Indonesia memang memiliki beragam keunikan dari setiap daerahnya, tak terkecuali di Papua, khususnya di wilayah pegunungan tengah. Tradisi budayanya yang masih lestari hingga kini pun masih menjadi sorotan. Salah satunya tradisi Ararem dari suku Biak, Papua.
Tradisi ini menjadi salah satu budaya mengantarkan mas kawin saat hendak menyelenggarakan pernikahan. Seperti apa bentuk traidsi dan maknanya ini?
Tradisi Ararem Dari Suku Biak, Papua
Sumber: Tribunnews.com
Tradisi Ararem, dari suku Biak merupakan tradisi mengantar mas kawin dari calon suami kepada calon istri. Dalam tradisi ini, ditemani iringan tarian yang unik.
Tradisi ini berlangsung secara turun temurun dari masyarakat adat suku Biak dan merupakan warisan kekayaan budaya orang asli Papua. Hingga kini, tradisi ini masih tetap eksis bertahan di tengah kemajuan era teknologi modern.
Orang Biak dijuluki sebagai salah satu suku di Papua yang memiliki jiwa seni tinggi, oleh sebab itu seni yang ada selalu dipadukan dan di implementasikan dengan apa saja yang mereka lakukan.
Artikel Terkait: 7 Makanan Khas Papua yang Wajib Dicoba, Paling Unik Sampai Terpopuler
Diiringi Musik Khas dan Tarian
sumber: Good News from Indonesia
Tradisi ini pun berlangsung cukup meriah. Biasanya diiringi tabuhan Tifa, alat musik khas Papua dengan membawa piring gantung di atas kepala.
Keluarga calon suami akan berjalan kaki dan menari seperti pawai. Hantaran juga diiringi bersama tarian yang religius yaitu tarian Wor.
Tarian Wor ini berfungsi sebagai tari upacara kedewasaan anak. Tari satu ini dibawakan oleh para penari, baik putra dan putri. Iringan yang mengiringi tarian ini berupa tifa dan nyanyian dilakukan sendiri oleh penari. Rombongan biasanya sambil menari tanpa henti sampai di rumah keluarga calon istri.
Piring gantung, bagi warga Biak, bermakna sebagai kehormatan, harga diri, dan tanda penghargaan yang besar. Harganya bisa mencapai puluhan, hingga ratusan juta rupiah.
Artikel Terkait: 8 Alat Musik Tradisional Papua yang Unik, Apa Saja ya?
Sesuatu yang Sakral
sumber: IDNTimes
Mengantar mas kawin dari keluarga calon suami menjadi sesuatu yang sangat sakral. Karena itu, mas kawin harus diberikan kepada keluarga perempuan yang kelak akan menyandang status sebagai istri dalam ikatan keluarga keret atau disebut marga.
Masyarakat suku adat Biak yang telah hidup sekitar ratusan tahun silam tetap saja mempertahankan dan menjaga tradisi membayar mas kawin dari keluarga laki-laki kepada keluarga calon istri sebagai bagian dari kekayaan daerah budaya Nusantara Indonesia.
Ikatan dalam perkawinan di suku adat Biak akan ditandai dengan membayar simbol-simbol mas kawin oleh keluarga suami. Tradisi ini telah sangat mengikat dalam kehidupan tradisi masyarakat adat istiadat suku Biak.
Bentuk Kehormatan dan Harga Diri Keluarga
Prosesi adat membayar mas kawin kepada keluarga perempuan merupakan bentuk kehormatan dan harga diri dari keluarga calon pengantin laki-laki. Hal ini dilakukan untuk dapat membawa istri hidup berumah tangga guna meneruskan warisan keturunan anak bagi marga/keret keluarga tertentu.
Ketua Dewan Adat Biak, Mananwir Gerard Kafiar, mengakui tradisi adat bagi keluarga laki-lak dengan membayar mas kawin kepada keluarga perempuan merupakan warisan nenek moyang suku masyarakat adat orang Biak.
Budaya Papua Lainnya, Tradisi Kaonak
Selain Ararem, ada juga tradisi masyarakat lain di sana. Banyak keunikan di sana, salah satunya ada gestur jabat tangan yang unik, disebut dengan Kaonak.
Kaonak itu dilakukan dengan cara menyodorkan jari telunjuk yang dibengkokan. Kemudian dijepitkan, di antara jari telunjuk dan jari tengah lawan bersalaman. Kemudian dihentakan bersama-sama sampai berbunyi.
Bagi orang Indonesia, salam merupakan hal yang wajib dilakukan saat pertama kali bertemu dan mengakrabkan diri. Namun, salam Kaonak ini memiliki maksud tersendiri yakni sebagai pertanda perdamaian antara umat Islam dan Nasrani di Papua.
Artikel Terkait: Ragam Baju Adat Papua yang Unik dan Masih Tetap Lestari
Demikian penjelasan mengenai Ararem, budaya khas Papua dalam mengantarkan mas kawin untuk mempelai perempuan. Betapa kebudayaan negeri kita ini memang kaya, ya.
Mari kita selalu lestarikan dan kenalkan pada anak dan cucu di masa mendatang.
****
Baca Juga:
10 Fakta Menarik Rumah Adat Papua, Bukan Cuma Honai, Lho!
6 Wisata Alam Papua yang Harus Masuk Wishlist Liburan, Cek di Sini!
Jadi Trending, Inilah 4 Fakta Menarik Lagu The Spirit of Papua Beserta Liriknya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.