X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

5 Bahasa Cinta yang Perlu Dipahami dan Pengaruhnya dengan Hubungan Rumah Tangga

Bacaan 4 menit

Parents pernah merasa tidak, rasanya pasangan sulit sekali menunjukkan rasa cinta yang dia punya. Padahal, Anda sudah melakukan berbagai cara dalam mengungkap kasih sayang padanya. Jika kerap merasakan hal tersebut, ada kemungkinan bahwa bahasa cinta Parents dan pasangan cenderung berbeda.

Bahasa cinta merupakan cara seseorang dalam mengungkap atau mengekspresikan rasa cinta mereka. Konsep ini diperkenalan pertama kali oleh Gary Chapman, pakar hubungan sekaligus seorang pemuka agama.

Ia menjelaskan bahwa ada lima bahasa cinta yang dimiliki setiap manusia. Dalam buku Five Love Language yang diterbitkan pada 1992 itu, beberapa bahasa cinta yang dimaksud di antaranya, yakni:

  • Words of affirmation (Ungkapan apresiasi/pujian)
  • Quality Time (Waktu berkualitas dengan orang yang dicintai)
  • Receiving Gifts (Pemberian hadiah)
  • Act of service (perlakuan yang diberikan pasangan)
  • Physical touch (Sentuhan)

Apabila kelima hal tersebut tidak terpenuhi, maka seseorang akan merasa tidak dicintai.

Artikel terkait: Sederhana, 6 cara ini bisa membuat pasangan terus mencintai Anda

bahasa cinta

Masing-masing pribadi juga memiliki love language yang berbeda. Seperti contoh, bahasa cinta Bunda lebih dominan pada poin quality time, maka Bunda pun akan merasa dicintai apabila pasangan kerap meluangkan waktunya untuk Anda.

Berbeda jika seseorang memiliki poin words affirmation yang lebih dominan. Dia akan bahagia dan merasa dicintai meski pasangannya hanya memberikan ia pujian meski tidak bertemu secara langsung.

Tidak hanya pada pasangan, konsep ini juga sebenarnya berlaku untuk berbagai hubungan. Misalnya, hubungan keluarga, pertemanan, lingkungan kerja, dan sebagainya.

Bahasa cinta bisa kita ketahui melalui sebuah tes, tidak jauh berbeda dengan tes kepribadian. Beberapa situs online sudah banyak menyediakan jenis tes mengenai Five Love Language ini.

Bahasa cinta: Bisakah memengaruhi keharmonisan rumah tangga?

bahasa cinta

Setelah mengetahui bahasa cinta apa yang kita miliki, apakah hal tersebut akan memengaruhi hubungan? Bagaimana jika pasangan memiliki pandangan cinta yang berbeda?

Stephen Snyder, seorang pakar seks dan hubungan mengaku skeptis mengenai hal ini. Pasalnya, konsep Five Love Language milik Gary Chapman tersebut hanya didasari oleh pandangan pribadi, serta metode konseling yang ia gunakan kepada klien.

Meski demikian, Stephen tidak memungkiri bahwa konsep tersebut juga patut untuk dipelajari. Five Love Language bisa menjadi sarana untuk melihat dan memahami apa yang seseorang inginkan. Hal tersebut sangat berguna untuk mempertahankan suatu hubungan.

Hal ini juga selaras dengan penjelasan Vienna Pharaon, terapis keluarga dan pernikahan. Ia kerap menggunakan Five Love Language sebagai salah satu teknik konseling bagi klien untuk menemukan solusi permasalahan.

Artikel terkait: Suami romantis menurut Islam, Pak suami termasuk nggak Bun?

bahasa cinta

“Banyak klien yang bercerita, mereka merasa tidak dicintai. Namun, pasangannya juga bercerita pada saya, dia merasa sudah memberikan segala hal agar pasangannya bahagia. Jawaban dari masalah mereka sebenarnya sama: keduanya punya pandangan berbeda untuk memberi dan menerima cinta,” jelas Vienna.

