Aktor dan Youtuber Chandra Liow belum lama ini sembuh dari Covid-19 setelah mengalami badai sitokin yang hampir merenggut nyawanya. Sosok sang ayah snagat berjasa dalam mengurus Chandra Liow selama ia melewati masa-masa terberatnya. Kisah ayah rawat Chandra Liow pun sempat diungkapkan di podcast Deddy Corbuzier.
Dalam podcast berdurasi hampir satu jam tersebut, dipenuhi cerita haru dari sang ayah.
Artikel terkait: Deddy Corbuzier Alami Badai Sitokin Hingga Hampir Meninggal
Kisah Ayah Rawat Chandra Liow
Di awal wawancara, Deddy Corbuzier langsung melayangkan pertanyaan yang cukup berat kepada ayah Chandra Liow. Ia menanyakan perasaan sang ayah apabila Chandra Liow saat itu tidak tertolong.
Sambil menitikkan air mata, ayah Chandra Liow menceritakan perasaannya jika hal itu terjadi. Ia mengungkapkan bahwa kemungkinan ia akan marah kepada Tuhan karena ia merasa telah diberi tanggung jawab oleh Tuhan untuk merawat Chandra.
“Mungkin saya akan marah pada Tuhan. Saya akan marah karena Chandra saya minta dan Dia kasih sama saya tentu saya dikasih tanggung jawab untuk melindungi, menjaga, dan membesarkan dia. Dan kalau itu terjadi, saya akan sangat marah pada Tuhan,” ungkap ayah Chandra sembari menitikkan air mata.
Kakak Chandra Liow juga Sempat Dirawat oleh Sang Ayah dengan Kondisi Serupa
Ia pun menceritakan bahwa sebelum Chandra terkena Covid-19, ia juga pernah mengurusi kakak perempuan Chandra Liow meskipun kondisinya tidak separah Chandra. Kala itu, ia memang sudah mendampingi kakak Chandra.
“Sudah ada pengalaman menghadapi kondisi itu, Cicinya atau kakaknya dia pernah terkena seperti itu, tapi tidak separah Chandra. Cicinya juga sempat napasnya gitu, tapi tidak separah Chandra,” cerita ayah Chandra Liow.
Ketika Chandra Liow terkena Covid-19, ayahnya selalu mendampingi dan merawatnya. Ia tidak peduli apabila ada orang yang mengingatkannya.
“Orang selalu bilang, ‘Bahaya.. bahaya…’, tapi saya berpikir Tuhan tidak akan memberikan cobaan lebih besar karena saya melindungi, membesarkan, dan menjaga pemberian Dia pada saya,” kenangnya.
Lebih lanjut, ia menceritakan keadaan Chandra saat terkena Covid-19 tersebut. Pada hari pertama hingga hari ketiga, saya melihat sakit Chandra makin parah. Pada hari keenam, ayahnya berpikir untuk membawa Chandra ke rumah sakit, tetapi Chandra menolaknya karena Chandra masih merasa mampu mengatasinya.
Kemudian, hari kesembilan, saturasi oksigen Chandra turun sampai 70. Saat itulah, ayahnya membawa Chandra ke rumah sakit. Chandra menuturkan, apabila ia menyembunyikan kondisinya dari keluarga dan teman-temannya. Sebab, ia merasa masih menangani hal itu seorang diri.
“Gue nahan dan nutupi dari keluarga dan teman-teman. Gue tanggung jawab sendiri. Karena saat itu, nyokap gue juga kena dan gue ngerasa kaya, ‘aduh, ini sudah susah. Kalau ini aku tunjukin banget, aku nggak mau melihat mereka panik’,” cerita Chandra Liow.
Artikel terkait: Mengenal Badai Sitokin yang Dialami Suami Joanna Alexandra Sebelum Meninggal Dunia
Hampir Putus Asa Ketika Berada di Rumah Sakit
Ketika dirawat di rumah sakit, Chandra Liow sempat putus asa karena mendengar cerita pasien-pasien lain yang juga meninggal dunia.
“Gue udah putus asa. Karena denger cerita dari bokap kalo lagi parah-parahnya Covid-19. Ketika di RS mendengar kabar meninggal berasa menunggu antrean meninggal,” ungkapnya.
Ia pun memikirkan nasib ibunya yang tertular Covid-19 dari dirinya. Ia menginginkan biar dirinya saja yang meninggal, bukan ibunya.
“Mikirin nyokap kena gara-gara gue. Kalo Tuhan mau ambil, ambil (saya) saja. Tapi tolong nyokap gue 100 persen sembuhin. Karena gue yakin, salah satu dari kita ada yang nggak selamat. Dan baiknya adalah kita deal, kita fair. Satu mati, satu nggak. Dan gue pengen nyokap gue untuk ngga, gue aja yang mati,” ungkap Chandra.
