Teks Eksposisi: Definisi, Struktur, Tahapan dalam Menulis dan Contohnya

Berikut ini penjelasan mengenai definisi, ciri, struktur, tahapan dalam menulis, dan contohnya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam materi pelajaran Bahasa Indonesia di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), mungkin anak Parents akan menjumpai materi mengenai teks eksposisi. Lalu, apa yang dimaksud dengan teks eksposisi? Berikut ini kami rangkum mengenai pengertian, ciri-ciri, struktur, dan tahapan dalam menulis teks eksposisi.

Artikel terkait: Pengertian Kalimat Pasif Disertai Contoh Penggunaannya dalam Bahasa Indonesia

Apa yang Dimaksud dengan Teks Eksposisi?

Sebelum membahas mengenai teks eksposisi, kita akan berbicara dahulu mengenai definisi teks. Secara umum, teks bisa diartikan sebagai sebuah tuturan. Dalam pelajaran bahasa Indonesia, kita akan mempelajari berbagai macam teks. Setiap jenis teks memiliki ciri dan bentuk masing-masing. Lalu, bagaimana dengan teks eksposisi?

Beberapa ahli telah memberikan definisi mengenai teks eksposisi. Gorys Keraf mengatakan bahwa teks eksposisi merupakan suatu wacana yang menguraikan tentang suatu objek untuk memperluas dan menambah pengetahuan pembaca. Sementara itu, Jos Daniel Parera mengatakan bahwa teks posisi adalah teks yang bertujuan menyampaikan informasi kepada pembaca atas suatu kejadian.

Secara ringkas, teks eksposisi bisa dipahami sebagai teks yang memuat sebuah informasi mengenai suatu yang benar-benar terjadi dan nyata. Teks jenis ini termasuk dalam golongan nonfiksi karena harus memuat berbagai fakta yang benar-benar terjadi dan bisa dibuktikan. Informasi yang disajikan pun bisa bermacam-macam.

Biasanya, untuk memuat informasi secara keseluruhan, dalam menyusun teks eksposisi, penulis akan memanfaatkan konsep 5W + 1H, yakni apa (what), siapa (who), kapan (when), di mana (where), mengapa (why), dan bagimana (how). Dengan menggunakan konsep ini, informasi dalam teks pun akan lebih konstruktif dan lengkap.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Adapun tujuan dari sebuah teks eksposisi adalah menjelaskan informasi secara detail terhadap pembaca mengenai suatu fenomena tertentu. Oleh karena itu, penulis biasanya akan sangat menonjolkan detail informasi mengenai data dan fakta yang ia temukan. Dengan demikian, pembaca pun akan bertambah wawasan dan pengetahuannya.

Artikel terkait: 18 Contoh Pantun Jenaka dan Rangkuman Ciri-Ciri Pantun dalam Bahasa Indonesia

Ciri-ciri Teks Eksposisi

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan teks eksposisi, selanjutnya kita akan membahas mengenai ciri khas jenis teks ini. Seperti dikatakan sebelumnya, teks eksposisi memiliki berbagai ciri tertentu. Berikut ini beberapa ciri khas dari teks eksposisi daripada jenis teks lainnya.

  • Berisi informasi dan pengetahuan tertentu yang berguna untuk pembaca.
  • Memiliki bentuk yang padat, lugas, singkat, dan jelas.
  • Menggunakan bahasa yang baku dan sesuai dengan ejaan yang berlaku.
  • Memiliki sifat yang objektif atau tidak memihak pada kelompok tertentu.
  • Bersifat faktual atau berdasarkan kenyataan yang benar-benar terjadi.
  • Teks mengandung unsur 5W + 1H.

Struktur Teks Eksposisi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Teks eksposisi pun memiliki struktur teks yang cukup khas. Setidaknya, teks jenis ini tersusun atas tiga bagian pokok, yakni pendahuluan, penjelasan, dan penegasan ulang. Pendahuluan dalam teks eksposisi berisi tesis atau gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca. 

Kemudian, bagian selanjutnya memuat penjelasan mengenai ide pokok yang diambil. Di bagian ini, berbagai data, fakta, dan pendapat para ahli akan jabarkan secara detail oleh penulis. Lalu, di bagian terakhir, yakni penegasan ulang, penulis bisa menuliskan simpulan dari keseluruhan informasi yang ingin disampaikan.

Artikel terkait: Penjelasan Majas Hiperbola Beserta Ciri dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Tahapan dalam Menulis Teks Eksposisi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dilansir dari buku Identifikasi Teks Eksposisi Bahasa Indonesia Kelas X, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam menulis teks eksposisi. Tahap yang pertama adalah menentukan topik atau masalah yang akan diangkat. Dalam tahap ini, penulis bisa mencari topik yang sedang aktual dan menarik. Sebuah topik dikatakan menarik ketika berkaitan dengan kepentingan publik.

Setelah menentukan topik atau masalah yang akan diangkat, langkah selanjutnya adalah menyusun kerangka tulisan. Cara ini sangat berguna agar tulisan yang dibuat tidak melebar dan tetap terfokus. Selain itu, tulisan pun akan lebih sistematis dan mudah dipahami oleh pembaca secara umum.

Kemudian, penulis bisa memulai mengumpulkan bahan dengan melakukan riset. Riset yang dilakukan bisa riset sederhana atau riset secara mendalam. Penulis bisa melakukan riset pustaka atau wawancara ke lapangan. Pastikan dalam melakukan riset, sumber yang digunakan cukup kredibel. Lalu, langkah selanjutnya adalah menulis dan mengembangkan kerangka tulisan menjadi tulisan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Contoh Teks Eksposisi

Untuk memahami seperti apa bentuk teks eksposisi, berikut ini akan kami berikan salah satu contohnya. Simak dan perhatikan baik-baik sampai akhir, ya!

