Ayah pernah bertanya-tanya, bagaimana cara agar jumlah sperma bisa meningkat? Jika iya, maka Anda tidak usah khawatir. Pertanyaan tersebut ternyata kerap ditanyakan juga oleh beberapa pria yang memiliki masalah yang sama. Untuk selengkapnya, mari simak jawaban Dr Dana Elliott Srither MBBS dari Singapura mengenai pertanyaan serupa berikut ini, yuk!
Apakah jumlah sperma bisa meningkat?
Pertanyaan:
Saya sudah menikah tiga tahun tetapi istri saya belum hamil juga. Oleh karena itu, saya pergi ke dokter untuk pemeriksaan medis. Dokter menyatakan bahwa jumlah sperma saya kurang dan hanya 30% saja yang aktif. Sebagai informasi, saya berlari 5 kilometer hampir setiap hari dan berolahraga secara teratur. Saya juga ikut dalam kompetisi lari Maraton di Malaysia, Singapura dan Thailand. Bagaimana saya bisa menambah sperma saya? Mohon nasihat dari dokter.
Jawaban :
Saya mengacu pada studi berjudul “Gonadal Hormones And Semen Quality In Male Runners” tahun 1994. Dalam tulisan tersebut, dilakukan penelitian terhadap 11 pelari jarak jauh, 9 pelari jarak menengah serta 10 orang yang jarang berlari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sperma pada pelari jarak jauh kurang dibandingkan kelompok pria yang jarang berlari. Selain itu, ditemukan pula penurunan jumlah sperma aktif dan peningkatan sperma yang belum matang pada pelari jarak jauh.
Penelitian lainnya adalah “Prospective Study Of Hormonal And Semen Profiles In Marathon Runners” tahun 1995. Penelitian dilakukan terhadap 24 pelari maraton pria yang sehat berusia 25 hingga 54. Analisa dilakukan terhadap jumlah sperma, aktivitas, morfologi, dan volume sperma. Penelitian ini dikaitkan juga dengan banyaknya latihan yang dilakukan.
Hasil pelatihan menunjukkan penurunan aktifitas, morfologi, dan volume sperma tetapi tidak ada perubahan signifikan pada jumlah sperma.
Jadi rekomendasi saya adalah jangan terlalu banyak berlatih atau berlari maraton bila ingin segera menjadi ayah.
Jawaban oleh :
Dr Dana Elliott Srither MBBS (Singapore), Grad Dip Family Medicine, Adalah seorang Dokter Keluarga yang percaya pada asas “Get Well” dan “Stay Well”.
Punya pertanyaan? Parents bisa download aplikasi theAsianparent untuk berbagi pengalaman bersama orangtua lainnya dalam komunitas kami.
Pernahkah Anda berfikir bagaimana cara untuk meningkatkan jumlah sperma? Dan menanyakan bagaimana cara meningkatkannya. Mungkin Anda juga memiliki pikiran yang sama dengan beberapa ayah lainnya yang mempunyai pertanyaan seperti itu. Namun jangan terlalu risau, sebab dokter Dana Elliot Srither MBBS dari Singapura akan menjawab pertanyaan berikut. Untuk selengkapnya, Anda bisa menyimak ulasannya disini.
Sperma Seorang Pelari Maraton
Umumnya sperma yang terdapat pada pria satu dengan pria yang lainnya memiliki jumlah yang berbeda. Hal tersebut biasanya tergantung dari gaya hidup dan aktivitas yang dilakukan. Lantas, bagaimana dengan masalah sperma seorang pelari maraton? Seorang pelari maraton bercerita jika ia dan sang istri belum dikaruniai anak, padahal mereka telah menikah lebih dari 3 tahun.
Padahal pria tersebut memiliki kebiasaan berlari 5 kilometer setiap harinya dan rajin berolahraga secara teratur. Namun setelah ia melakukan pemeriksaan medis, dokter mengatakan bahwa sperma yang dimiliki pria tersebut jumlahnya kurang dan hanya 30% saja yang aktif. Apakah hal tersebut berkaitan dengan kegiatannya yang seorang pelari maraton? Mungkin dokter Dana memiliki jawabannya.
Agar Sperma Menjadi Banyak
Untuk menjawab keresahan pria pelari maraton tersebut, dokter Dana mengacu pada studi yang berjudul “Gonadal Hormones And Semen Quality in Male Runners” tahun 1994. Dimana pada penelitian tersebut dilakukan kepada 11 pelari jarak jauh, 9 pelari jarak menengah, dan 10 orang yang jarang berlari. Hasil yang didapatkan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa sperma pada pelari jarak jauh memiliki jumlah yang kurang jika dibandingkan dengan pria yang jarang berlari.
Selain itu, dalam penelitian tersebut juga ditemukan terjadi penurunan sperma aktif dan peningkatan sperma belum matang pada pelari jarak jauh. Selain itu dokter Dana juga mengacu pada studi lain yang berjudul “prospective Study Of Hormonal And Semen profiles In Marathon Runner” tahun 1994. Dimana pada penelitian tersebut dilakukan kepada 24 pelari maraton pria yang sehat dengan usia 25 hingga 54 tahun.
Analisis tersebut dilakukan untuk melihat aktivitas, jumlah, morfologi, dan juga volume sperma. Dan penelitian tersebut juga dikaitkan dengan jumlah latihan yang dilakukan oleh pelari. Hasil yang didapatkan bahwa terjadi penurunan aktivitas, morfologi dan volume sperma. Namun tidak ada perubahan yang signifikan pada jumlah sperma. Oleh karena itu, dokter Dana merekomendasikan pria tersebut untuk tidak terlalu banyak berlatih maupun berlari.
Penelitian yang menunjukkan terjadinya penurunan kualitas sperma pada pelari maraton tentu saja dapat menjadi informasi untuk pada calon ayah diluar sana. Sebab, dengan mengetahui fakta tersebut dapat membuat pria yang seorang pelari maraton dianjurkan untuk mengurangi latihan dan kegiatannya berlari maraton. Semoga dengan adanya artikel ini dapat menjawab pertanyaan Anda yang penasaran dengan bagaimana cara agar sperma dapat ditingkatkan jumlahnya.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.