dengan bantuan kain gendongan.
Bagi sang bayi, selama ia berada di dalam dekapan Bunda, ia akan merasa tenang. Dengan memakai kain gendongan, Bunda jadi bebas mengerjakan sesuatu sembari menggendong bayi.
Menurut penelitian yang dilakukan pada 1986, bayi yang digendong sepanjang hari akan lebih jarang rewel dibanding hanya digendong ketika menyusu atau saat menangis. Penelitian ini menemukan bahwa tangisan bayi berkurang 43% jika ia sering digendong.
8. Bayi tidur bersama Parents
Senjata ampuh untuk membantu bayi merasa aman adalah dengan tidur bersama dengannya di tempat tidur Anda. Bayi yang tidur bersama orangtuanya akan lebih cepat tidur dan tidur lebih lama.
Dengan tidur bersama bayi, Anda bisa dengan cepat mengetahui saat ia terbangun di tengah malam. Menyusui bayi juga jadi lebih mudah karena ia berada di sebelah Bunda.
Jika bayi ingin digendong terus, gendong saja!
Hal yang penting diingat adalah Parents mengetahui apa yang membuat bayi ingin digendong terus. Tanyakan pada diri Anda sendiri apakah bayi Anda cemas karena berpisah dari Bunda atau apakah ia hanya mencari kenyamanan.
Jangan khawatir karena secara naluriah bayi memang menempel pada Anda di kuartal pertama kehidupannya. Buang jauh-jauh pikiran bahwa bayi akan manja atau ‘bau tangan’ jika digendong terus-menerus.
Orangtua Anda atau orang lain di sekitar Anda pasti menyarankan untuk tidak buru-buru menggendong bayi ketika ia menangis karena nanti akan ‘bau tangan’. Jangan dengarkan dan lakukan yang terbaik untuk bayi.
Faktanya, tidak ada kaitannya antara sering menggendong bayi dengan membuatnya menjadi anak manja. Lagipula, siapa yang tidak senang menggendong bayi yang menggemaskan?
Bila Bunda senang menggendong bayi, lakukan selama yang Anda inginkan. Jika Bunda merasa lelah, buat kesepakatan dengan Ayah untuk bergantian menggendong bayi.
Ketika memiliki bayi yang bergantung pada Anda, Bunda tetap membutuhkan sedikit istirahat. Bunda bisa meminta bantuan pada suami, orangtua, pengasuh, maupun support system Anda yang lain.
Ingatlah bahwa mungkin saat ini bayi tampak membuat Bunda kerepotan, tapi ia akan tumbuh dengan cepat. Bayi ingin digendong terus-menerus tak akan berlangsung lama.
Tanpa sadar, bayi akan tumbuh lebih mandiri dan mungkin tidak membutuhkan Anda lagi. Jadi, nikmatilah saat ini bersama bayi Anda.
*Artikel ini disadur dari tulisan Deepshikha Punj di theAsianparent Singapura.
Baca juga:
“Gendong Aku, Ma…” Curahan Hati Bayi Jika Ia Bisa Bicara
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.