Pendahuluan: Prof. Dr. Ir. Edia Rahayuningsih, MS., IPU., dikukuhkan sebagai Guru Besar pada bidang Teknik Kimia Fakultas Teknik UGM, Selasa (10/5) di Balai Senat UGM. Dalam pengukuhan tersebut ia menyampaikan pidato berjudul Menghidupkan Kembali (Revival) Pewarna Alami Nusantara Untuk Membangun Kedaulatan Bangsa Dalam Pewarna Alami. Penjelasan: Edia menjelaskan bahwa pewarna alami telah digunakan sejak awal peradaban manusia. Saat ini pewarna alami kembali banyak digunakan di industri makanan, fashion, tekstil, farmasi, kosmetik dan kesehatan. Pewarna alami disukai karena keunggulannya, antara lain aman, renewable dan biodegradable. Selain itu prospek penggunaan kembali ke pewarna alami di ranah global sesuai dengan beberapa semboyan yang ada. Beberapa diantaranya seperti go back to nature, slow fashion, go green, eco green, dan sebagainya. Tak hanya itu, penggunaan kembali pewarna alami sejalan dengan isu SDGs. Researchandmarket.com (2019) melaporkan bahwa pasar pewarna alami global diperkirakan akan menghasilkan pendapatan sekitar US$ 5 milyar pada tahun 2024, tumbuh rata-rata per tahun sekitar 11% selama 2018-2024. Gelombang peningkatan jumlah konsumen yang sadar lingkungan telah mengarah pada penerapan pewarna alami dalam pakaian, makanan, minuman, produk kecantikan, kesehatan & kebugaran, dan produk obat-obatan di pasar Amerika Utara. Meningkatnya perhatian publik terhadap pewarna alami dan adanya peraturan pemerintah yang ketat tentang lingkungan dan polusi mendorong penggunaan pewarna alami di pasar global. Melihat perkembagan permintaan pasar global yang pesat, Edia menyebutkan produsen tradisional tidak mungkin akan bisa menjangkau pasar global. Sejumlah terobosan inovasi dalam produksi dan rantai pasok diperlukan untuk bisa membawa produk pewarna alami sampai di pasar global. Di samping itu, kebijakan untuk mengarusutamakan penggunaan pewarna alami juga diperlukan untuk mendorong tumbuhnya pasar di dalam negeri. “Saat ini pemenuhan kebutuhan zat warna untuk industri tekstil di Indonesia sebagian besar masih mengandalkan impor. Data Badan Pusat Statistik tahun 2021, rerata impor zat warna sintetik selama 5 tahun terakhir mencapai lebih dari 42.000 ton/tahun,”paparnya. Sementara di sisi lain, Indonesia memiliki budaya warisan adiluhung penggunaan pewarna alami yang aman dan senyawa yang terkandung bermanfaat bagi tubuh. Selain itu Indonesia memiliki kekayaan alam dan biodiversitas yang merupakan bahan baku pembuat zat warna alami, sehingga Indonesia pernah sebagai penghasil pewarna alami blue indigo terbesar di pasar dunia pada saat penjajahan Belanda dari tahun 1602 sampai 1942. Untuk saat ini, kurang lebih ada 150 jenis pewarna alami di Indonesia yang telah diidentifikasi “Sumber bahan baku pewarna alami di Indonesia luar biasa melimpah. Namun begitu, saat ini pemanfaatannya masih sangat terbatas hanya oleh beberapa pengrajin batik, jumputan, ulos, tenun, dan kerajinan lainnya,”ungkap ketua Indonesia Natural Dye Institute (INDI) UGM ini. Edia mengatakan Indonesia memiliki potensi, prospek, dan peluang pewarna alami yang sangat besar. Namun, pada kenyataanya kondisi yang ada kontras dengan produksi dan aplikasi pewarna alami di Indonesia. Apabila mendengar kata pewarna alami biasanya yang muncul dalam benak kita berkaitan dengan tradisional, sederhana, kecil, berkualitas rendah, tidak praktis, sulit diperoleh, dan sebagainya. (…) Penegasan ulang atau simpulan: Untuk menghidupkan lagi pewarna alami UGM mendirikan Institut Pewarna Alami Indonesia atau Indonesia Natural Dye Institute Universitas Gadjah Mada yang selanjutnya disebut dengan INDI-UGM merupakan grup riset multidisiplin dalam bidang pewarna alami di UGM. Beberapa penelitan telah dilakukan sejak tahun 2003 yakni budi daya tanaman, teknologi produksi, teknologi aplikasi pewarnaan, ekonomi, sosial, dan budaya. Pada tahun 2021 INDI UGM memantapkan kelembagaanya dengan menjadi Pusat Unggulan IPTEKS Perguruan Tinggi Orientasi Produk (PUI-PTOP) Pewarna Alami di Indonesia. (Sumber: Ika. 2022. “Menghidupkan Kembali Pewarna Alami Nusantara” diakses dari laman www.ugm.ac.id/id/berita/22491-menghidupkan-kembali-pewarna-alami-nusantara pada 23 Mei 2022)

Demikian penjelasan mengenai apa yang dimaksud dengan teks eksposisi beserta ciri, struktur, tahapan dalam menulis, dan contohnya. Semoga bisa membantu buah hati memahami materi mengenai teks eksposisi, ya, Parents!

Baca juga:

Sarana Belajar Bersama Anak, Ini 4 Jenis Majas Beserta Contohnya

15 Kumpulan Puisi tentang Alam yang Menyentuh Hati

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sejarah dan Isi Teks Proklamasi 17 Agustus 1945, Pelihara Semangat Kemerdekaan Anak