Angina Pektoris atau Angin Duduk, Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya

Angina pektoris bisa disalahpahami sebagai kondisi lain seperti asam lambung sehingga kita perlu memahami gejala dan faktor risikonya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Angina pektoris atau dalam istilah awam lebih dikenal sebagai "angin duduk", bukan tergolong perkara sederhana. Hal ini karena, angina pektoris dapat menyebabkan kematian mendadak apabila tidak ditangani dengan segera, Parents.

Angina pectoris sendiri berasal dari bahasa Latin, bermakna dada yang digencet atau ditekan. Secara komprehensif, angina pektoris adalah ketidaknyamanan dada yang terjadi ketika ada suplai oksigen darah yang berkurang pada area dari otot jantung.

Seringkali, nyeri karena angina pektoris disalahartikan sebagai gejala dari kondisi lain, seperti asam lambung naik atau radang paru-paru.

Angina pektoris bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja, baik perempuan maupun laki-laki. Penanganan yang tepat dapat mengurangi gejala agar tidak berlanjut menjadi lebih parah.

Berikut ini, kita akan membahas mengenai angina pektoris atau angin duduk seperti dirangkum dari berbagai sumber.

Artikel terkait: Sering sesak napas atau nyeri dada? Waspadai gejala angin duduk yang berbahaya!

Angina Pektoris: Gejala, Jenis, dan Penanganan

 

Penderita angin duduk umumnya merasakan nyeri dada sebelah kiri seperti tertindih, terbakar, tertusuk ataupun terasa penuh. Rasa sakitnya dapat menjalar ke lengan, bahu, punggung, leher, dan rahang. Gejala lain yang dapat menyertai rasa nyeri tersebut antara lain:

  • Munculnya keringat yang berlebihan. Bahkan ketika cuaca tidak panas atau tidak habis berkegiatan yang membuat lelah.
  • Muncul gejala berupa mual
  • Merasa sangat kelelahan, bisa tanpa alasan
  • Merasa Sesak napas
  • Pusing atau sakit kepala
  • Ada juga yang mengalami gejala disertai dengan rasa mual dan ingin muntah akibat ketidakseimbangan pasokan darah dalam tubuh.

Macam atau Jenis Angina Pektoris

Nah, mengutip laman Alodokter, berdasarkan tipe gejalanya tersebut, angina pektoris dapat digolongkan menjadi:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Stable angina

Stable angina atau angina stabil sering muncul ketika penderitanya melakukan aktivitas berat atau saat mengalami tekanan emosional. Kondisi Stable angina ini memiliki pola yang teratur, dengan durasi yang singkat, biasanya tidak lebih dari 5 menit. Istirahat dan obat-obatan biasanya akan mengurangi keluhan.

  • Unstable angina

Unstable angina merupakan jenis angina yang lebih berbahaya. Angina jenis ini biasanya muncul tiba-tiba, tidak bergantung pada aktivitas yang dilakukan, dan bisa berlanjut meskipun penderitanya sudah beristirahat.

Rentang waktu terjadinya unstable angina lebih panjang dengan intensitas nyeri yang lebih parah daripada stable angina.

Gejala yang ditimbulkan angina jenis ini juga tidak hilang walau penderita sudah beristirahat atau minum obat. Unstable angina umumnya merupakan pertanda dari serangan jantung.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Prinzmetal’s angina

Berbeda dengan kedua jenis angina yang dijelaskan sebelumnya, prinzmetal’s angina disebabkan oleh adanya kekakuan di arteri jantung, sehingga terjadi penurunan jumlah aliran darah untuk sementara waktu.

Prinzmetal’s angina merupakan jenis angina yang cukup jarang terjadi. Angina jenis ini biasanya muncul saat istirahat, pada malam hari, ataupun di pagi hari. Intensitas nyerinya cukup berat namun biasanya bisa mereda dengan pemberian obat-obatan.

Artikel terkait: Jarang disadari! Ternyata ini gejala dan penyebab penyakit angin duduk atau angina

Meskipun seringkali menyerang secara dadakan, angina pektoris tidak terjadi tanpa sebab. Mengutip Alodokter, ada beberapa faktor risiko angin duduk. Faktor risiko berarti hal-hal yang meningkatkan terjadinya penyakit jantung koroner yang bisa memunculkan angina pektoris.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Adanya kadar kolestrol jahat (LDL) dan trigliserida yang tinggi
  • Adanya riwayat penyakit jantung di dalam keluarga
  • Mengalami obesitas
  • Punya riwayat atau sedang menderita diabetes
  • Jarang melakukan olahraga
  • Jarang melakukan aktivitas fisik 
  • Adanya riwayat tekanan darah tinggi atau hipertensi
  • Seseorang berusia di atas 45 tahun untuk laki-laki, dan di atas 55 tahun untuk perempuan

Upaya Penanganan Tergantung pada Kondisi

Pengobatan angina pektoris bertujuan untuk mengurangi keluhan dan gejala, serta mencegah komplikasi berupa serangan jantung. Penanganan yang diberikan kepada tiap pasien dapat berbeda-beda, tergantung pada kondisi yang dialaminya.

Biasanya, pasien yang mengalami angina pektoris akan diberikan obat-obatan untuk mengurangi keluhan. Beberapa jenis obat yang dapat diberikan oleh dokter untuk meredakan gejala angina adalah:

  • Obat pengencer darah, seperti aspirin, clopidogrel, atau ticagrelor
  • Obat pelebar pembuluh darah, seperti nitrogliserin, untuk melebarkan dan merelaksasi pembuluh darah, sehingga aliran darah ke jantung lebih baik
  • Diberikan obat penghambat beta, untuk memperlambat denyut jantung dan merelaksasi pembuluh darah, sehingga mengurangi beban kerja jantung
  • Obat untuk mengontrol penyakit diabetes, kolesterol, dan hipertensi yang merupakan faktor risiko dari penyakit jantung koroner penyebab angina

Artikel terkait: 6 Tanda penyakit jantung pada wanita yang tidak disadari, salah satunya sakit perut

Jika Parents baru pertama kali mengalami nyeri dan rasa tidak nyaman di dada, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Keluhan nyeri dada tersebut bisa jadi mengarah ke kondisi angina pektoris yang disebabkan oleh penyakit jantung.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter, jika angina pektoris yang dialami berlangsung cukup lama dan tidak membaik setelah istirahat.

Karena angina pektoris sering disebabkan oleh penyakit jantung koroner, Anda disarankan melakukan pemeriksaan ke dokter jika memiliki riwayat hipertensi, kolesterol tinggi, dan memiliki pola hidup yang kurang sehat, seperti sering mengonsumsi makanan berlemak, merokok, dan mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebih.

Semakin cepat diperiksa, upaya penanganan untuk angina pektoris yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner bisa semakin cepat dilakukan. Dengan demikian, risiko komplikasi yang lebih parah bisa dicegah.

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

***

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga: 

id.theasianparent.com/tanda-dan-gejala-rahim-rusak

id.theasianparent.com/tanda-liver-bermasalah

id.theasianparent.com/sikat-gigi-elektrik

Penulis

alikarukhan