Menjadi ibu baru memang seringkali membuat merasa clueless. Ketika bayi lahir dan melihat kukunya yang begitu mungil, membuat merasa khawatir jika memotong kuku dengan cara salah. Sementara, bahaya kuku panjang pada bayi pun tidak bisa dihindari.
Iya, melihat jari jemari bayi yang begitu mungil, ditambah lagi dengan kukunya yang masih rapuh, Parents tentu saja bisa merasa khawatir. Takut jika melukai kukunya ketika proses menggunting kuku dilakukan. Namun, jika kuku bayi dibiarkan tumbuh, tentu saja berisiko.
Sudahkah Parents mengetahui bahaya kuku panjang pada bayi?
Bahaya kuku panjang pada bayi tentu saja bisa berisiko membuat luka pada area wajah atau tubuhnya yang lain. Siapa di antara Parents yang sering kali melihat ada goresan luka di pipi si kecil? Coba perhatikan apakah kukunya panjang atau tidak?
Oleh karena itu, biasakan memerhatikan kondisi kuku bayi untuk mencegah bahaya kuku panjang.
Selain itu, bahaya kuku panjang lain tentu saja terkait dengan risiko bersarangnya kuman atau bakteri yang bisa membuatnya sakit. Apalagi jika mengingat bahwa ada masanya bayi akan memasuki fase oral.
Tidak mau, dong, melihat anak mengisap jemarinya yang kotor karena membiarkan kukunya tumbuh panjang? Belum lagi jika mengingat pertumbuhan kuku bayi relatif sangat cepat.
Oleh karena itulah salah satu ilmu yang perlu dikuasai orangtua baru adalah mengetahui cara potong kuku bayi.
Setidaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan cara potong kuku bayi:
1. Gunakan peralatan tepat
Ya, gunting kuku bayi dengan orang dewasa tentu saja tidak sama. Untuk menghindari risiko kuku bayi cedera, Anda perlu menggunakan gunting khusus bayi yang bentuknya melengkung. Dengan begitu, bisa memudahkan saat menggunting kuku.
2. Pilih waktu tepat
Agar Parents lebih mudah memotong kuku bayi, lakukan di waktu tepat. Misalnya, ketika bayi sedang tertidur pulas, atau saat mengantuk. Usahakan jangan memotong kuku ketika bayi sedang aktif bermain.
Selain itu, usahakan juga memotong kuku bayi setelah bayi mandi, hal ini dikarenakan kuku bayi akan lebih lunak jika dalam kondisi yang basah.
3. Pastikan penerangan cukup
Untuk menghindari risiko bayi cedera ketika proses menggunting kuku, pastikan penerangan atau cahaya di ruangan cukup sehingga Parents bisa melihat dengan baik. Risiko bayi terluka pun bisa dicegah.
4. Potong kuku bayi dengan bentuk lurus rata
Potong kuku kaki bayi dengan lurus untuk mencegah kuku tumbuh ke dalam. Usahakan agar potongan tidak terlalu pendek atau sebaliknya sisa kuku masih terlalu panjang. Tinggalkan kuku sedikit saja agar jari tidak sampai terluka.
5. Minta bantuan orang lain
Jika Parents merasa sulit menggunting kuku bayi sendiri, tak ada salahnya jika meminta bantuan orang lain, suami atau anggota keluarga di rumah. Setidaknya jika dilakukan bersama orang lain, saat Anda menggunting kuku, pasangan bisa membantu memegang bayi Anda.
Bagaimana, semoga setelah mengetahui beberapa cara potong kuku bayi ini, Parents tidak bingung lagi, ya!
Tips mengatasi masalah akibat kesalahan saat menggunting kuku bayi
Apabila Parents tidak sengaja menggunting kulit kukunya, cobalah untuk tidak panik. Hal yang bisa dilakukan yaitu lap secara lembut di bagian yang terluka menggunakan kain bersih, lalu potong kapas basah dan terapkan sedikit tekanan.
Setelah itu perdarahan akan segera berhenti. Jangan menggunakan plester, karena jari dapat tercekik olehnya.
Bayi memang sering mengalami infeksi kecil (paronychia) di sekitar kuku tangan maupun kuku kaki. Kondisi ini dapat diatasi tanpa perlu pengobatan. Namun, Parents mungkin perlu mengoleskan sejumlah kecil krim antiseptik atau cairan pada kuku.
Terkadang, infeksi ini dapat menyebar lebih jauh ke dalam kulit jari kaki atau jari tangan. Sehingga, ini menyebabkan daerah yang terinfeksi menjadi bengkak dan merah.
Jika Parents mendeteksi hal ini pada jari mungil si kecil, maka pergilah ke dokter. Bayi mungkin perlu diberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi.
Sementara jika Parents memakaikan krim untuk mengobati infeksi, pastikan bahwa memakaikan sarung tangan atau kaus kaki pada bayi setelah itu. Hal ini harus dilakukan untuk menjaga agar bayi tidak meletakkan tangan atau kaki ke mulutnya.
Referensi: HalloSehat
Baca juga:
Bahaya Kebiasaan Menggigit Kuku; Anak ini Memasukkan 32 Potongan Kuku ke dalam Gusinya