Sebagai seorang muslim, pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana Al Qur’an bisa menjadi sebuah jawaban dari suatu peristiwa yang terjadi di masyarakat Islam atau berupa pertanyaan dari kalangan Islam atau dari kalangan lain yang diarahkan kepada Nabi Muhammad SAW? Mari sama-sama kita pahami mengenai Asbabun Nuzul yang akan menjadi jawaban dari pertanyaan ini.
Apa itu Asbabun Nuzul?
Al Qur’an diturunkan oleh Allah SWT untuk memberikan petunjuk kepada manusia ke arah tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang didasarkan pada keimanan kepada Allah dan risalah-Nya. Al Qur’an juga memuat informasi-informasi peristiwa masa lalu, kejadian-kejadian sekarang serta berita-berita yang akan datang.
Para ahli tafsir sepakat bahwa sebagian besar kandungan Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT untuk tujuan umum ini. Kehidupan Nabi SAW dan para sahabatnya telah menjadi saksi sejarah atas semua fenomena terkait dengan diturunkannya wahyu ilahi (Al Qur’an).
Bahkan kajian mendalam terhadap sebab turunnya Al Qur’an pada generasi awal Islam akan terbukti bahwa terdapat peristiwa khusus yang memerlukan penjelasan hukum Allah SWT atau masih kabur bagi mereka.
Kedudukan Muhammad SAW sebagai nabi mempunyai peran penting dalam menjelaskan semua peristiwa terkait diturunkannya Al Qur’an. Hal ini yang mendorong para sahabat senantiasa bertanya setiap menjumpai berbagai peristiwa dalam kehidupan mereka.
Oleh karena itu, peristiwa turunnya Al Qur’an selalu terkait dengan kehidupan para sahabat baik peristiwa yang bersifat khusus atau untuk pertanyaan yang muncul.
Ilmu mengenai asbabun nuzul besar sekali manfaatnya bagi setiap orang yang hendak menafsirkan Al Qur’an. Ilmu ini bermanfaat untuk memahami suatu ayat, mengetahui hikmah di balik penetapan hukum, hingga menelaah latar belakang turunnya Al-Quran.
Artikel Terkait: 6 Keutamaan membaca Al-Quran khususnya saat Ramadhan, apa saja?
Pengertian Asbabun Nuzul
Ungkapan asbabun nuzul atau asbab an-nuzul merupakan bentuk idhafah dari kata “asbab” dan “nuzul”. Secara etimologi, asbabun nuzul adalah sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya sesuatu.
Mengutip dari Jurnal Asbabun Nuzul: Pengertian, Macam-macam Redaksi dan Urgensi yang ditulis oleh Pan Suaidi (2016), meskipun segala fenomena yang melatarbelakangi terjadinya sesuatu disebut asbabun nuzul, namun dalam pemakaiannya ungkapan asbabun nuzul khusus digunakan untuk menyatakan sebab-sebab yang melatarbelakangi turunnya Al-Qur’an. Seperti halnya asbab al-wurud yang secara khusus digunakan untuk mengetahui sebab terjadinya hadits.
Ada perbedaan redaksional terkait pengertian asbabun nuzul di kalangan ulama. Namun, dapat disimpulkan bahwa asbabun nuzul adalah kejadian atau peristiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat Al-Qur’an dalam rangka menjawab, menjelaskan, dan menyelesaikan masalah-masalah yang muncul dari kejadian tersebut.
Asbabun nuzul juga dapat dikatakan sebagai bahan sejarah yang digunakan untuk memberikan keterangan terhadap turunnya ayat-ayat Al-Qur’an. Safril dalam jurnal Syahadah menjelaskan, ilmu ini memberikan pemahaman terhadap hubungan nash dan realita.
Artikel Terkait: 11 Adab Membaca Al-Qur’an yang Benar Sesuai Ajaran Rasulullah
Macam-Macam Asbabun Nuzul
Berdasarkan jumlah sebab dan ayat yang turun, asbabun nuzul dibagi menjadi 2 macam. Sebagai berikut:
-
Ta’addud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid
Ta’addud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid adalah beberapa sebab yang hanya melatarbelakangi turunnya satu ayat atau wahyu. Ada kalanya wahyu turun untuk menanggapi beberapa peristiwa atau sebab, misalnya turunnya Q.S. Al-Ikhlas ayat 1-4 yang berbunyi:
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ – ٤
Artinya: “Katakanlah: ”Dia-lah Allah, yang maha Esa. Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Tiada berada beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tiada seorang pun yang setara dengan dengan dia.”
