Di musim hujan seperti sekarang ini, kita perlu memang waspada dengan kemunculan ular di lingkungan sekitar. Baru-baru ini seorang ayah di Jambi meninggal digigit ular. Berita tersebut lantas menjadi sorotan lantaran korban tidak segera mendapat pertolongan medis.
Seperti apa kronologi peristiwa tersebut dan apa yang harus menjadi perhatian Parents? Begini kisah lengkapnya yang berhasil dirangkum theAsianparent.
Kronologi Ayah di Jambi Meninggal Digigit Ular
Kejadiaan nahas yang menimpa seorang ayah asal Jambi bernama Zaini berawal saat dirinya berangkat ke laut. Sehari-hari, Zaini diketahui bekerja sebagai pencari pakan ikan.
Menurut keterangan Husni, sang kakak ipar, kondisi Zaini terus memburuk setelah digigit ular. Istri Zaini pun berusaha merawat sekuat tenaga, meski perawatan hanya bisa mereka lakukan di rumah.
“Awalnya dia digigit ular, sejak itu almarhum mulai kurang sehat dan lemas hingga jarak lima hari sakit, dia meninggal,” terang Husni saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon, Jumat (20/11/2020).
Husni menambahkan, Zaini meninggalkan satu istri dan empat orang anak. Anak tertua Zaini berusia 8 tahun. Sementara adik-adiknya hanya berjarak masing-masing setahun.
Kondisi rumah keluarga Zaini. Foto: Kompas.com
Pasca kejadian digigit ular tersebut, Zaini hanya mendapat perawatan seadanya karena keluarga tersebut mengaku tak punya biaya untuk berobat.
“Pendapatan dia hanya cukup untuk makan. Dan itu lebih banyak kurangnya,” ujar Husni.
Sang istri juga mengaku tak berani membawa suaminya ke rumah sakit atau pusat kesehatan terdekat lantaran keterbatasan biaya. Akibatnya Zaini hanya bisa terbaring di rumah selama beberapa hari.
Zaini dan keluarga tinggal rumah amat sederhana berupa pondok kecil, berlantai papan dengan dinding dan atap daun nipah.
Artikel terkait: Lakukan 6 Hal Ini Jika Tak Sengaja Digigit Ular Kobra, Waspada Saat Musim Hujan!
Tak Punya KTP, Sulitkan Keluarga Zaini dapat Bantuan Pemerintah
Foto: Lifepal.co.id
Hidup di bawah garis kemiskinan, nasib istri dan anak Zaini selanjutnya membuat Husni, sang kakak ipar, merasa khawatir. Apalagi dalam kondisi seperti sekarang ini, bantuan Covid-19 dari pemerintah, ternyata tidak dapat diterima keluarga Zaini.
Rupanya kelengkapan dokumen keluarga menjadi kendala. “Pemerintah tidak bisa bantu, karena Zaini tidak memiliki KTP. Sementara KK-nya itu dari Muarojambi,” kata Husni.
Dirinya juga mengatakan, setelah selama 8 tahun tinggal di Desa Sungai Sayang, pemerintah setempat sudah pernah mendatangi rumah Zaini dan memintanya mengurus KTP.
“Zaini tidak langsung pergi membuat KTP atau KK. Dia mungkin tidak sempat, karena harus bekerja,” katanya.
Foto: Ceklengkap.com
Sementara itu, hal senada juga dijelaskan oleh Kades Sungai Sayang, Ahmadia.
Dirinya menyebut, pihaknya mau mengeluarkan bantuan Covid-19 untuk keluarga Zaini. Sayangnya, kata dia, Zaini tidak memiliki KTP dan KK. Sehingga akan melanggar aturan, kalau mereka diberi bantuan.
“Kita tetap berikan bantuan, yang sifatnya tidak membutuhkan KTP dan KK. Biasanya berupa sembako,” kata Kades lagi.
Keluarga Zaini juga mendapatkan sejumlah kiriman bantuan dari donatur dari berbagai daerah yang merasa iba dengan kondisi keluarga tersebut.
Artikel terkait: Balita yang sedang tidur ini digigit ular kobra ganas!
Catatan Penting: Mengapa Perlu Mengurus Dokumen Keluarga
Parents, terlepas dari kisah pilu keluarga Zaini, rasanya hal ini perlu juga dipandang dari kacamata pentingnya mengurus kelengkapan dokumen keluarga, termasuk KTP dan KK. Bukan apa-apa, dalam kondisi genting dokumen semacam ini akan sangat memudahkan urusan kita.
Misalnya, dalam kasus keterbatasan ekonomi di mana seseorang tak merasa mampu mengakses fasilitas kesehatan, pemerintah pusat dan daerah sebenarnya sudah punya sejumlah program khusus. Sehingga, keluarga miskin pun bisa segera diberi penanganan medis.
Namun fasilitas tersebut tentunya hanya dapat diakses jika keluarga memiliki data kependudukan yang sah dan masih berlaku.
Tak cuma soal akses rumah sakit dan fasilitas kesehatan, kelengkapan dokumen juga akan memudahkan keluarga untuk dijangkau berbagai program lain dari pemerintah. Dalam kasus keluarga Zaini, bahkan bantuan Covid-19 pun tak dapat mereka peroleh lantaran masalah kelengkapan dokumen.
Oleh karena itu, persoalan kelengkapan dokumen keluarga jangan disepelekan ya, Parents. Jika ada kendala dalam pengurusan KTP dan KK segera hubungi dukcapil setempat.
Apalagi jika keluarga Anda berpindah tempat tinggal, jangan menunda untuk mengurus keterangan pindah domisili.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya.
Baca juga:
Belum Punya e-KTP? Ini 10 Masalah yang Bisa Timbul
Tidak Usah Antre, Parents Bisa Cetak KK dan Akta Lahir di Rumah
Bagaimana Cara Membuat Kartu Identitas Anak (KIA)?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.