Baru-baru ini sebuah video ramai diperbincangkan oleh warganet. Video tersebut memperlihatkan seorang ibu hamil yang melakukukan percobaan bunuh diri. Apakah hal ini sebabkan karena depresi saat hamil?
Dikutip dari Detik News, ibu hamil berinisial AP melakukan percobaan bunuh diri di dengan melompat dari jembatan penyeberangan orang (JPO) Halte Kuningan Timur, Jakarta Selatan.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, 30 Juni lalu. Menurut keterangan Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo, bumil tersebut tiba-tiba naik dan duduk di pagar pembatas JPO.
Melihat aksi bumil yang ingin melakukan aksi bunuh diri, sejumlah petugas Transjakarta dan penumpang mencoba membujuk perempuan itu untuk turun.
Hingga pada akhirnya seorang pemuda, yang diketahui bernama Reynadli akhirnya berhasil menyelamatkannya.
A post shared by JAKARTA INFO (@jktinfo) on
Dikutip dari laman Kumparan, Reynaldi mengaku bahwa tindakan heroiknya merupakan tindakan yang wajar. Katanya, sesama manusia memang harus tolong menolong.
Ia pun menandaskan bahwa sebelum ia mencegah ibu hamil melakukan tindakan bunuh diri, ia sempat seperti berakting lebih dulu. Hal itu dilakukan agar ibu yang ingin melompat dari atas jembatan tidak curiga. Selain itu juga karena hobi yang suka lihat film laga.
“Kebanyakan nonton film action, jadi begitu aktingnya,” seloroh Reynaldi pada Kumparan.
Setelah lebih tenang, petugas TransJakarta juga sempat bertanya alasan di balik niat percobaan bunuh diri tersebut. Rupanya hal ini tidak terlepas dari kondisi pelaku mengalami depresi atau stress saat hamil.
Ia mengaku, depresi saat hamil tersebut karena dirinya sedang bertengkar sang suami.
Setelah diselamatkan, AP pun meminta maaf karena membuat kegaduhan di area halte. Setelah kondisinya membaik, dia pamit pulang ke rumahnya di Slipi, Kemanggisan.
Depresi saat hamil, yang perlu Bunda ketahui:
Masa kehamilan idealnya menjadi momen yang membahagiaan bagi perempuan. Faktanya, kondisi ini memang tidak selamanya bisa terjadi.
Ketika berbadan dua tidak sedikit yang merasakan depresi pada hamil. Penyebabnya memang bermacam-macam, salah satunya perubahan hormon dan ketidaksiapan seorang perempuan untuk mengalami perubahan besar dalam hidupnya, serta adanya riwayat kekerasan dalam rumah tangga
Stres atau depresi pada ibu hamil, dikenal juga sebagai depresi antenatal, mempengaruhi 10-15 persen wanita pada umumnya.
Sementara dikutip dari American Pregnancy, menurut data The American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), sekitar 14-23 persen perempuan di Amerika Serikat memang tengah berjuang dengan beberapa tanda dan gejala depresi selama kehamilan.
Untuk itulah, proses kehamilan perlu direncanakan dengan matang untuk mencegah terjadinya depresi saat hamil. Dan yang tak kalah penting ibu hamil juga memerlukan dukungan dari lingkungan terdekat, khususnya keluarga.
Baca juga:
Lakukan 17 tips ini untuk menghilangkan stres saat hamil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.