Di sisi lain, psikoterapis Kathryn Smerling mengungkap bahwa bahasa cinta sebenarnya hanya salah satu cara komunikasi bagi suatu hubungan. Konsep ini tidak bisa dijadikan tolak ukur mutlak untuk menentukan keharmonisan pasangan.

Kathryn menjelaskan, “Ini hanya sekadar cara, bagaimana kita memahami orang lain. Kita bisa saling paham dan menghormati pasangan jika tahu apa yang dia inginkan. Kalau pasangan tahu apa yang kita mau atau sebaliknya, maka itu bisa menjadi hal positif.”

Sama seperti namanya, Five Love Language ini bisa memberikan orang gambaran atau kosakata sekiranya apa yang pasangan mereka butuhkan. Sebaliknya, dengan kita tahu mengenai bahasa cinta pasangan, kita juga akan jadi paham dengan apa yang ia butuhkan untuk merasa dicintai.

Artikel terkait: Jangan sepelekan! 7 Hal sederhana ini jadi kunci mempertahankan pernikahan

Ketika Five Love Language berbeda dengan pasangan

5 Bahasa Cinta yang Perlu Dipahami dan Pengaruhnya dengan Hubungan Rumah Tangga

Jangan khawatir, bahasa cinta yang berbeda tidaklah menjadikan suatu pasangan menjadi tidak cocok, kok. Malah, bahasa cinta yang berbeda dinilai lebih bagus bagi suatu hubungan.

Vienna kembali memaparkan, “Yang penting ada keterbukaan di antara diri masing-masing. Saat kita paham apa yang kita butuhkan, saat kita juga paham apa yang pasangan butuhkan, itulah yang akan memengaruhi keharmonisan hubungan kalian.”

Bahasa cinta juga bisa menjadi pengingat. Dalam suatu hubungan termasuk rumah tangga, akan ada perbedaan yang ditemui. Dan perbedaan itulah yang akan membantu suatu hubungan berkembang ke arah yang lebih baik.

“Kita jadi bisa terus belajar untuk memahami pasangan. Yang paling penting, kedua pihak bisa saling pengertian satu sama lain,” tutup Vienna.

Nah, itulah beberapa informasi seputar bahasa cinta dalam kehidupan rumah tangga. Semoga bermanfaat, Parents!

***

Baca juga:

Cemburu Tanda Cinta? Jangan Percaya Sebelum Tahu Faktanya!

7 Alasan Mengapa Ada Pasangan yang Senang Merekam Aktivitas Hubungan Intim

5 Topik Seks Ini Perlu Dibicarakan, Bikin Pernikahan (Tambah) Sehat

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Shafa Nurnafisa

Diedit oleh:

Aulia Trisna

  • Halaman Depan
  • /
  • Pernikahan
  • /
  • 5 Bahasa Cinta yang Perlu Dipahami dan Pengaruhnya dengan Hubungan Rumah Tangga
Bagikan:
  • Miliki Pasangan dengan Bahasa Cinta yang Berbeda, Bagaimana Menyikapinya?

    Miliki Pasangan dengan Bahasa Cinta yang Berbeda, Bagaimana Menyikapinya?

  • 5 Jenis Bahasa Cinta, Parents dan Pasangan Termasuk Tipe yang Mana?

    5 Jenis Bahasa Cinta, Parents dan Pasangan Termasuk Tipe yang Mana?

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Miliki Pasangan dengan Bahasa Cinta yang Berbeda, Bagaimana Menyikapinya?

    Miliki Pasangan dengan Bahasa Cinta yang Berbeda, Bagaimana Menyikapinya?

  • 5 Jenis Bahasa Cinta, Parents dan Pasangan Termasuk Tipe yang Mana?

    5 Jenis Bahasa Cinta, Parents dan Pasangan Termasuk Tipe yang Mana?

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.