Daya tahan tubuh seorang anak belum sekuat orang dewasa sehingga ia rentan sakit. Apalagi jika ia berada di dekat orang yang sakit maupun di lingkungan yang dipenuhi oleh virus dan penyakit seperti rumah sakit. Zafri, seorang balita di Singapura tertular virus RSV setelah berkunjung ke rumah sakit.
Ida Alep, ibunda Zafri membagikan pengalaman bagaimana anaknya menjadi sakit karena tertular virus RSV, agar menjadi pelajaran bagi semua orangtua untuk tidak ceroboh dalam menjaga kesehatan anak.
Sebisa mungkin anak yang masih kecil dijauhkan dari rumah sakit dan tidak dibiarkan berada di dekat orang yang sakit.
Demam dan batuk setelah menjenguk orang di rumah sakit
Dalam sebuah status Facebook bertanggal 30 Juni 2017, Ida Alep menulis:
Setelah 5 hari di rumah sakit (3 hari di ruang perawatan dan 2 hari di UGD), Zafri akhirnya bisa pulang hari ini. Meskipun dia sempat menderita demam beberapa kali, dan batuk yang berkepanjangan.
Untungnya, kami bisa melanjutkan perawatan di rumah kami yang nyaman.
Sayangnya, tidak ada hari raya untuk kami tahun ini. Karena dokter menyarankan agar kami tidak pergi bersilaturahmi, maupun menerima tamu, setidaknya dalam waktu seminggu sampai tiba waktu pemeriksaan Zafri.
Senyum Zafri saat akan pulang setelah dirawat
Lagipula, penyakit yang diderita Zafri bisa menular jika demam dan batuknya masih ada. Selain itu, semua anggota keluarga kami sedang sakit.
Aku tidak sabar untuk segera pulang ke rumah dan merawat abg yang menderita demam tinggi sekarang.
Tolong, jadikan apa yang kami alami ini sebagai pelajaran. Kami sendiri mendapatkan pelajaran ini dengan cara yang pahit.
Hal yang masuk akal untuk dilakukan, namun seringkali tidak dipraktekkan.
Jauhkan bayi dan anak-anak yang sehat dari rumah sakit, tempat di mana semua virus berkeliaran. Saya selalu berhati-hati untuk tidak membawa mereka ke sana.
Tertular virus RSV
Namun hari itu, kewaspadaan saya turun karena kami sedang berada di dekat rumah sakit. Satu kunjungan yang menjadi sebuah kesalahan.
Kami sedang mengunjungi keponakan kami yang baru saja didiagnosa menderita virus RSV (virus penyebab infeksi paru-paru dan saluran pernapasan), beberapa hari setelah dia masuk rumah sakit. Tetapi, semua terlambat.
Karena virusnya yang bersifat menular, Zafri langsung tertular dalam waktu singkat. Dia menunjukkan gejala terkena virus di malam hari setelah kunjungan, dan semakin memburuk beberapa hari kemudian.
Zafri langsung didiagnosa terkena virus RSV setelah di dirawat.
Jangan pernah membiarkan orang yang sakit mencium atau menggendong anakmu. Jangan pertaruhkan kesehatan anakmu demi kesenangan orang lain.
Anak sakit adalah hal yang tidak bisa dihindari, namun orang tualah yang paling menderita. Cukup sekali ini saja bagiku.
Saya ingat satu malam, alarm oksigen berbunyi karena tingkat oksigen di tubuh menurun. Dia harus tidur dengan masker oksigen malam itu.
Zafri yang harus tidur dengan masker oksigen. Sumber: Facebook Ida Alep
Saya melihat puteraku kesulitan bernapas dan mengalami trauma karena berbagai jenis perawatan yang ia jalani. Hal seperti ini pasti akan membuat orang tua manapun patah hati.
Kami beruntung karena bisa segera melihat senyum lagi di wajah Zafri. Namun orang tua lain harus menunggu berbulan-bulan sebelum melihat senyum di wajah anak mereka.
Jika Anda membawa virus, atau sedang sakit, cobalah untuk bertanggung jawab. Saya tahu bahwa bayi sangat lucu dan semua orang pasti ingin menciuminya.
Jika kau pikir satu ciuman itu tidak apa-apa, kau salah besar! Satu ciuman yang berlangsung beberapa detik bisa menyebarkan jutaan bakteri dan virus.
Karena virus bisa menular lewat udara dan kontak langsung.
Artikel Terkait: Bayi 1 Bulan Tertular Virus Herpes Karena Dicium Tamu
Bayi tak boleh berdekatan dengan orang sakit
Aturan yang harus dipatuhi bagi bayi ialah tidak boleh berdekatan dengan orang sakit. Anak kecil dan mereka yang sistem imunnya lemah, bisa tertular dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan orang dewasa.
Contohnya, virus RSV. Bagi orang dewasa yang tertular, mereka hanya akan menderita flu dan batuk.
Namun pada anak-anak yang menderita penyakit paru-paru, jantung atau sistem imun, infeksi virus RSV bisa memicu penyakit yang lebih serius, seperti bronchitis atau pneumonia.
Jika kasus seperti ini terjadi, masalah saluran pernapasan adalah yang pertama kali dirawat oleh para dokter sesegera mungkin. Dan membutuhkan waktu sangat-sangat lama untuk sembuh.
Dan, jika anak Anda sakit, jadilah orang tua yang bertanggung jawab. Jangan bawa mereka ke area bermain anak.
Dan bila ada orang tua yang meminta Anda untuk tidak menggendong atau mencium anak mereka, hormatilah permintaan mereka. Bukan malah mengatakan yang tidak-tidak.
Terutama jika Anda sedang sakit, tidak perlu merasa marah, karena ini bukan soal Anda secara pribadi.
Kalian tahu dengan pasti, betapa rentannya sistem imun anak-anak. Dan saat kalian tidak hati-hati, jangan berkomentar betapa seringnya mereka sakit.
Ini jelas bukan karena ketidaktahuan, karena kalian tahu, kalian hanya tidak berusaha untuk melakukan pencegahan, dan menganggapnya sepele.
Kami sebagai orang tua bukannya berlebihan atau overprotective, namun kami sudah mengalami konsekuensi kecerobohan kami sebelumnya.
Terlebih lagi di masa sekarang, banyak sekali penyakit yang muncul. Ini bukan tentang menyembunyikan anak kami dari dunia karena virus ada di mana-mana. Melainkan tentang menjadi orang tua dan masyarakat yang bertanggungjawab.
Penderitaan seorang ibu ketika anaknya jatuh sakit
Di dalam postingan yang sama, Ida juga menghimbau agar tidak ada ucapan ataupun komentar pada orang tua yang berusaha menjaga anaknya. Apalagi menambah luka pada orang tua yang anaknya sakit dengan mengatakan mereka orang tua yang buruk.
Semoga apa yang terjadi pada Zafri bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Baca juga:
Peringatan Seorang Ibu: Jangan Biarkan Bayi dicium Sembarangan Oleh Tamu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.