Surat tersebut diturunkan untuk menanggapi orang-orang musyrik Mekkah sebelum Rasulullah SAW melakukan hijrah. Ayat itu juga diturunkan kepada kaum ahli kitab yang ditemui di Madinah usai Rasulullah hijrah.
-
Ta’adud An-nazil Wa Al-Nsbab Wahid
Ta’adud an-nazil wa al-asbab wahid merupakan satu sebab yang mendasari turunnya beberapa ayat. Misalnya, Q. S. Ad-dukhan ayat 10, 15, dan 16, yang berbunyi:
فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِى السَّمَاۤءُ بِدُخَانٍ مُّبِيْنٍ – ١٠
Artinya: “Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata,” (QS. Ad-Dukhan: 10)
اِنَّا كَاشِفُوا الْعَذَابِ قَلِيْلًا اِنَّكُمْ عَاۤىِٕدُوْنَۘ – ١٥
Artinya: “sesungguhnya (kalau) kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar),” (QS. Ad-Dukhan: 15)
يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْرٰىۚ اِنَّا مُنْتَقِمُوْنَ – ١٦
Artinya: “(ingatlah) hari (ketika) kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya kami memberi balasan,” (QS. Ad-Dukhan: 16)
Asbabun nuzul dari ayat-ayat tersebut terjadi ketika kaum Quraisy durhaka kepada Rasulullah SAW. Beliau berdoa agar mereka merasakan kelaparan seperti yang pernah terjadi pada zaman nabi Yusuf.
Akhirnya, kaum Quraisy menderita kekurangan hingga mereka makan tulang. Kaum tersebut pun mendatangi Rasulullah SAW untuk meminta pertolongan. Maka Rasulullah SAW berdoa agar diturunkan hujan.
Hujan turun setelah Nabi Muhammad SAW berdoa, namun kaum Quraisy kembali sesat dan durhaka. Kemudian, turunlah riwayat yang menjelaskan bahwa siksaan akan turun ketika Perang Badar.
Artikel Terkait: Doa 10 Hari Pertama Ramadan, Mari Amalkan Bersama Keluarga
Manfaat Mengetahui Asbabun Nuzul
Melansir dari Jurnal AL Mutsla : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman dan Kemasyarakatan Pengetahuan – Nuzulul Qur’an dan Asbabun Nuzul yang ditulis oleh Muhammad Yunan (2020), asbabun nuzul mempunyai banyak manfaat diantaranya mampu mengantarkan seorang mufassir pada pemahaman yang benar dengan memahami kandungan teks dan keadaan yang menyertai peristiwa yang terjadi ketika Al-Qur’an diturunkan. Namun manfaat yang terpenting di antaranya adalah:
- Mengetahui hikmah pemberlakuan suatu hukum.
- Memberi batasan hukum yang diturunkan dengan sebab yang terjadi, bila hukum tersebut dinyatakan dalam bentuk umum.
- Apabila lafazh yang diturunkan bersifat umum dan ada dalil yang menunjukkan pengkhususannya, maka adanya asbabun nuzul akan membatasi takhshish itu hanya terhadap yang selain bentuk sebab.
- Mengetahui sebab turunnya ayat adalah cara terbaik untuk memahami Al-Qur’an dan menyingkap kesamaran yang tersembunyi dalam ayat-ayat yang tidak dapat ditafsirkan tanpa pengetahuan sebab turunnya.
- Sebab turunnya ayat dapat menerangkan tentang kepada siapa ayat itu diturunkan sehingga ayat tersebut tidak diterapkan kepada orang lain karena dorongan permusuhan dan perselisihan.
Demikian penjelasan mengenai asbabun nuzul berikut dengan macam dan manfaat untuk mengetahuinya. Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Parents!
Baca juga:
https://id.theasianparent.com/cara-khatam-al-quran
https://id.theasianparent.com/cara-agar-anak-belajar-membaca-al-quran
https://id.theasianparent.com/doa-nabi-musa
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.