Prosedur suntik epidural adalah pemberian obat bius melalui punggung ibu yang akan menjalani proses persalinan Caesar. Hal ini dilakukan untuk membuat bagian bawah tubuh ibu mati rasa, agar saat perutnya dibedah si ibu tidak merasa kesakitan. Meskipun tergolong aman, bahaya suntik epidural bisa dialami ibu bila terjadi kesalahan.
Seorang ibu bernama Amy Bright harus merasakan sakit punggung selama bertahun-tahun akibat jarum suntik yang tertinggal di punggungnya. Inilah salah satu bahaya suntik epidural.
Amy melahirkan anak bungsunya pada tahun 2003 lalu melalui prosedur operasi caesar. Dua bulan setelah operasi tersebut, Amy merasakan sakit punggung luar biasa. Bertahun-tahun kemudian, dia juga mengalami kerusakan saraf hingga membuatnya kesulitan menggerakkan kaki sebelah kiri.
Artikel terkait: Ngeri! Salah dapat suntikan epidural, ibu ini tak bisa peluk bayinya setelah melahirkan
Dokter mengira ia terkena Sciatica
Awalnya, Dokter mengira gejala dan keluhan yang dialami Amy adalah tanda ia menderita sciatica. Yakni sebuah kondisi yang membuat seseorang mengalami sakit yang menyebar di sekitar saraf sciatic, biasanya berimbas pada lumpuhnya salah satu sisi tubuh.
Akan tetapi, setelah menjalani pemeriksaan CT scan, penyebab utama rasa sakit punggung yang dialami Amy baru diketahui. Hasil pemindaian di bagian punggungnya, memperlihatkan adanya pecahan jarum suntik yang menancap di tulang belakang Amy.
Terakhir kali Amy menjalani suntik epidural di bagian tersebut adalah saat dia melahirkan anak bungsunya, yang kini telah berusia remaja. Jadi, jarum tersebut telah tertinggal di tubuhnya selama 14 tahun lebih.
Artikel terkait: Risiko epidural yang bisa terjadi dalam proses persalinan
Bahaya suntik epidural, jarum tertinggal di tubuh pasien selama 14 tahun lebih.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh Amy dan pengacaranya Sean Cronin, sebuah patahan besar jarum suntik menancap di bagian bawah punggungnya. Panjang jarum tersebut adalah 10 sentimeter dan sebagian besarnya terkubur di dalam tulang belakang Amy.
“Setiapkali saya bergerak atau berjalan, atau membungkuk dan berputar, bahkan sekadar tidur, jarum itu bergerak di dalam tulang belakang saya. Selama 14 tahun, saya telah menyebabkan sebuah jaringan luka di punggung saya akibat gerakan jarum ini. Saya benar-benar,” papar Amy.
Semoga kisah ibu ini menjadi pelajaran, agar petugas medis di manapun selalu berhati-hati dalam melaksanakan tugasnya.