Kasus Bapak dan anak pesta sabu di Surabaya membuat warga geger. Seorang ayah bernama M Arif (47 tahun) mengaku mengajak anaknya mengonsumsi narkoba jenis sabu. Dia mengaku, pesta sabu ini adalah yang terakhir sebelum mereka bertobat dan menjauhi narkoba.
Namun nasib berkata lain, alih-alih nyabu sebelum bertobat, bapak dan anak ini serta 2 orang lainnya keburu diamankan petugas Satnarkoba Polrestabes Surabaya. Dengan berlinang air mata, M Arif mengaku menyesal telah menjerumuskan anaknya sendiri ke narkoba.
Bapak dan anak pesta sabu, kini mereka diringkus polisi
Sebelum memulai pesta sabu, Bapak dan anak ini bersumpah bahwa ini adalah terakhir kalinya mereka memakai sabu. Karena itulah mereka ingin menikmati barang haram itu sepuasnya sebelum bertobat.
Namun, baru menikmati beberapa hisap sabu mereka justru digerebek petugas kepolisian. Sumpah mereka justru berujung penjara. Di hadapan polisi, M Arif berlinang air mata mengakui kesalahannya telah mengajak anak lelakinya memakai narkoba.
“Maafkan Bapak, Nak. Bapak tak bermaksud menjerumuskanmu. Bapak menyesal sudah melakukan ini semua (nyabu). Maafkan Bapak dan tolong jangan ulangi kesalahan kita ini. Semoga kita dimaafkan Allah nak,” ujarnya saat diperiksa petugas Satnarkoba Polrestabes Surabaya.
Sayangnya, penyesalan ini tak mengurangi hukuman para pelaku. Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya, AKBP Memo Ardian menjerat keempat pelaku pesta sabu dengan pasal narkotika.
“Mereka diamankan karena menyimpan, memiliki dan memakai narkoba jenis sabu. Sehingga pasal penyalahgunaan narkotika pun disangkakan ke mereka para pelaku ini,” papar Memo seperti dilansir dari Beritajatim.
Bapak Ajak Anak Pesta Sabu, Polisi : “Hati nurani kamu dimana?”
Tindakan tersangka mengajak serta anaknya pesta sabu amat disesalkan oleh Kasat Narkoba AKBP Memo Ardian. Menurutnya, seorang bapak selayaknya menjaga anaknya dari bahaya narkoba.
“Kamu itu bodoh, gila, atau apa saya gak bisa menggambarkan. Kok bisa-bisanya, tega ajak anak sendiri nyabu. Dimana perasaan kamu, kamu tahu kan kalau nyabu merusak diri?” tegasnya.
Menurut Memo, perbuatan ngawur tersangka membuatnya heran. Apalagi pesta narkoba dilakukan bersama dua pelaku lain yang juga masih remaja beranjak dewasa.
“Kamu bapak bukanya menjaga anak malah menjerumuskannya. Hati nurani kamu dimana,” berang Memo saat menanyai M Arif, bapak yang ajak anak pesta sabu.
Keempat tersangka diamankan beserta barang bukti 1 (satu) paket sabu seberat 0,88 gram, rokok, dan 3 ponsel. Pasal yang disangkakan di antaranya adalah pasal 112 Ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009, tentang Narkotika.
Bahaya narkoba dan anjuran rehabilitasi bagi pengguna narkoba
Bila mengetahui bahwa pasangan, anak, atau orang terdekat memakai narkoba, Parents jangan membiarkan. Bahaya narkoba sangat kompleks. Dampak buruknya jelas-jelas memperburuk kesehatan individu, menurunkan kualitas hidup, bahkan dampak finansial.
Kenali tanda-tanda yang mungkin muncul dan mudah dikenali pada pangguna narkoba. Makin cepat pengguna mendapatkan pertolongan, maka makin cepat proses pemulihannya. Konsultasikan kepada dokter yang menangani kasus kecanduan obat.
Dilansir dari Alodokter, berikut tanda darurat yang dialami pengguna narkoba:
- Penurunan tingkat kesadaran
- Sulit bernapas.
- Merasa tekanan atau sakit pada dada.
- Gangguan fisik atau psikologis lain setelah penggunaan obat.
- Kemungkinan overdosis.
Rehabilitasi pengguna narkoba
Kecanduan narkoba dapat disembuhkan dengan jalan rehabilitasi. Di Indonesia, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNNRI) sudah menyediakan layanan rehabilitasi bagi pecandu narkoba. Informasi lebih lanjut melalui website BNNRI khusus rehabilitasi narkoba.
Umumnya tahap-tahap rehabilitasi narkoba yang biasanya diberikan kepada orang yang sudah telanjur kecanduan narkoba yaitu:
- Pemeriksaan oleh dokter atau terapis. Mereka akan melihat sejauh mana kecanduan yang dialami seseorang.
- Detoksifikasi, pengguna dibimbing untuk berhenti mengonsumsi narkoba, untuk detoksifikasi tubuhnya dari narkoba. Proses detoks cukup berat, namun harus dilalui. Terutama bagi yang sudah kecanduan akut.
- Stabilisasi : pada tahap ini dokter akan memberikan resep obat untuk mengurangi ketergantungan akan narkoba. Kestabilan mental dan rencana jangka panjang juga dibahas di tahap ini.
Parents berkewajiban memberi edukasi pada anak dan keluarga tentang bahaya jangka panjang narkoba. Efeknya sangat buruk sehingga tak ada alasan untuk menyentuhnya.
Pada ibu hamil, narkoba juga akan memberikan efek negatif terhadap bayi dalam kandungan. Jika sudah telanjur kecanduan, jangan ragu untuk melakukan rehabilitasi secepatnya.
Demikian kasus tentang bapak dan anak pesta sabu, semoga hal seperti ini tak terjadi lagi.
Baca juga :
Jauhkan Anak Dari Bahaya Narkoba Dengan Cinta
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.