Sebagai orangtua, tentunya akan terasa sedih jika si kecil yang baru dilahirkan tidak bisa segera dibawa pulang, karena bayi ditahan di rumah sakit akibat permasalahan biaya.
Sayangnya, kejadian tersebut harus dirasakan oleh pasangan Febrianto dan Yularmi Kurniati. Bayi dari pasangan asal Kota Prabumulih, Sumatera Selatan itu ditahan di rumah sakit akibat keduanya tidak mampu membayar biaya persalinan.
Tagihan yang perlu dibayarkan kepada rumah sakit berjumlah Rp 34 juta. Biaya tersebut sudah termasuk biaya perawatan bayi yang lahir prematur.
Febrianto menjelaskan, bayi laki-lakinya itu sudah ditahan selama 3 bulan di rumah sakit, yakni RS Fadhilah. Pasalnya, ia merasa tidak mampu melunasi segala tagihan persalinan tersebut, mengingat penghasilan dirinya sebagai tukang bangunan pun masih dinilai tidak mencukupi.
“Saya hanya tukang bangunan, Pak. Tidak mampu mencari uang sebanyak itu untuk membayar tagihan rumah sakit,” ungkap laki-laki yang akrab disapa Febri saat ditemui di rumahnya, seperti yang dikutip dari laman Kompas (13/1).
Febrianto menunjukkan foto anaknya yang tengah ditahan di rumah sakit karena persoalan biaya | Sumber foto: Kompas.com
Bayi ditahan di rumah sakit: Jika tidak lunas sesuai tenggat waktu, bayi akan diadopsi
Febri kembali menjelaskan, dia juga sudah berusaha meminta bantuan banyak pihak untuk melunasi tagihan tersebut. Pasalnya, ia juga merasa khawatir karena dalam perjanian, batas waktu pelunasan hutang tinggal beberapa hari, yakni jatuh pada 17 Januari 2020.
Jika ia tidak mampu melunasi sesuai tanggal jatuh tempo, maka rumah sakit Fadhilah bisa memegang hak atas bayi tersebut. Artinya, pihak rumah sakit bisa mencari orangtua lain yang bersedia untuk mengadopsi buah hati Febri.
Sebagai seorang ayah, tentunya Febri tidak ingin hal itu terjadi. Ia bercerita bahwa istrinya tersebut sebenarnya melahirkan anak kembar. Bayi laki-lakinya yang tengah ditahan pihak rumah sakit dinamakan Delfa, dan bayi satunya yang bernama Delfi meninggal saat berusia tiga hari.
“Delfa tinggal satu-satunya anak kami, sebab anak pertama kami meninggal dunia. Kembaran Delfa yang bernama Delfi juga meninggal,” ungkap Febri lagi.
Penjelasan pihak RS Fadhilah soal kasus bayi ditahan di rumah sakit
Pihak rumah sakit menjelaskan mengenai persoalan biaya persalinan yang belum dilunasi orangtua bayi | Sumber foto: Kompas.com
Di sisi lain, pihak dari RS Fadhilah juga membenarkan mengenai hal tersebut. Dilansir dari laman Kompas, Humas RS Fadhilah Fuji Ramadini menjelaskan, pihak rumah sakit sendiri sudah berusaha membantu menyelesaikan persoalan administrasi dengan cara kekeluargaan dengan orangtua bayi Delfa.
Pertemuan dan mediasi sudah dilakukan beberapa kali oleh pihak rumah sakit dan keluarga bayi. Bahkan dalam proses penyelesaiannya, Pemerintah Daerah Kota Prabumulih melalui Dinas Kesehatan dan Lurah setempat juga terlibat.
Untuk meringankan beban tagihan, Fuji juga berkata bahwa pihak rumah sakit sudah memberi potongan hingga Rp 10 juta dari tagihan yang seharusnya, Dari total biaya sekitar Rp 30 juta, kini yang harus dibayarkan tersisa Rp 17 juta.
“Kami juga sudah menghentikan perhitungan biaya bayi selama dirawat di rumah sakit sejak 2 Desember lalu. Namun, orantua bayi tetap tidak mampu melunasinya,” ungkap Fuji seperti yang dikutip dari laman Kompas.
Fuji juga menambahkan, “Kami masih menunggu itikad baik dari pihak keluarga bayi. Dua minggu lalu kami sudah duduk bersama dengan lurah dan Ketua RT tempat orangtua bayi tinggal. Sudah ada kesepakatan, bahwa akan ada penyelesaian pada tanggal 17 Januari nanti.”
Adanya bantuan dana
Meski demikian, ramainya pemberitaan mengenai hal ini juga menuai banyak simpati dari berbagai pihak. Fuji Ramadini mengatakan, hingga saat ini ada beberapa pihak yang ingin melunasi tagihan perawatan dan persalinan di rumah sakit.
“Sudah ada tiga pihak yang akan melunasi tagihan tersebut. Tapi semuanya masih kami pending karena kami akan membicarakan dengan pihak keluarga terlebih dulu,” ungkap Fuji.
Tidak hanya itu, kampanye untuk membantu Delfa agar bisa pulang pada keluarganya pun muncul di media sosial. Seperti yang diberitakan oleh Suara, penggalangan donasi oleh warganet untuk membantu bayi Delfa dilakukan melalui laman Kita Bisa.
Pengguna akun Kita Bisa bernama Adi Kurniawan pun sempat memberikan kabar terkini mengenai kondisi bayi Delfa. Ia mengatakan, sampai dengan Sabtu lalu (11/1), bayi Delfa masih berada di RS Fadhilah.
“Alhamdulillah bayi Delfa sangat sehat. Dan sudah hampir 4 bulan di RS tanpa ada solusi konkret. Pihak rumah sakit sudah memberikan diskon sebesar 10 juta dan melakukan stop biaya meski bayi masih berada di sana,” ungkapnya.
Adi juga mengungkap, untuk menyelesaikan persoalan ini, ia dan pihaknya akan terus membantu bayi Delfa agar bisa pulang dengan cara menyampaikan kondisi ini ke Gubernur Sumatera Selatan. Penggalangan donasi juga dilakukan oleh Adi secara online. Apabila ingin berkontribusi untuk membantu bayi Delfa, Parents bisa mengunjungi laman berikut ini: Bantuan untuk bayi Delfa.
“Pihak rumah sakit memang mengatakan akan ada pihak yang akan membantu melunasi. Jika memang nantinya biaya rumah sakit ada yang membantu, maka sisa dana dari saudara sekalian akan digunakan untuk membeli kebutuhan bayi yang akan dirawat oleh ayah beserta neneknya,” tutup Adi.
Semoga bayi Delfa selalu sehat dan persoalan ini bisa diselesaikan dengan baik, ya, Parents!
***
Baca juga:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.