Adakalanya anak memunculkan perilaku yang membuat orangtua menjadi kesal bahkan geram. Meski demikian, sangat salah jika rasa kesal itu dilampiaskan dengan memukul anak, terlebih hingga melukainya. Lagi pula, perlu Parents ketahui bahwa ada bagian tubuh anak yang tidak boleh dipukul.
Saat Parents memukul si kecil, khususnya di bagian tubuh yang tidak boleh dipukul itu, tentu sangat membahayakan si kecil. Sebab, bagian-bagian itu sangat sensitif. Contoh efeknya yaitu berisiko membuat anak mengalami kejang, kebutaan, bahkan hingga kematian.
Duh, sungguh efek yang sangat mengerikan dan tidak diinginkan. Oleh karena itu, untuk mencegah berbagai risiko tadi, inilah bagian tubuh anak yang tidak boleh dipukul.
6 Bagian Tubuh Anak yang Tidak Boleh dipukul
Gambar ilustrasi: yesdok
1. Bagian Belakang Kepala
Bagian kepala merupakan salah satu bagian tubuh yang cukup sensitif sehingga tidak boleh terkena pukulan maupun benturan. Pusat pernapasan manusia berada di bagian kepala, khususnya pada bagian belakang kepala.
Jika bagian ini terkena pukulan yang begitu keras, maka akan menimbulkan masalah serius, seperti munculnya gangguan keseimbangan, mual-mual, gagal pernapasan dan beberapa komplikasi lainnya.
Tidak hanya itu, sebuah studi yang dipublikasikan di Archives of Neurology menunjukkan bahwa pukulan berulang di bagian kepala bisa berakibat fatal. Ini dapat menyebabkan peningkatan bahan kimia dalam cairan yang bersirkulasi di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.
Zat kimia tersebut merupakan penanda cedera otak dan sel saraf. Tak jarang hal itu dapat memicu terjadinya kerusakan neurologis jangka panjang.
2. Bagian Pelipis
Pelipis tidak boleh dipukul. Pelipis memiliki dinding yang sangat tipis, mudah retak dan pecah. Jika pelipis terkena pukulan, maka akan berdampak negatif pada perkembangan saraf penglihatan.
Kerusakan pada pelipis akan lebih mudah menyebabkan kebutaan karena pelipis terletak dekat sekali dengan mata. Maka dari itu, Parents jangan sembarangan memukul bagian ini, ya.
3. Telinga, Termasuk Bagian Tubuh Anak yang Tidak Boleh Dipukul
Menjewer telinga, hal ini barangkali paling sering dilakukan oleh orangtua. Pelru Parents ketahui, telinga juga merupakan bagian sensitif yang tidak boleh terkena benturan.
Menjewer telinga anak dengan keras justru sangat dilarang. Sebab, menjewer telinga dengan cara yang berlebihan bisa menyebabkan gendang telinga retak hingga jebol. Akibatnya, fungsi pendengaran pada anak pun dapat terganggu.
4. Hidung
Mencubit atau memencet hidung anak juga tak kalah berbahaya bagi si kecil. Hidung anak-anak masih memiliki mukosa (selaput lendir atau lapisan kulit bagian dalam) yang tergolong halus.
Bukan hanya itu, pada bagian hidung juga terdapat banyak pembuluh darah. Jika Parents mencubit, memencet, atau memukul bagian hidung dengan keras, maka akan berpotensi melukai mukosa dan pembuluh darah.
5. Pantat, Salah Satu Bagian Tubuh Anak yang Tidak Boleh Dipukul
Pantat menjadi bagian tubuh yang sering menjadi sasaran pukulan. Sejumlah orangtua berpikiran jika memukul bagian pantat anak akan lebih aman, karena dagingnya dianggap lebih tebal. Namun, tidak demikian.
Orangtua tidak boleh memukul pantat anak. Bagian pantat (bokong) memiliki saraf sciatic yang apabila terkena pukulan keras, justru dapat memberikan dampak yang cukup serius.
Melansir dari Okezone yang mengutip Daily Mail, dalam kebijakan baru American Academy of Pediatrics (AAP) dijelaskan bahwa bahayanya memukul pantat anak dapat menyebabkan agresi, perubahan otak, penyalahgunaan zat, dan perilaku bunuh diri di masa dewasa.
6. Bagian Punggung
Satu lagi bagian tubuh tidak boleh dipukul adalah punggung. Pada bagian punggung terdapat tulang belakang yang pada anak-anak masih belum sempurna perkembangannya.
Oleh karena itu, jangan pernah memukul bagian punggung anak karena pada tulang belakang terdapat banyak saraf penting yang rawan terkena masalah jika mendapat pukulan.
Itulah beberapa bagian tubuh anak yang tidak boleh dipukul. Cobalah berpikir kembali untuk tidak melakukannya, lagi pula masih ada cara lain yang lebih tepat untuk mendisiplinkan anak.
Baca Juga:
"Ayah, berhenti memukuli saya," tangis balita dalam video ketika dipukuli
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.