Di salah satu tayangan resepsi pernikahannya, terekam pernyataan Atta Halilintar ingin punya 15 anak. “Saya Atta Halilintar yang udah jadi suami, dan Aurel yang statusnya udah jadi istri, semoga diizinkan Allah punya anak 15,” kata Atta Seperti terekam di channel YouTube RCTI – Entertainment.
Pernyataan Atta ini ternyata memancing reaksi dari banyak pihak, terutama dari Komisi Nasional (Komnas) Perempuan.
Sebenarnya, bagaimana dampak melahirkan banyak anak terhadap kesehatan perempuan? Simak penjelasan dari sisi medis berikut ini.
Suami Ingin Punya 15 Anak, Hati-Hati Risikonya Bagi Kesehatan Pasangan!
Perhatikan Batasan Kehamilan dan Persalinan
Banyak artikel kesehatan yang mengulas tentang bahayanya melahirkan terlalu sering bagi seorang perempuan. Seperti dikatakan Hellosehat, pada umumnya perempuan memiliki batas aman mengalami kehamilan dan persalinan maksimal hingga 5 kali, lebih dari itu disebut multigravida atau multiparitas.
“Multigravida adalah berapa kali seseorang hamil, sedangkan multiparitas adalah seberapa banyak seseorang melahirkan. Masalahnya, tidak semua kehamilan dan kelahiran bisa dihitung secara pasti,” terang Hellosehat dalam lamannya.
Keduanya dibedakan karena memang tidak semua kehamilan mengalami persalinan. Contohnya, pada kehamilan yang mengalami keguguran atau persalinan anak kembar pada satu kehamilan.
Sel Telur Wanita Terbatas
Kehamilan hanya bisa terjadi jika ada pembuahan yang memerlukan sel telur dan sperma.
Sel telur diproduksi pada tubuh perempuan dan luruh saat menstruasi –dimulai di masa pubertas dan berlangsung hingga masa menopause. Menyoal berapa kali seorang perempuan bisa hamil dan melahirkan, itu tergantung dengan persediaan sel telur di dalam rahimnya. Dengan kata lain, perempuan bisa melahirkan sebanyak ia inginkan selama sel telur di rahimnya tersedia. Dan yang paling utama, selama kondisi kesehatannya memadai!
Masalah kondisi kesehatan ini yang paling rentan memberi dampak buruk pada kesehatan ibu yang terlalu sering melahirkan.
8 Dampak Buruk Melahirkan Terlalu Sering
Fox News menulis, melahirkan terlalu sering memberi dampak buruk bagi kesehatan ibu dan bayi.
“Makin sering hamil, makin buruk dampaknya bagi kesehatan karena meningkatkan risiko kematian ibu,” ujar direktur Bixby Center for Global Reproductive Health Universitas California, AS, Dr. Philip Darney.
Melansir dari Kompas (15/11/2011), dr.Prima Progestian, Sp.OG menjelaskan, selain risiko perdarahan masih ada beberapa risiko lainnya yang harus dihadapi si ibu. Apa saja?
1. Meningkatnya Risiko Placenta Previa
Placenta previa merupakan kelainan letak plasenta bayi yang menutupi sebagian atau seluruh leher rahim (serviks) atau jalan lahir. Proses persalinan yang berkali-kali bisa menyebabkan letak plasenta terlalu dekat dengan leher rahim. Dan hal tersebut dapat menyebabkan keguguran dan perdarahan hebat, yang kemudia mengakibatkan ibu anemia atau perlu transfusi darah.
2. Plasenta Akreta Juga Meningkat
Meski sama-sama masalah di plasenta, namun plasenta akreta lebih pada kondisi di mana sebagian atau semua plasenta tumbuh terlalu dalam atau melekat ke dinding rahim. Kondisi ini juga bisa menyebabkan ibu kehilangan darah parah pascamelahirkan dan bersiko terjadi kerusakan pada rahim atau organ lain.
3. Prolaps Uteri
Prolaps uteri yang lebih dikenal dengan istilah turun peranakan merupakan kondisi turunnya uterus atau rahim ke liang vagina. Tingkatan yang paling parah, yaitu mulai dari grade 1-4- kondisi uterus sudah keluar dari liang vagina (grade 4). Salah satu penyebabnya adalah sering bersalin, jenis persalinan (biasanya normal), kelainan kolagen serta bobot bayi saat lahir.
4. Berisiko Preeklampsia
Perempuan yang terlalu sering melahirkan berisiko mengalami preeklampsia terutama jika jarak kelahirannya terlalu dekat. Preeklampsia adalah meningkatnya tekanan darah yang kadang ditandai kerusakan beberapa sistem organ. Biasanya terjadi di awal minggu ke-20 kehamilan.
5. Diabetes Gestasional
Biasanya terjadi pada ibu hamil yang memiliki berat badan berlebih dan sering melahirkan. Kondisinya dapat berdampak negatif dengan memengaruhi gangguan pertumbuhan janin, masalah pernapasan bayi, penyakit kuning, bayi lahir prematur hingga keguguran.
Artikel terkait: Mengenal Diabetes Gestasional pada ibu hamil, waspadai gejalanya!
6. Bayi Prematur
Kemungkinan bayi lahir prematur karena jaringan parut kehamilan sebelumnya menyebabkan masalah di plasenta bayi.
