Wabah Covid-19 tampaknya masih mengancam. Seorang bayi laki-laki usia 13 bulan meninggal dunia karena terkena Covid-19 di Singapura pada beberapa waktu lalu. Ini menjadi kasus pertama kematian pada anak di Singapura tahun 2023.
Bayi 13 Bulan Meninggal karena Covid-19, Jadi Kasus Pertama Tahun Ini
Seorang bayi laki-laki asal Singapura berusia 13 bulan di Singapura dilaporkan meninggal pada bulan Oktober 2023 lalu setelah tertular virus Covid. Kasus ini menjadi kasus kematian karena COVID-19 pertama pada anak usia di bawah 12 tahun di Singapura tahun 2023 ini.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Kementrian Kesehatan Singapura mengumumkan pada 25 November lalu bahwa bayi malang tersebut belum mendapatkan vaksinasi COVID-19. Selain itu, ia juga memiliki riwayat medis yang mengarah ke kondisi bawaan dengan prognosis yang buruk terhadap infeksi virus sebelum dilahirkan. Sebelumnya, memang tidak dijelaskan secara detail, apa kondisi kelainan bawaan yang dialami sang bayi.
“Dia dinyatakan positif COVID-19 pada 10 Oktober 2023 dan dirawat di rumah sakit pada hari yang sama. Pasien tersebut meninggal dunia pada 12 Oktober, dan penyebab kematiannya adalah infeksi COVID-19 akut, dengan kondisi bawaan yang menjadi penyebabnya,” ungkap narasumber dari departemen kesehatan setempat.
Kementerian Kesehatan setempat juga mengonfirmasi bahwa ini adalah kasus kematian pertama di Singapura yang disebabkan oleh COVID-19 pada pasien berusia di bawah 12 tahun di tahun 2023 ini.
Tahun lalu, sejumlah tiga anak meninggal karena COVID-19 di Singapura. Sementara itu, tidak pernah ada kematian anak akibat COVID-19 pada tahun 2020 atau 2021 di negeri singa itu.
“Risiko terjadinya COVID-19 yang parah pada anak-anak lebih rendah dibandingkan pada orang dewasa yang lebih tua. Namun, dampak buruk masih dapat terjadi, terutama pada mereka yang memiliki kondisi medis penyerta dan belum menerima vaksinasi COVID-19,” lanjut Depkes Singapura.
Kementerian setempat juga mendorong semua individu berusia enam bulan ke atas untuk memastikan status vaksinasi COVID-19 mereka lengkap, berdasarkan rekomendasi yang berlaku di sana sesuai usia.
Artikel terkait: Pilu, Bayi 3 Minggu Meninggal di Qatar Terinfeksi COVID-19
Kenali Gejala Covid-19 pada Bayi
Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen bayi dan anak-anak yang terjangkit COVID-19 memiliki gejala umum seperti deman dan pilek yang ringan hingga sedang. Berikut tanda dan gejala COVID-19 lainnya yang biasa dialami bayi.
1. Demam
Saat si kecil demam, kemungkinan ia sedang terkena flu atau infeksi virus lainnya. Karena itu, Anda harus tetap waspada jika si kecil mengalami demam, apalagi disertai gejala COVID-19 yang lain.
2. Batuk
Salah satu tanda infeksi COVID-19 yang umum pada bayi adalah batuk yang dapat disebabkan oleh infeksi virus. Penyebab batuk yang paling umum adalah infeksi saluran pernapasan, seperti pilek. Terkadang batuk dapat juga disebabkan oleh infeksi bakteri di tenggorokan atau dada.
3. Hidung Meler
Gejala COVID-19 pada bayi terkadang disertai demam dan ingus berwarna hijau atau kuning, yang kemungkinan besar berasal dari pilek. Namun, gejala ini juga dapat menunjukkan infeksi yang lebih mengkhawatirkan.
4. Diare dan Muntah
Diare dan muntah juga bisa menjadi tanda infeksi COVID-19 pada bayi. Meskipun umumnya COVID-19 menyerang saluran pernapasan, peneliti menyatakan bahwa penyakit ini juga dapat membahayakan saluran pencernaan dan jaringan hati. Diare juga bisa berlangsung selama lima hingga tujuh hari dan dalam banyak kasus berhenti dalam waktu dua minggu.
5. Gangguan Pernapasan
Selain itu, beberapa bayi yang baru lahir mungkin juga mengalami masalah pernapasan dan gejala pneumonia lainnya yang disebabkan oleh infeksi COVID-19.
6. Tanda atau Gejala COVID-19 pada Bayi Lainnya
Melansir situs Mayo Clinic, gejala COVID-19 pada bayi selain yang dijelaskan di atas, yakni:
- Sakit dada
- Perubahan pada kulit, seperti area yang berubah warna pada kaki dan tangan
- Sakit tenggorokan
- Panas dingin
- Kelelahan ekstrem
- Rewel yang menunjukkan rasa sakit atau nyeri.
Gejala-gejala ini umumnya muncul sekitar 6 hari setelah terpapar virus.
Faktor Risiko COVID-19 pada Anak
Data dari studi CDC menunjukkan ada beberapa anak yang mungkin berisiko lebih tinggi mengalami kasus serius COVID-19 dan memerlukan perawatan medis di rumah sakit, yaitu:
- Anak berusia di bawah 2 tahun
- Anak-anak yang mengalami malnutrisi sangat rentan terhadap komplikasi COVID-19 yang parah.
- Anak yang lahir prematur
- Anak dengan dengan obesitas atau penyakit paru-paru kronis
Masih Perlukah Vaksin COVID-19 untuk Anak
Pada bulan Maret 2023 lalu, WHO menyatakan bahwa anak-anak dan remaja sehat mungkin tidak memerlukan vaksinasi COVID-19. Mereka memprioritaskan vaksin Covid untuk orang dengan risiko kematian tinggi dan penyakit parah (penyakit penyerta) akibat infeksi SARS-CoV-2. Selain itu, orang dengan masalah kekebalan imunitas, termasuk anak-anak berusia 6 bulan ke atas, ibu hamil, dan petugas kesehatan.
Update baru tersebut juga mencakup rekomendasi yang telah direvisi tentang dosis booster tambahan dan jarak antar-booster. Pengurangan vaksin pada kondisi pasca-Covid saat ini masih dipertimbangkan, tapi bukti sejauh mana dampaknya belum konsisten.
“Diperbarui untuk mencerminkan bahwa sebagian besar populasi telah divaksinasi atau sebelumnya terinfeksi Covid-19, atau keduanya. Road map yang direvisi menekankan kembali pentingnya memvaksinasi mereka yang masih berisiko terkena penyakit parah, orang yang lebih tua dan mereka yang memiliki kondisi bawaan, termasuk dengan booster tambahan,” kata Ketua SAGE Hanna Nohynek, dikutip dari laman resmi WHO.
Kasus bayi 13 bulan yang meninggal karena COVID-19 tersebut tentu menjadi pengingat kita bahwa virus ini masih ada dan masih perlu diwaspadai. Jangan lengah dan tetap lakukan tindakan pencegahan.
***
Baca juga:
Kabar duka, seorang bayi meninggal akibat Covid-19, seperti apa gejalanya?
Studi Tunjukkan Bayi Tularkan COVID-19 Lebih Cepat, Begini Faktanya
Bayi 50 Hari Positif Corona, Tertular dari Acara Resepsi Pernikahan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.