Banjir! Banjir mengepung ibukota Jakarta, ini menjadi tajuk berita di setiap media. Bencana ini sudah seperti rutinitas tahunan yang dialami di Jakarta. Dengan kondisi sebagian area Jakarta yang lebih rendah dari laut, Jakarta kemungkinan akan sulit mendapat solusi untuk bebas dari masalah ini.
Beberapa hal yang perlu Parents ketahui ketika menghadapi banjir
Beberapa orang yang tinggal di daerah yang kerap banjir sudah menjadi terbiasa dan terlatih. Tapi bagaimana dengan yang tidak terbiasa? Bagaimana dengan keadaan anak-anak? Apa saja yang harus dipersiapkan dan dilakukan setelah musibah ini?
Yang harus dilakukan saat banjir:
- Anak-anak yang seharusnya dijauhkan dari musibah alam, malah terlihat berenang di tengah jalan yang tergenang air. Seharusnya anak-anak diajarkan bahwa kondisi tersebut adalah berbahaya, bukan hanya dapat tenggelam, melainkan juga dari bahaya infeksi, jatuh dan tersandung.
- Ibu hamil, bayi, anak-anak dan orang tua yang paling rentan terhadap penyakit menular, jika memungkinkan pindahkan mereka di daerah yang tidak terkena musibah alam ini. Air banjir banyak sekali mengandung kuman, bakteri yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
- Pindahkan perabotan, barang-barang berharga (seperti; surat dan dokumen penting atau foto kenangan) dan binatang peliharaan ke tempat yang tinggi di rumah.
- Jelaskan pada anak-anak mengenai situasi ini, sehingga dapat melatih kewaspadaan mereka.
- Jangan mencoba berjalan menyeberangi arus banjir ketika arus tersebut deras, karena kemungkinan terseret arus besar.
- Persiapkan alat-alat kesehatan seperti P3K, obat-obatan umum lainnya atau obat-obatan yang harus dikonsumsi dengan khusus.
- Selalu mencuci peralatan makan dengan air bersih dan membuang makanan atau mainan anak yang sudah terkena banjir.
- Tetap biasakan mencuci tangan dan hanya meminum air kemasan atau air yang sudah direbus saja.
Banjir membawa resiko bagi kesehatan psikologis dan fisik. Ketika bencana ini datang, anak-anak menyaksikan kecemasan dan ketakutan orangtuanya, mereka juga kehilangan binatang peliharaan mereka, kelelahan emosional dan kerusakan fisik dapat mempersulit anak-anak dan orang dewasa untuk terlepas dari pemulihan akibat bencana ini.
Reaksi umum dari anak-anak dan keluarga yang terkena musibah ini adalah:
1. Meningkatnya rasa kekhawatiran, ketidakadilan, marah, sedih, putus asa
2. Anak menjadi tidak mau jauh dari orangtuanya atau pengasuhnya
3. Ketakutan yang berlebihan pada hal-hal tertentu seperti suara hujan, air deras, atau guntur.
4. Penurunan kinerja di sekolah
5. Tidak nafsu makan, dan gangguan pada tidur.
6. Demam, sakit perut, sakit kepala.
Namun seiring berjalannya waktu, hal ini akan pulih. Yang terpenting adalah tetap mendampingi dengan baik, anak-anak yang mengalami kehilangan baik orangtua, sanak keluarga, teman atau binatang peliharaan akibat banjir. Berikan pengertian, karena hanya dengan penjelasan dan pengertian yang diberikan, anak-anak dapat bertahan dan menghadapi kehidupan mereka selanjutnya lebih baik.
Sumber foto: Video BBC Asia news 2013
Simak artikel menarik lainnya:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.