Baru-baru ini ramai dibicarakan mengenai curahan hati seorang ibu yang membagikan kisa pilu anakya yang belum genap 2 tahun. Pasalnya, mengalami kejadian langka. Di mana anak tidur 1 tahun lamanya. Peristiwa yang ini pun akhirnya viral di jagad sosial media.
Sang ibu menceritakan kisahnya ini pada akun Tik Tok @shaka_17. Dalam unggahannya tersebut ia menuturkan bahwa buah hatinya sudah tidur selama 10 bulan, sejak usianya 8 bulan.
Shaka, anak tidur 1 tahun lamanya
Sejak usianya 8 bulan, Shaka sudah tertidur terus menerus. Sang Bunda sudah membawanya ke dokter maupun ke pengobatan alternatif.
Dalam video tersebut terlihat Shaka masih menjalankan aktivitas kesehariannya dibantu oleh orang-orang sekitar, khususnya orangtuanya. Si kecil terlihat makan dan minum dalam keadaan mata yang tertutup.
Sang ibu sendiri tidak tinggal diam, dirinya memeriksakan kondisi Shaka ke dokter. Melihat kondisi si kecil, dokter mendiagnosis Shaka mengalami Sleeping Beauty Syndrome.
Artikel Terkait : Ibu bagikan foto kecelakan anak 12 tahun yang menolak pakai helm, sebagai peringatan ke sesama orangtua
Mencoba pengobatan alternatif
Selain memeriksakan diri ke dokter, sang Bunda pun mencoba berbagai pengobatan alternatif. Berbagai cara pun ditempuh dengan harapan agar Shaka bisa kembali beraktivitas normal seperti anak lain pada umumnya.
Bertemu ahli pengobatan alternatif Ningsih Tinampi hingga rukyah pun telah dilakukan. Namun, hasil yang didapatkan masih nihil.
Berawal dari kejang
Sang Bunda menceritakan bahwa awal mula Shaka mengalami kondisi ini ialah karena sakit panas dan kejang.
Keadaan Shaka yang seperti sekarang ini tidak terjadi secara tiba-tiba. Sang Bunda pun menceritakan awal mula Shaka bisa mengalami sakit seperti sekarang ini.
Masih dalam video Tik Tok, ia menuturkan bahwa awalnya Shaka sakit. Suhu tubuh si kecil mulanya panas, ia pun mengalami batuk, hingga kejang, hingga bagian sarafnya terpengaruh.
Sejak kejadian ketika Shaka 8 bulan itulah, Sang Bunda belum bisa melihat si kecil tersenyum, tertawa, seperti sedia kala.
Artikel Terkait : “ASI menyelamatkan bayiku yang terkena meningitis”, cerita perjuangan ibu mengASIhi
Apa itu Sleping Beauty Syndrome?
Hal yang dialami Shaka kerap disebut juga sebagai kondisi Sleping Beauty Syndrome yang bisa menyebabkan seseorang tidur lebih lama dibandingkan aktivitas lainnya.
Hal yang dialami Shaka dalam dunia medis disebut juga dengan Sleping Beauty Syndrome. Kondisi ini merupakan gangguan langka yang menyebabkan rasa kantuk seseorang bisa berulang.
Seseorang yang mengalami hal in bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur dibandingkan beraktivitas normal. Dalam satu hari, 20 jam lamanya bisa dihabiskan hanya untuk tidur saja.
Gangguan jenis ini bisa terjadi dalam periode yang tak menentu dan bisa sangat lama, seperti yang dialami oleh Shaka. Tak memandang jenis kelamin, sindrom ini bisa terjadi pada laki-laki maupun perempuan.
Kalaupun sudah kembali normal, gangguan ini sewaktu-waktu bisa kambuh. Bila sudah mulai dirasakan kembali, tak mengherankan jika pada akhirnya membuat aktivitas seseorang bisa terganggu.
Artikel Terkait : Anaknya tes Covid-19, sang ibu: “Kalau positif, kami mungkin berpisah”
Belum diketahui penyebab pastinya
Kondisi yang dialaminya ini masih belum diketahui penyebabnya. Beberapa ahli berpendapat dengan beberapa asumsi tertentu.
Sayangnya, para ahli sampai sekarang masih belum mengetahui penyebab pasti dari gangguan ini. Namun, beberapa percaya bahwa ada beberapa faktor risiko dan penentu untuk meningkatkan risiko dari sindrom ini.
Ada yang memercayai bahwa Sleeping Beauty Syndrome adalah gangguan yang timbul dari cedera di otak bernama hipotalamus. Bagian otak ini mengontrol tidur, suhu tubuh, dan nafsu makan seseorang. Cedera pada bagian ini bisa meningkatkan risikonya, khususnya terhadap pola tidur seseorang.
Di sisi lain, ada juga ahli yang memercayai bahwa gangguan ini merupakan gangguan autoimun. Bisa dibilang, sindrom ini berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan sehatnya sendiri.
Selain itu, beberapa juga memercayai bahwa sindrom ini berkaitan erat dengan faktor genetik. Hal ini karena dalam beberapa kasus, gangguan ini bisa memengaruhi lebih dari satu orang dalam keluarga.
Artikel Terkait : Haru, ini pesan terakhir ibu yang bayinya selamat dari kecelakaan maut truk bermuatan timpa mobil
Semoga Shaka, anak yang tidur 1 tahun bisa kembali sehat seperti sedia kala, ya!
Baca Juga :
"Hidupku hampa, hanya anak yang menguatkanku saat ingin menyerah" kisah seorang ibu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.