Kisah Hewan Mitologi pada Batik Singa Barong dan Maknanya

Penjelasan mengenai makna dan asal muasal dari motif batik Singa Barong yang memrespresentasikan hewan mitologi masyarakat Cirebon zaman dahulu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Laman Info Batik menjelaskan, batik Singa Barong adalah batik tradisional yang berasal dari daerah Cirebon, Jawa Barat –dan juga Bali.

Motif dari batik ini terbilang unik karena memrespresentasikan hewan mitologi atau hewan ajaib yang dipercaya masyarakat Cirebon pada zaman dahulu.

Makna dibalik Motif Batik Singa Barong Khas Cirebon 

Hewan Mitologi pada Batik Singa Barong

Image: Batik Indonesia

Ada beberapa binatang mitologi yang kerap ditampilkan dalam motif batik barong. Salah satunya adalah singa. Singa dikenal sebagai binatang buas dan kuat dibanding jenis binatang lain yang ada di hutan.

Ini juga alasan mengapa hewan ini disebut-sebut sebagai raja hutan. Dalam budaya barat Eropa, singa juga merupakan simbol kekuatan, seperti menggambarkan kekuatan seorang gladiator.

Makna dari perwujudan singa dalam batik singa barong dapat dilihat dari berbagai unsur penggabungan. Misalnya penggabungan antara singa atau macan (tubuh, kaki, mata), garuda (bersayap), gajah (berbelalai), dan naga (mulut menyeringai dengan lidah yang menjulur).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hewan mitologi lainnya adalah garuda, gajah, dan naga. Keraton Kesepuhan Cirebon mempercayai, bahwa garuda bersayap atau kerap disebut bauraq sebagai simbol islam. Sedangkan gajah merupakan simbol dari kepercayaan Hindu (budaya Hindu di India, Asia Timur, dan Asia Tenggara), dan naga adalah simbol dari agama Budha (budaya Tionghoa). Terakhir, singa merupakan lambang agama Protestan (atau budaya Eropa Barat).

Artikel terkait: Tak Hanya Mega Mendung, Ini 8 Jenis Batik Cirebon yang Indah dan Bersejarah

Apa Itu Barong dan Maknanya?

Sementara ‘barong’ sendiri merupakan istilah yang dalam bahasa Jawa dan Bali diartikan sebagai ‘keajaiban’. Jadi, khususnya di wilayah Cirebon, singa barong memiliki imej yang baik dengan nilai spiritual yang sangat tinggi.

Makna Batik Singa Barong Secara Keseluruhan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Image: Batik Indonesia

Secara keseluruhan, jika dimaknai dari sisi budayawan kontemporer, batik Singa Barong memuat empat pendekatan alam. Yaitu api (singa), angin (sayap), bumi (gajah), dan air (naga).

Terlepas dari apakah pendekatan ini benar atau salah, batik Singa Barong memiliki makna, bahwa kekuatan yang sempurna terletak pada penyatuan aspek fisik dan jiwa. Penyatuan kekuatan ini hanya bisa didapat melalui konsep hidup bersama-sama bergotong-royong, menerapkan sikap take and give antar sesama, hidup bertoleransi, dan menghargai perbedaan.

Artikel terkait: 7 Fakta Menarik Batik, Sejarah hingga Ucapan Hari Batik Nasional

Batik Singa Barong Hanya Dikenakan Keluarga Kerajaan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Image: Lazada

Batik Singa Barong dahulu kala merupakan jenis batik keraton yang hanya dapat dikenakan oleh kalangan keraton saja. Namun seiring perkembangan zaman, batik ini sudah mulai dipakai oleh masyarakat luas.

Apalagi di era di mana masyarakat Indonesia sedang berjuang untuk melestarikan batik nusantara ini. Bunda juga jangan lupa menjadikan batik Singa Barong ini sebagai pakaian ‘wajib punya’, ya.

Artikel terkait: Sejarah dan 5 Perbedaan Batik Cap dan Batik Tulis, Kenali Agar Tidak Keliru!

Kendaraan Singa Barong yang Masih Ada Hingga Kini

Image: Kompas

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ciri khas lain yang ada pada batik ini, selain hewan mitologi, adalah kereta. Hewan mitologi pada batik tulis khas Cirebon dan Bali ini digambarkan sedang mengendarai sebuah kereta dengan latar belakang berwarna putih.

Dan terkadang para pengrajin juga menambahkan beberapa kreasi atau modifikasi gambar. Misalnya dengan menambahkan payung pada keretanya. Pengrajin yang kerap melakukan ini adalah pengrajin batik dari sentra batik Cirebon yang ada di Desa Trusmi.

Museum Kota Cirebon masih memiliki duplikat kereta Singa Barong yang tersimpan rapi hingga sekarang. Menurut salah satu abdi dalem Kesultanan Cirebon, kereta yang asli dibuat sendiri olah putra Cirebon bernama panembahan Losari yang dikerjakan sekitar tahun 1549. Sedangkan duplikatnya baru dibuat pada tahun 1996, dan biasanya digunakan pada acara festival yang digelar keraton di masa sekarang.

Sedangkan kereta Singa Barong yang asli hanya digunakan saat peringatan 1 Syawal saja, dan itu pun tidak dapat untuk diduduki. Kereta biasanya dibersihkan dan dikeluarkan untuk dipertontonkan kepada masyarakat saja.

Kereta Singa Barong sebagian besarnya terbuat dari kayu dan dilengkapi dengan shockbreaker, suku cadang yang umumnya terdapat pada kendaraan. Bedanya, shockbreaker pada kereta terbuat dari kulit. Sedangkan alat kemudi menggunakan sistem hidrolik berbahan kayu dan baja.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sisi kanan dan kiri kereta terdapat sayap, bagian depannya dibuat menyerupai kepala naga dengan lidah terjulur juga belalai panjang yang membelit trisula. 

Sementara pada bagian belakang terdapat bangku yang diberi tandu sebagai pelindung untuk tempat duduk sultan. Jika sayap kereta digerakkan, lidah naga tersebut secara otomatis akan keluar-masuk. Panembahan Losari hebat, ya, karena pada zaman itu sudah membuat kereta yang begitu luar biasa.

Itulah informasi mengenai batik singa barong. Semoga bermanfaat.

Baca juga:

Batik Betawi, Sejarah, Makna dan Filosofisnya bagi Orang Asli di Jakarta

Budaya Batik, Mengenalkan Budaya Bangsa

Mengulik Sejarah Panjang Batik Lasem dan Ragam Motif yang Kaya Makna