Dalam keputusasaan dan ketidakberdayaan, sang ayah rawat Chandra Liow dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Saat melihat kondisi Chandra yang seperti itu, ia pun rasanya ingin menggantikan posisi Chandra dan membiarkan Chandra tetap hidup.
“Saya denger kalau suaranya udah seperti itu, saya udah ngebayangin sesuatu akan terjadi. Tapi di saat itu pun kubilang, ‘Tuhan, Chandra engkau kasih ke saya. Kalau kau mau ambil, jangan dia. Beri kesempatan dia untuk hidup. Bagikan ke saya menderita. Engkau beri aku tanggung jawab untuk membesarkan dia, kenapa dia sampai keadaan sepeti ini?” kenang ayah Chandra sambil menangis.
Artikel terkait: Sedih Lihat Deddy Kritis karena Badai Sitokin, Azka Corbuzier: “Kita Bisa Mati Bersama..”
Ayah Rawat Chandra Liow saat Sekarat, Berusaha Tegar di Depan Sang Anak
Ketika ditanya mengenai alasan berani mengambil risiko untuk merawat Chandra, sang ayah pun menjelaskan alasannya. Ia rela menerima apa pun risikonya asalkan Chandra selamat. Bahkan, ketika ia dan istrinya memutuskan untuk merawat Chandra, ia menekankan untuk kuat dan menerima segala risikonya.
“Tidak apa-apa kalaupun saya harus pergi yang penting anak saya selamat. Saya sudah melewati kehidupan seperti ini dan sudah diberikan anak sepeti ini . Ya sudah, sudah cukup untuk saya. Yang penting dia selamat karena dia harus melanjutkan kehidupan. Sama halnya ketika saya mendampingi Chandra isoman.”
“Saya bilang ke istri saya, kita ada di risiko. Kita pasti kena, kita harus siap. Dan ketika di-PCR di hari ketiga, istri saya kena. Dia langsung nangis. Saya bilang, lepaskan air matamu, itu sudah jadi risiko, jangan jadi beban. Kita sudah ada risiko untuk menyelamatkan anak kita. Istri saya menangis, tapi saya bilang jangan tunjukkan air matamu di depan Chandra. Pergi ke atas, menangislah sepuasmu di atas. Tapi jangan tunjukkan ke Chandra,” cerita sang ayah.
Mendengar ceirta itu, Chandra Liow pun tak kuat menahan tangis. Ia menangis karena baru pertama kali mendengar kisah tersebut sejak ayah rawat Chandra Liow selama Covid-19. Ia juga menambahkan bahwa selama ini, ia juga tidak menunjukkan kekhawatiran apa pun kepada Chandra.
“Bahkan di depan Chandra, saya tidak menunjukkan apa-apa. Ini Papa ada di dekat kamu. Apa pun Chandra mau, papa siap jalani semua,” tutur sang ayah.
Sang Ayah Sempat Mimpi Aneh soal Chandra
Sebulan sebelum sang ayah rawat Chandra Liow, ia sempat memiliki mimpi yang cukup aneh. Dalam mimpi tersebut, tampak ia dan Chandra sedang berada di sebuah pantai. Mereka menginap di salah satu beach house yang memiliki teras dekat laut.
Ketika keluar dari beach house tersebut, ia melihat pantai di sekitar Chandra berubah menjadi hitam dan semua yang ada di sekeliling Chandra juga hitam.
Chandra tampak berusaha sedang menyelamatkan diri di situ karena di kanan kirinya banyak sekali ular besar. Sementara itu, dari arah laut, ada gulungan ombak berwarna hitam yang cukup besar dan ular lebih besar yang akan segera memakan Chandra.
“Saya lihat itu pantainya berwarna hitam, sementara Chandra ada di batangan gitu lagi menyelamatkan diri. Tapi di kiri kanan itu ada ular besar semuanya. Dan pas saya lihat itu ada ombak gulung gede banget. Tiba-tiba ada ular yang lebih besar lagi, yang mau nerkam dia,” cerita sang ayah.
Tak menunggu waktu lama, ia pun langsung bergegas mengambil Chandra dan menyelamatkannya. Ia pun menunjukkan Chandra langit yang biru dan indah. Namun, ular tadi terus masih mencoba mendekati Chandra.
“Langsung saya loncat ambil Chandra dan bawa ke teras. Langsung saya peluk dia, saya bilang, “Chan itu langitnya biru. Cerah di sana. Lihat itu, jangan lihat yang di bawah itu. Lalu, ada ular yang mau naik, di situ saya kebangun,” tuturnya.
***
Itulah sepenggal kisah ayah rawat Chandra Liow, kasih sayang orangtua memang tiada batas, bahkan rela mati demi sang anak.
Baca juga:
Penelitian: Kekurangan Vitamin D berisiko tingkatkan kematian akibat COVID-19
Riset Ungkap Kapan Seseorang Menularkan COVID-19 pada Orang Sehat
4 Fakta Corona Varian Mu yang Disebut-sebut Tahan Vaksin
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.