X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Ayah Tewas Mencoba Selamatkan Anak yang Loncat dari Lantai 25

Bacaan 4 menit
Ayah Tewas Mencoba Selamatkan Anak yang Loncat dari Lantai 25

Seorang ayah tewas demi anak kandungnya yang bunuh diri lompat dari lantai 25. Mengapa hal itu bisa terjadi? Berikut kronologis lengkapnya.

Kasih sayang orang tua memang terkadang tak mengenal rasa takut. Buktinya, seorang ayah tewas demi anaknya, saat itu ia mencoba menyelamatkan sang anak yang terjatuh dari lantai 25 sebuah apartemen.

Nahas, keduanya sama-sama tidak tertolong dan meninggal dunia begitu terguling dari apartemen. Bagaimana kronologi kejadian hingga keduanya bisa sampai terjatuh?

Kronologi Ayah Tewas Demi Selamatkan Anak Terjatuh dari Lantai 25

ayah tewas setelah selamatkan anak 3

Sumber: Mothership

Pagi itu, Sabtu (22/8/2020), salah seorang saksi melihat gadis berusia 15 tahun naik ke lantai 25 sebuah apartemen di Sichuan, China. Khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ia kemudian melapor kepada petugas keamanan.

Benar saja dugaannya, gadis yang tak disebutkan identitasnya itu bersiap melompat dari atas gedung. Namun, tak lama kemudian, ayahnya yang mendengar kabar itu bergegas menghampirinya.

Sayangnya, gadis remaja itu tak berhasil diselamatkan. Ayahnya bahkan ikut terjatuh karena menolong putrinya yang terjun bebas. Keduanya meninggal dengan tragis usai terjatuh dari lantai 25.

Ayah Tewas Demi Selamatkan Anak, Petugas Sudah Siapkan Balon Penyelamatan

ayah tewas setelah selamatkan anak 4

Kasus tewasnya ayah dan anak di Sichuan juga menyisakan rasa penyesalan pada petugas penyelamat yang hendak mengevakuasi keduanya. Pasalnya, petugas telah menyiapkan balon penyelamatan guna menghindari benturan pada tubuh korban yang jatuh ke tanah.

Nahas, mereka terlambat tiba di lokasi. Alhasil, kedua korban telah jatuh tersungkur di dasar apartemen.

Baik sang anak maupun ayahnya meninggal dunia seketika usai terjatuh dari lantai 25. Meski demikian, polisi masih melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus tersebut secara lengkap.

Sontak, kejadian itu pun membuat penduduk setempat merasa kaget. Perasaan mereka campur aduk antara sedih, kaget, takut, dan sekaligus iba. Salah seorang pejalan kaki yang melintas bahkan sempat berlinang air mata.

“Semua orang tahu pot bunga yang jatuh dari ketinggian itu saja bisa membunuh seseorang apalagi ini,” katanya seperti dikutip dari Asiaone, Kamis (27/8/2020).

Kasus Ayah Tewas Demi Anak yang Bunuh Diri, Diduga Sang Anak Mengidap Depresi

Ayah Tewas Mencoba Selamatkan Anak yang Loncat dari Lantai 25

Potongan video kejadian tragis itu sempat tersebar di situs mikroblogging Weibo, hingga menimbulkan spekulasi. Warganet menduga gadis remaja itu menderita depresi sehingga berani terjun dari ketinggian lantai 25.

Beberapa orang kemudian berspekulasi, gadis yang mengikuti les piano itu kesal dengan mata pelajaran piano yang ia ambil sehingga memutuskan untuk terjun dari lantai 25. Lalu, ada juga yang mengatakan ia tidak bahagia dengan kehidupannya saat ini.

Baca juga: Jangan sampai terlambat! Ini ciri-ciri depresi pada anak yang perlu diwaspadai

Keluarga Menjawab Rumor Anaknya Terjun dari Lantai 25 karena Depresi

Ayah Tewas Mencoba Selamatkan Anak yang Loncat dari Lantai 25

Rumor yang menyelimuti kematian gadis remaja dan ayahnya itu membuat keluarga tidak nyaman. Ibu kandung sang gadis kemudian memilih untuk menjawab rumor tersebut dengan mengatakan bahwa putrinya memang telah lama mengidap depresi.

Ia bahkan mengatakan, putrinya sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) terkait gangguan kejiwaan yang ia derita. Tak hanya itu, anaknya juga memiliki kecenderungan melukai diri atau self-harm. Ini dibuktikan dengan luka sayatan yang ia temukan di lengan putrinya.

Keluarga telah bertanya kepada gadis tersebut, apa masalah yang sebenarnya dialami oleh sang putri hingga ia jadi menderita. Namun, anak itu memilih bungkam.

Akhirnya, keluarga pun mengirim gadis tersebut untuk mengikuti les piano. Itu pun karena gadis tersebut memang menginginkannya.

Baca juga: Anak depresi bisa disebabkan pola asuh orangtua yang salah, bagaimana mencegahnya?

“Kami membelikannya piano dan mendaftarkannya les setelah dia menyatakan berminat pada hal itu,” kata sang ibu.

Selain ibu, kakak kandung gadis tersebut juga memberikan kesaksian. Ia menuturkan, selama ini ayahnya bekerja di sektor konstruksi bangunan dan menjadi tulang punggung keluarga.

Namun, semenjak adiknya didiagnosis menderita depresi, keluarga memutuskan untuk fokus merawat putri bungsunya secara total.

“Apa yang ayah saya lakukan membuktikan bahwa ia tidak mementingkan dirinya sendiri,” katanya.

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Ayah Tewas Mencoba Selamatkan Anak yang Loncat dari Lantai 25

Ia kemudian mengatakan, keluarganya ingin memberikan perpisahan terbaik bagi saudarinya itu. Ia ingin mengantarkan saudarinya menuju tempat peristirahatan terakhir dengan tenang.

Sungguh tragis kasus ayah tewas semi selamatkan anak di atas ya Parents. Bagaimanapun juga, kesehatan mental telah menjadi isu yang penting saat ini, apalagi depresi yang dialami oleh anak-anak.

Apabila Parents melihat tanda-tanda depresi pada anak, segera cari bantuan dengan membawanya ke profesional ya!

Jangan biarkan anak berjuang sendirian melawan depresi. Begitu juga dengan orang tua. Kesehatan mental adalah hal penting. Jadi, jangan pernah menyepelekannya.

Baca juga:

Anak juga bisa alami depresi, kenali gejalanya dan cara tepat menghadapinya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ruhaeni Intan

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Ayah Tewas Mencoba Selamatkan Anak yang Loncat dari Lantai 25
Bagikan:
  • Jangan sampai terlambat! Ini ciri-ciri depresi pada anak yang perlu diwaspadai

    Jangan sampai terlambat! Ini ciri-ciri depresi pada anak yang perlu diwaspadai

  • "Aku sangat lelah. Maafkan aku..." ungkapan ayah yang membunuh keluarganya

    "Aku sangat lelah. Maafkan aku..." ungkapan ayah yang membunuh keluarganya

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

    Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

  • Jangan sampai terlambat! Ini ciri-ciri depresi pada anak yang perlu diwaspadai

    Jangan sampai terlambat! Ini ciri-ciri depresi pada anak yang perlu diwaspadai

  • "Aku sangat lelah. Maafkan aku..." ungkapan ayah yang membunuh keluarganya

    "Aku sangat lelah. Maafkan aku..." ungkapan ayah yang membunuh keluarganya

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

    Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.