Menurut dr. Prima, hingga sekarang memang belum ada batasan berapa banyak ibu boleh hamil dam melakukan operasi sesar atau normal. Namun berdasarkan riset yang ia pelajari, komplikasi akan meningkat Ketika seorang ibu melahirkan anak lebih dari 3.
7. Membesarkan Terlalu Banyak Anak Tidak Mudah
Di zaman sekarang, melahirkan dan membesarkan anak terlalu banyak sangat sulit. Tentu saja itu dikarenakan biaya tanggungan sehari-hari yang harus dikeluarkan orangtua untuk menjamin pertumbuhan anak-anaknya secara maksinal, ditambah biaya pendidikan.
Belum lagi waktu, energi, dan perhatian yang harus dicurahkan orangtua untuk mereka. Yang diharapkan adalah, semua anak mendapatkan haknya dengan baik.
8. Masalah Kesehatan Lain
Selain hal-hal di atas, perempuan yang sering melahirkan juga berisiko mengalami perubahan pada sistem kekebalan tubuhnya di mana imunnya melemah, pembuluh darahnya rusak, aliran darah ke uterus tak cukup, hingga cacat janin (pada ibu yang usianya sudah tua), atau juga peningkatan intervensi seperti induksi atau pemasangan infus untuk merangsang persalinan.
Tanggapan Soal Atta Ingin Punya 15 Anak
Mendapat Kecaman dari Komnas Perempuan
Image: Tribun News
Komnas Perempuan menanggapi pernyataan Atta Halilintar mengenai keinginannya memiliki 15 anak. Salah seorang Komisioner Paripurna Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi mengaku sangat prihatin dan kecewa dengan pernyataan Atta itu. Ia mengatakan, perempuan bukanlah pabrik anak yang bisa ‘digunakan’ untuk memproduksi anak secara semena-mena.
“Sudahkah hal ini disepakati? Perempuan tidak bisa diposisikan sebagai ‘pabrik’ anak saja. Perempuan memiliki hak untuk menentukan kapan, berapa jumlah anak, dan jarak setiap anak dalam perkawinan,” kata Siti Aminah saat ditemui wartawan, Rabu (7/4/2021).
Krisdayanti Menanggapi Pernyataan Sang Menantu
Mendengar pernyataan Atta Halilintar yang ingin punya 15 anak, Krisdayanti (KD) kaget. Ia mengatakan bahwa keinginan Atta itu ngaco alias ngawur.
“Ngarang! Itu pinggang, pinggul bisa patah itu. Ngaco!” kata KD sambil tertawa yang mendapat kabar tersebut dari awak media seperti melansir Tribun News.
Namun demikian, sebagai ibu dan mertua dari Aurel dan Atta, ia menyerahkan semuanya kepada anak dan menantunya saja. Yang terpenting, menurut KD, sebagai orangtua mereka bisa bersikap adil kepada semua anak-anaknya, dari yang terbesar hingga yang terkecil nantinya.
Meski membesarkan anak bukanlah hal yang mudah di zaman sekarang, tapi jika rezekinya ada, tidak masalah, kata KD.
“Kalau banyak anak banyak rezeki, bisa. Asal mampu. Bersikap adil dan penuh perhatian rasa kasih sayang. Rezeki sudah diatur Gusti Allah. Mungkin karena kebiasaan keluarga besar kali ya. Dan Aurel juga enggak suka sepi, sukanya ramai. Insya Allah dikabulkan,” ujar KD lagi.
Berharap Atta Menjadi Contoh Baik sebagai Influencer
Setelah menikah pun Atta sekali lagi melontarkan pernyataan yang membuat ‘gerah’ sebagian orang. Katanya, “Suara suami dari Tuhan”. Hal itu dikatakannya di hadapan Ashanty pada video di channel YouTube The Hermansyah A6. Pernyataan tersebut, dianggap Komnas Perempuan, sebagai bentuk patriarkis yang menempatkan posisi sosial laki-laki di atas perempuan. Ada kesan, Atta menggunakan pernikahan sebagai tempat untuk melanggengkan bentuk-bentuk ketidakadilan gender.
Sebagai seorang influencer dengan pengikut yang sangat banyak, lebih dari 27 juta subscriber di Youtube-nya Atta Halilintar, Siti berharap Atta bisa menjadi contoh baik.
“Izin suami, suara suami adalah dari Tuhan. Jadi kalau aku enggak izin ini-itu, kamu harus nurut, nggak bisa kaya sebelumnya. Karena istilahnya, hidup kamu udah diserahkan, laki-laki yang sepenuhnya bertanggung jawab atas kamu,” ujar Atta kepada Ashanty.
Itu dia pernyataan soal Atta Halilintar ingin punya 15 anak. Soal banyak anak yang dilontarkan Atta Halilintar, apakah Parents setuju? Setiap orang memiliki harapannya masing-masing, soal jumlah anak salah satunya. Tapi berapa pun jumlah anak yang diinginkannya, semoga tiap anak mendapatkan kehidupan yang layak dan orangtuanya pun sejahtera secara jasmani dan rohani.
Baca juga:
7 Hak Anak di Rumah, Apakah Parents Sudah Memberikannya kepada Buah Hati?
11 Momen Akad Nikah Aurel Hermansyah, Tangis Atta Halilintar Pecah saat Ijab Kabul
Metamorfosis Aurel Hermansyah, dulu Minder kini Jadi Nyonya Halilintar
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.