Meniup makanan panas jadi cara yang sering dilakukan agar bisa disantap. Namun, apakah Parents tahu bahaya meniup makanan atau minuman panas yang selama ini biasa dilakukan? Ternyata hal ini ada penjelasan secara medis dan tertuang dalam hadis.
Meniupkan makanan tersebut bukannya baik, justru malah bisa mendatangkan hal buruk bagi kesehatan. Bagaimana bisa? Yuk, simak penjelasannya.
Alasan Tak Boleh Ditiup
Mengutip Sehatq, saat Parents meniup makanan panas, terjadi perpindahan panas beserta penguapan dan mengalami peningkatan di mana napas yang ditiupkan. Cara ini memang dapat membuat makanan lebih cepat dingin, sehingga mudah untuk disantap. Tetapi, rupanya ada alasan terhadap kesehatan mengapa makanan panas tak boleh ditiup.
-
Ganggu Keseimbangan Asam Tubuh
Pertama, meniupkan makanan panas punya potensi mengganggu keseimbangan asam tubuh. Penjelasannya, ketika Parents sedang meniup terjadi pelepasan karbon dioksida (CO2) yang kemudian bereaksi dengan uap air (H2O) dalam makanan.
Proses tersebut kemudian menghasilkan asam karbonat (H2CO3). Senyawa ini dapat membuat tingkat keasaman makanan meningkat.
Ketika dikonsumsi, Parents akan mendapatkan lebih banyak asam karbonat di dalamnya yang dapat mengganggu keseimbangan asam dalam tubuh.
Sumber: pixabay
-
Transfer Mikroorganisme
Selanjutnya, alasan tak boleh ditiup adalah Parents akan memindahkan mikroorganisme dari mulut ke dalam makanan. Sebuah studi pada 2018 meneliti jumlah mikroorganisme pada makanan panas yang ditiup dan tak ditiup, keduanya terlihat hasil yang signifikan.
Makanan yang ditiup ditemukan lebih banyak mikroorganisme di dalamnya. Khawatirnya mikroorganisme tersebut merupakan bakteri atau kuman yang berbahaya. Makanan yang terkontaminasi ini dapat menimbulkan risiko terkena penyakit lebih tinggi.
Hadis Terkait Larangan Meniup Makanan
Rasulullah SAW memberikan banyak contoh mengenai adab menyantap hidangan, salah satunya melarang untuk meniup makanan atau minuman panas. Rasul menyarankan umat Muslim untuk menunggu suhunya turun sebelum disantap.
Mengutip Detikfood, diriwayatkan dalam hadis Ibnu Abbas yang menuturkan, “Bahwasannya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya”. (HR. At Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Sumber: pxhere
Selain itu ada pula dari Asma binti Abu Bakr, sesungguhnya jika beliau membuat roti tsarid wadahnya beliau ditutupi sampai panasnya hilang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya makanan yang sudah tidak panas itu lebih besar berkahnya.”
Sumber: pixabay
Ada pun larangan mengenai menghembuskan nafas terhadap makanan yang disabdakan oleh Rasulullah SAW yang tertulis pada Hadis Riwayat At-Tirmidzi, “Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang bernafas dalam sebuah wadah, atau meniup makanan dalam wadah tersebut.”
Larangan meniup ini bukan bermakna keharaman, melainkan makruh yang mana lebih baik dihindari.
Artikel terkait: Sering Minum Air Es Bikin Sakit Jantung? Ini Penjelasan Dokter
Anjuran Makan dari Rasulullah SAW
Meniup makanan dan minuman panas lekat dengat adab serta akhlak seseorang. Hal ini bisa menunjukkan jika seseorang punya sifat rakus dan tidak sabar.
Kebiasaan lama ini rupanya punya efek buruk bagi kesehatan, dan adab menyantap hidangan pun telah lama diriwayatkan oleh Rasulullah SAW.
Rasulullah menganjurkan umatnya agar makan secara perlahan, bersama-sama serta mendoakan agar makanan dan orang yang menyajikan memeroleh keberkahan.
Cara Mendinginkan Makanan
Sudah tahu alasan kenapa meniup makanan panas itu berbahaya? Berikut ada cara-cara aman membuat hidangan cepat dingin tanpa ditiup terlebih dulu.
Sumber: pxhere
Menikmati makanan yang baru masak memang nikmat, tetapi alangkah baik jika menunggu beberapa saat terlebih dulu sampai hidangan bisa dikonsumsi.
Terburu-buru memakan makanan panas juga berbahaya karena dapat membuat mulut dan lidah terluka.
Cara mudah berikutnya yakni memindahkan sebagian makanan ke dalam wadah kecil. Hal ini memudahkan uap panas lebih cepat berkurang, makanan yang dalam jumlah kecil juga jauh lebih mudah dingin sehingga Parents dapat segera mengonsumsinya.
Mengaduk makanan ternyata mampu membantu proses pendinginan lebih cepat dan merata. Aduklah makanan secara teratur dan tidak berlebihan, ya.
Sumber: pixabay
Makanan panas berukuran besar seperti daging memang cukup lama untuk membiarkan uap panasnya hilang. Parents bisa menyiasatinya dengan cara memotong-motongnya menjadi lebih kecil supaya cepat dingin.
Jika Parents menikmati hidangan seperti mie yang lama untuk membuatnya dingin, cobalah menggunakan kipas angin untuk membantu pendinginan makanan. Proses ini juga dapat dilakukan sembari mengaduk makanan tersebut.
Sumber: pixabay
Makanan panas dapat cepat dingin dengan cara memindahkannya ke area yang sejuk. Tutup makanan dalam wadah dan pindahkan seperti di lemari makan.
Ada oven tertentu yang punya pengaturan untuk membantu pendinginan makanan dengan sistem peningkatan udara di sekitar. Cobalah gunakan pengaturan ini sesekali agar memudahkan proses mendinginkan makanan.
Sekarang Parents sudah tahu ‘kan bahaya meniup makanan panas? Jadi, makanlah secara perlahan dan tak buru-buru, ya!
Baca juga:
Bisa Meledak, 10 Makanan Ini Tidak Boleh Dipanaskan dengan Microwave
7 Tips Goreng Ala Deep Fry Agar Masakan Renyah dan Semakin Lezat
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.