Pernahkah Parents berkunjung ke situs-situs purbakala seperti Candi Borobudur atau Candi Prambanan? Jika pernah berkunjung ke sana, Parents mungkin memperhatikan adanya patung-patung dengan berbagai macam bentuk. Patung-patung ini berasal dari masa ribuan tahun yang lalu dan sering disebut sebagai arca. Nah, kali ini kita akan mengulas lebih jauh mengenai pengertian arca, macam-macam arca yang ditemukan di Indonesia, dan filosofinya. Simak informasinya berikut ini ya!
Mengenal Arca, Patung Berusia Ribuan Tahun yang Bernilai Seni dan Filosofis
Sebelum menjadi negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia lebih dulu mengenal dua agama, yakni Hindu dan Buddha. Jejak dan perkembangan kedua agama ini bisa dilihat dari temuan situs purbakala yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Selain candi, ada juga arca yang ditemukan di berbagai situs purbakala di Indonesia. Arca-arca ini telah berusia ribuan tahun dan tak semuanya berhasil bertahan dalam bentuk yang utuh. Tak sedikit arca yang ditemukan dalam kondisi kepala hilang karena dahulu kala pada masa kolonial, pencurian dan penjualan arca secara ilegal marak terjadi.
Lalu, apa sebetulnya pengertian arca itu?
Arca adalah patung yang dibuat sebagai sarana untuk melakukan pemujaan atau peribadatan kepada para dewa. Berdasarkan hasil temuan, ada dua macam arca dari zaman dahulu yang banyak tersebar di Indonesia, yakni arca Hindu dan arca Buddha.
Patung ini punya nilai seni yang tinggi karena pembuatannya berbeda dengan patung-patung di era sekarang. Setiap arca memiliki cerita masing-masing yang melambangkan sosok berpengaruh atau peristiwa penting pada masa itu. Lewat arca juga, para peneliti sejarah bisa membaca bagaimana bentuk peradaban di masa lampau.
Baca juga: Pernah Berjaya, Ini 5 Kerajaan Budha Terkenal dan Berpengaruh di Nusantara
Melihat Perbedaan Arca Hindu dan Arca Buddha
Serupa tapi tak sama. Itulah arca Hindu dan Buddha. Meski sama-sama bernilai seni tinggi, namun keduanya berasal dari zaman yang berbeda. Dalam Hindu, arca dikenal juga sebagai murthi yang merupakan gambaran dari para dewa-dewi. Murthi berasal dari kata murta yang artinya adalah roh atau jiwa Ketuhanan.
Itulah mengapa, arca dipuja karena diyakini terdapat roh suci yang bersemayam di dalamnya. Hal ini juga menjawab mengapa pembuatan patung ini tak bisa sembarangan. Sikap tubuh, atribut, hingga proporsi patungnya harus mengacu pada tradisi keagamaan Hindu-Buddha.
Arca juga tidak selalu ditemukan di dalam candi karena dari segi pemujaannya patung ini dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
- Arca Istadewata, yakni arca milik perseorangan yang bisa dibawa ke mana-mana.
- Arca Kuladewata, yakni arca yang dimiliki oleh sebuah keluarga sehingga biasanya terdapat di rumah-rumah.
- Arca Garbadewata, yakni arca yang dipuja oleh banyak orang dan oleh karena itu sering ditemukan di area candi.
Sementara itu, arca Buddha bisa dilihat juga perbedaannya dari atribut dan sikap tubuh yang ditunjukkan. Arca yang merupakan perwujudan Buddha Gautama disebut Buddharupa. Namun, ada juga arca-arca lain seperti arca wairocana, awalokiteswara, maitreya, hingga prajnaparamita.
Baca juga: 8 Fakta Menarik Candi Borobudur, Candi Buddha Terbesar di Dunia
8 Jenis Arca Hindu dan Buddha yang Tersebar di Indonesia
Ada banyak arca yang ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia. Namun, ahli sejarah mengelompokkan patung-patung tersebut sesuai dengan atribut dan bentuknya. Berikut adalah deretan arca Hindu dan Buddha yang paling banyak ditemukan:
- Shiwa: Terdapat mata ketiga di dahi, mahkotanya dihiasi bulan sabit dan tengkorak yang disebut Ardhachandrakapala, bertangan empat yang masing-masing membawa trisula, aksamala (tasbih), camara (pengusir lalat), dan kamandalu (kendi).
- Wishnu: Memakai mahkota, bertangan empat yang membawa chakra, cengkha (cangkang kerang bersayap), gada, dan kuncup bunga padma.
- Brahma: Berkepala empat pada tiap penjuru mata angin, mengenakan mahkota, bertangan empat yang membawa kitab, aksamala, camara, dan kuncup bunga padma.
- Ganesha: Berkepala gajah dan bertangan empat dengan tangan belakang memegang aksamala dan kampak, tangan depannya memegang mangkuk yang dihirup belalai dan potongan gadingnya.
- Wairocana: Buddharupa dalam posisi bersila atau duduk dengan mudra (sikap tangan) dharmachakra mudra atau witarka mudra.
- Awalokiteswara: Mengenakan mahkota agung dengan ukiran Buddha Amitabha, bertangan dua atau empat yang membawa kuncup bunga padma.
- Maitreya: Mengenakan mahkota dengan ukiran stupa.
- Prajnaparamita: Bersila dalam posisi teratai dengan mudra dharmachakra (memutar roda dharma). Lengan kirinya menggamit batang bunga teratai yang di bagian atasnya terdapat naskah lontar kitab Prajnaparamita sutra.
Parents, demikian pengertian arca dan serba-serbi tentang arca. Semoga informasi di atas semakin membuat kita cinta dengan budaya Indonesia ya.
Baca juga:
10 Artis yang Memeluk Agama Hindu, Ade Rai hingga Happy Salma
Mengenal Ngaben, Upacara Kematian Adat Bali yang Penuh Makna Filosofis
Kisah Kumari, Anak Perempuan yang Dianggap Dewi dan Tak Boleh Menapak Bumi