Tahun 2025 ini, perayaan Hari Deepavali atau Diwali jatuh pada tanggal 20 Oktober. Di Indonesia, banyak yang belum tahu apa itu Diwali.
Sederhananya, Diwali adalah sebuah perayaan yang identik dengan cahaya atau menyalakan api dan dirayakan pada bulan Oktober hingga November setiap tahunnya.
Lalu, bagaimana sejarahnya hingga Diwali dianggap sebagai sebuah hari yang penting dan dirayakan setiap tahun?
Simak informasi lengkapnya di sini.
Artikel Terkait: 7 Potret Perayaan Diwali Priyanka Chopra Bersama Orang Tercinta
Apa Itu Perayaan Hari Diwali?

Diwali adalah perayaan besar-besaran yang dilakukan sebagai bentuk penyembahan kepada Dewi Laksmi atau Dewi Kemakmuran. Perayaan ini juga terkadang disebut sebagai festival cahaya dan merupakan hari libur yang paling dinanti masyarakat India.
Selain itu, banyak istilah yang digunakan untuk menyebutkan hari perayaan umat Hindu ini. Yakni Diwali, Deepavali, atau Dipavali.
Dalam sebuah buku karya Jean Mead berjudul How and Why do Hindus Celebrate Divali? yang rilis tahun 2013, disebutkan bahwa perayaan Diwali dianggap sebagai simbol spiritual yang melambangkan ‘kemenangan cahaya atas kegelapan, kebaikan atas kejahatan, dan pengetahuan atas ketidaktahuan’.
Sejarah Hari Diwali

Dalam kepercayaan Hindu, banyak sekali kisah legenda yang bertemakan kebaikan yang menang melawan kejahatan.
Karena itu, sejarah Diwali juga memiliki banyak versi.
Di bagian utara India, kisah asal usul Diwali selalu dikaitkan dengan epos Ramayana. Yakni kisah Raja Rama, jelmaan Dewa Wisnu yang berusaha membebaskan istrinya, Dewi Sita yang diculik Rahwana.
Dalam usaha tersebut, Raja Rama membawa pasukan monyet yang kemudian membangun jembatan dari India ke Sri Lanka (tempat yang dipercaya sebagai lokasi Rahwana menyekap Dewi Sita).
Berkat jembatan tersebut, Raja Rama beserta pasukan monyet berhasil menyelamatkan Dewi Sita dan membunuh raja yang jahat.

Saat Raja Rama kembali bersama Dewi Sita, jutaan lilin dinyalakan di seluruh kerajaan Ayodhya agar mereka bisa menemukan jalan pulang ke rumah.
Lilin-lilin itu juga dinyalakan sebagai salah satu cara untuk menyambut kepulangan Raja Rama dan Dewi Sita.
Karena itulah, perayaan hari Diwali identik dengan menyalakan lilin bagi para penganut Hindu.

Sementara itu, di Gujarat, bagian barat India, perayaan Diwali bertepatan dengan momen tahun baru. Dan Diwali merupakan perayaan untuk memohon kemakmuran di tahun yang baru pada Dewi Laksmi yang merupakan Dewi perlambang kemakmuran.
Pertanyaan Populer Terkait Hari Diwali
Diwali Apakah Libur Nasional?
Menurut SKB Tiga Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, Hari Diwali tidak termasuk dalam daftar hari libur nasional Indonesia.
Meski demikian, Hari Diwali merupakan hari libur resmi di India.
Berapa Lama Perayaan Diwali?
Diwali dirayakan selama lima hari dan biasanya puncaknya ada di hari ketiga. Berikut rinciannya:
- Dhanteras (Hari Pertama): Digunakan untuk membersihkan rumah dan membeli barang baru
- Chhoti Diwali (Hari Kedua): Disebut juga sebagai Naraka Chaturdasi, menghormati kemenangan Dewa Krishna atas iblis Naraka
- Puncak Diwali (Hari Ketiga): Dilakukan dengan cara Lakshmi Puja, menyembah Dewi Lakshmi serta perayaan lampu dan kembang api
- Govardhan Puja (Hari Keempat): Merayakan dengan mengucapkan terima kasih kepada Dewa Krishna atas perlindungannya
- Bhai Dooj (Hari Kelima): Merayakan ikatan persaudaraan antara kakak dan adik
Apakah Hindu Bali Merayakan Diwali?
Tidak. Secara tradisional, masyarakat Hindu Bali tidak merayakan Diwali.
Itulah sejarah singkat mengenai apa itu diwali dan bagaimana sejarah serta cara perayaannya.
Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Baca Juga:
12 Makna Riasan Pengantin Adat Jawa yang Indah dan Elegan
10 Jenis Pakaian Adat Bali Beserta Aksesoris dan Maknanya
Syahdu, Intip 7 Potret Perayaan Diwali Priyanka Chopra Bersama Orang Tercinta
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.