Kutu rambut pada anak-anak mungkin dianggap lumrah oleh sebagian orang. Namun siapa sangka, seorang anak tewas karena serangan kutu rambut yang parah.
Penyebab kematian seorang gadis bernama Kaitlyn itu harusnya dapat dihindari. Namun, orang tuanya yang lalai membiarkan kutu rambut menghisap darah sang anak selama tiga tahun belakangan.
Mengalami Anemia Parah Karena Gigitan Kutu
Gadis kecil berusia 12 tahun itu tidak memiliki memar di sekujur tubuhnya. Dia juga tidak menderita kekurangan gizi menurut jaksa. Pendek kata, tak ada tanda kekerasan yang mungkin dialami Kaitlyn.
Orangtua Kaitlyn. Foto: The New York Times
Kaitlyn Yozviak baru saja makan sebelum ibunya menemukannya tak sadarkan diri pada akhir Agustus di rumah mereka di pedesaan Georgia. Dia mengalami serangan kutu yang begitu parah sehingga dokter yang merawatnya pada hari ia meninggal mengatakan itu sudah cukup untuk membunuhnya.
Dugaan sementara, penyebab kematiannya adalah karena serangan jantung. Penyebab sekundernya adalah anemia parah akibat gigitan kutu berulang sehingga menurunkan kadar hemoglobin dalam darahnya.
Artikel terkait: Bocah 4 tahun ini hampir tuli akibat kutu masuk ke telinganya
Anak Tewas Karena Kutu, Orangtua Diadili Karena Dianggap Lalai
Orang tua gadis itu, John Joseph Yozviak, 38, dan Mary Katherine Horton, 37, ditangkap dan didakwa atas tuduhan pembunuhan. Mereka dianggap lalai mengurus anak.
Pengacara Mr. Yozviak, Keri Foster Thompson, mengatakan bahwa kliennya tidak bersalah, ia justru merasa sangat terpukul dan patah hati.
Kediaman Keluarga Kaitlyn. Foto: Metro.co.uk
“Bukti pada akhirnya akan menunjukkan bahwa Tuan Yozviak adalah seorang ayah yang penuh kasih dan pengabdian,” kata Thompson.
Namun, Departemen Layanan Keluarga dan Anak Negara Bagian Georgia menyimpan beberapa catatan kelam tentang bagaimana kedua orangtua Kaitlyn mengasuh anak. Kedua saudara Kaitlyn tercatat sempat harus dikeluarkan dari rumah lantaran kondisi rumahnya sangat kotor untuk seorang anak bisa hidup dengan layak.
Bahkan, pada tahun 2008 ketika Kaitlyn baru saja lahir, ayah dan ibunya sempat berencana menyerahkan bayi mungil itu untuk diadopsi. Saat itu keluarga Kaitlyn belum punya rumah, sang ayah bekerja serabutan sementara ibunya tak bekerja sama sekali.
Kaitlyn kecil saat akan diadopsi. Foto: First Coast News
Namun, rencana itu urung dilakukan. Kaitlyn tetap berada di bawah pengasuhan orangtua kandungnya. Selama hidupnya, gadis malang itu dibesarkan di rumah yang sangat kotor, dipenuhi kucing, kotoran, serangga, dan kutu.
Anak tersebut terlantar tak terurus. Bahkan, sang ibu sendiri mengakui di hadapan hakim bahwa seminggu lebih sebelum kematiannya, Kaitlyn tidak mandi sama sekali.
Hingga saat ini, proses hukum atas tewasnya Kaitlyn masih terus berjalan. Hasil autopsi sedang dinantikan untuk mengetahui penyebab resmi kematiannya.
Artikel terkait: Mengenal siklus hidup kutu rambut pada anak dan cara mengatasinya
Bisakah Kutu Sebabkan Kematian?
Melansir The New York Times, kutu di tubuh dapat membawa bakteri yang berpotensi mematikan, tetapi kutu rambut membutuhkan inang yang hidup untuk terus memakan darah, kata Alejandra Perotti, seorang profesor biologi invertebrata di University of Reading Inggris. Ia telah mempelajari bagaimana kutu dan tungau dapat membantu menentukan penyebab kematian.
Dr. Perotti mengatakan, keberadaan kutu yang parah ditandai dengan banyaknya telur kutu pada satu helai rambut. Kondisi seperti itu sangat umum terjadi pada anak-anak yang diabaikan oleh orangtua atau pengasuh.
“Masalah kutu yang parah pada orang yang meninggal biasanya terjadi bersamaan dengan pengabaian yang serius. Sebagai akibat dari pengabaian ini, kondisi kesehatan makin memburuk,” terangnya.
Ada beberapa kasus anak-anak dengan serangan kutu parah yang dirawat di rumah sakit karena anemia hingga kadar hemoglobinnya sangat rendah, kata Dr. Mary Groll, seorang dokter anak dan profesor ilmu kesehatan di North Central College di Naperville, Illinois.
“Tapi saya tidak pernah tahu ada kematian karena kutu,” kata Dr. Groll.
Ia menambahkan, ada kemungkinan seorang anak menderita aritmia (gangguan detak jantung) yang fatal jika kadar hemoglobin turun drastis. Namun menurutnya, sebelum menyimpulkan bahwa penyebabnya adalah kutu saja, dokter perlu mengetahui apakah ada faktor lain, seperti pola makan atau menstruasi.
****
Parents, terlepas dari penyebab utama kematian Kaitlyn adalah kutu atau bukan, yang jelas masalah kutu menahun telah membuat kondisi kesehatannya semakin memburuk. Jika si kecil di rumah juga menghadapi masalah kutu rambut, segera cari cara untuk mengatasinya ya.
Baca juga:
Mengapa Kutu Rambut Jadi Perhatian Guru di Belanda?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.