Kisah Pilu Anak SMP Diperkosa Ayah, Kakak, dan 2 Paman Ketika Ibunya Sakit Stroke

Keempat laki-laki yang harusnya melindungi malah menorehkan trauma pada anak SMP ini. Berikut kisah pilunya, Parents!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pelecehan anak di bawah umur yang dilakukan anggota keluarga sendiri kembali terjadi, Parents. Baru-baru ini, kasus anak SMP di Surabaya diperkosa ayah, kakak, dan kedua pamannya menggemparkan media sosial. 

Menurut laporan, aksi itu dilakukan keempat pelaku ketika ibu korban sedang dirawat karena sakit stroke, sehingga korban harus tinggal bersama mereka di rumah.

Kronologi kejadian pilu ini diungkap oleh Bibi korban yang berinisial SN. Melansir berbagai sumber, berikut fakta dan kronologi selengkapnya.

Artikel Terkait: Ngilu! Viral Perempuan Melahirkan Sendirian di Masjid, Buang Bayinya di Bawah Tangga

Kisah Pilu Anak SMP Diperkosa Ayah, Kakak, dan 2 Pamannya

Keempat pelaku aksi bejat itu adalah ayah korban PE (43), kakak korban yang berinisial MA (17), serta kedua pamannya yaitu I (43) dan JW (49). 

Menurut pemaparan SN, korban memang sudah tinggal bersama keempat pelaku dan ibunya di rumah yang berada di kecamatan Tegalsari, Surabaya. 

Saat itu, ibu korban mengalami stroke ringan sehingga harus dilarikan dan dirawat beberapa hari di rumah sakit. Hal ini membuat korban tinggal bersama keempat pelaku. Tidak disangka, empat lekaki yang harusnya melindungi korban, malah melakukan tindakan pelecehan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Padahal di rumah kamar beda-beda. Ada 3 kamar," cerita SN seperti dikutip dari laman CNN Indonesia.

Diketahui, ayah dan kakak melakukan aksi pelecehan dan menyetubuhi korban yang baru duduk di kelas 2 SMP itu di kamar lantai 2. Sementara itu, kedua pamannya yakni I dan JW sudah beberapa kali melecehkan korban dengan dalih bercanda.

"Hewan aja enggak akan tega. Ini (perilaku) lebih rendah dari binatang," ungkapnya lagi.

Langsung Melapor ke Ibu

Masih diselimuti rasa takut dan trauma, korban pun langsung mengaku kepada ibunya tentang apa yang dialami ketika sang ibu pulang. Tidak terima, keduanya pun langsung lapor ke pihak berwajib.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Korban pun langsung dipindahkan dan tinggal sementara bersama neneknya di daerah Kenjeran.

Artikel Terkait: Tega! Fakta Anak di Boltim Tewas, Dibunuh Tante Sendiri yang Incar Perhiasan

Para Pelaku Mengaku 'Khilaf'

Sementara itu, keempat pelaku sempat dikumpulkan dan 'disidang' oleh keluarga besar. Saat ditanya mengapa mereka tega melakukan pelecehan pada korban, keempatnya hanya mengaku 'khilaf'. 

"Sudah kami tekan seperti apa pun jawabab mereka hanya khilaf. Tentunya keluarga malu punya aib ini. Empat laki semuanya masih ada sambung darah," cerita SN.

Keempat pelaku kini sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Proses hukum pun sedang berlangsung. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Korban Ternyata Sudah Dilecehkan Sejak SD

Di lain kesempatan, Kepala Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Surabaya Ida Widayanti menjelaskan bahwa korban sudah menjadi korban pelecehan sejak SD.

"Peristiwanya telah terjadi sejak kelas 4 SD. Kondisi korban syok, karena sepertinya sudah pada titik enggak kuat menanggung memendam ini akhirnya menceritakannya," ungkap Ida seperti dikutip dari laman Kumparan.

Lebih lanjut, korban kini masih mendapatkan perawatan psikologis dan pihak Pemkot Surabaya berencana memindahkan korban ke selter khusus perempuan untuk mendapatkan perawatan. 

"Tapi jika korban belum berkenan, maka konselornya yang akan datang ke rumah," pungkas Ida.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: Kronologi Ibu Buang Bayi di Selokan, Diduga Alami Masalah Ekonomi Keluarga

Parents, kasus anak SMP diperkosa ayah, kakak, dan 2 pamannya ini tentunya membuat kita geram. Sebagai orang tua dan orang terdekat, keempat lelaki itu seharunya melindungi korban, tetapi mereka malah melakukan aksi tak pantas. 

Mirisnya, salah satu pelaku yaitu kakak korban, juga terbilang masih muda (17 tahun), tapi dia tega dan melakukan pelecehan pada adiknya. 

Belajar dari kasus ini, hal yang bisa kita lakukan sebagai orang tua untuk mencegahnya adalah dengan memberikan edukasi seksual pada anak, baik anak laki-laki maupun perempuan, berdasarkan usianya secara bertahap. Pendidikan seksual yang baik akan membantu agar anak tidak menjadi korban maupun pelaku pelecehan yang kini tengah marak terjadi. 

Semoga kejadian serupa tidak terulang lagi ya, Parents.

***

Baca Juga: 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

id.theasianparent.com/ayah-anji-meninggal

id.theasianparent.com/ibu-mbal-aa-kasihan-aa

id.theasianparent.com/hubungan-marshanda-dan-sienna