Adakah kaitan antara autisme dan alergi makanan? Jika ini adalah pertanyaan yang menghantui benak Anda, coba baca artikel di bawah ini sampai.
Artikel terkait: Jangan Keliru! Ini Perbedaan Autisme dan ADHD pada Anak
Adakah Kaitan Autisme dan Alergi Makanan?
Menurut Kementerian Kesehatan RI, autis merupakan salah satu dari gangguan pada anak yang ditandai munculnya gangguan keterlambatan dalam bidang kognitif, komunikasi, ketertarikan pada interaksi sosial dan perilakunya.
Autis juga merupakan kelainan perilaku yang penderitanya hanya tertarik pada aktivitas mentalnya sendiri.
Banyak faktor yang memperburuk gejala-gejala autisme pada anak, salah satunya adalah gangguan metabolisme yang disebabkan oleh alergi pada makanan.
Seperti yang diterangkan di KlikDokter, beberapa penelitian menunjukkan alergi makanan bisa menyebabkan atau memperburuk gejala autisme.
Kandungan makanan yang diduga menyebabkan alergi adalah gluten (protein dari gandum) dan kasein (protein dari susu), seperti yang tercantum di jurnal Reports of Biochemistry and Molecular Biology.
“Beberapa jenis makanan bisa memperburuk gejala autis. Gluten dan kasein bisa mengubah protein menjadi peptida yang bisa menyebabkan perburukan sikap pada anak dengan autisme,” ucap dr. Dyah Novita yang senada dengan penelitian.
Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang mengapa makanan bisa memperburuk gejala autisme.
Penelitian yang dipublikasikan jurnal Frontiers of Immunology, autisme dapat diakibatkan oleh hilangnya regulasi sistem kekebalan
Dampak dari kondisi tersebut menyebabkan peningkatan sinyal kimia akibat inflamasi dari sel darah putih.
Hipotesanya adalah sitokin (bahan kimia akibat inflamasi) bertanggung jawab atas kelainan neurologis yang terlihat pada anak autis.
Artikel terkait: Pentingnya Pahami Gangguan Spektrum Autisme pada Anak, Ini Ciri-ciri dan Jenisnya!
Perlukah Membatasi Anak dengan Autisme Makan Gluten?
Kesimpilannya, belum ada penelitian dan informasi yang cukup yang mendukung anak autis harus menghindari gluten dan kasein.
Dan berhubung anak masih dalam tahap perkembangan, membatasinya mengonsumsi makanan bisa membuatnya kekurangan gizi.
Terlebih, makanan mengandung gluten dan kasein, seperti susu dan gandum, dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak, termasuk anak dengan autisme.
Oleh karenanya, solusi terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter sebelum membatasi makanan untuk si Kecil.
Cara Mendeteksi Anak dengan Kondisi Autis
Jika orang tua mendeteksi beberapa gejala ini pada anak, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter:
- Anak pada usia 30 bulan belum bisa bicara untuk komunikasi
- Memiliki sikap cuek dan cenderung hiperaktif terhadap lingkungannya
- Anak tidak mampu bermain bersama teman sebayanya
- Terjadi pengulangan pada perilaku yang tidak sewajarnya, contohnya menggoyang-goyangkan kepala atau badan berulang-ulang
Parents, semoga ulasan ini bermanfaat.
Kementerian Kesehatan RI
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1339/makanan-untuk-anak-autis-yang-sehat-dan-kaya-manfaat
Klikdokter
www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/hubungan-anak-autis-dengan-alergi-makanan
Baca juga:
Membesarkan Anak Autis, Sebuah Anugerah yang Tersembunyi
Menjalin Komunikasi dengan Anak Autis