Anak pubertas dini akibat sekolah virtual menjadi sebuah penemuan yang cukup mengejutkan. Kebijakan untuk melakukan sekolah atau belajar dari rumah (BDR) memang tak bisa dihindari di masa pandemi COVID-19. Demi menekan penularan virus Corona kepada anak-anak usia sekolah, maka mau tidak mau mereka harus mengkuti sekolah virtual untuk menggantikan kegiatan sekolah tatap muka.
Akan tetapi, belakangan ini kegiatan sekolah dari rumah malah terlihat membawa dampak buruk bagi anak, khususnya dari segi kesehatan. Mulai dari kesehatan mata yang bisa terganggu, gangguan pola tidur, penambahan berat badan yang berlebihan karena anak terlalu lama duduk di depan komputer, hingga munculnya tanda-tanda pubertas yang terlalu dini.
Mengutip dari laman Instagram @drtiwi milik dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi SpA, MARS atau yang akrab disapa dr. Tiwi, sebuah jurnal internasional mengungkapkan fakta bahwa akhir-akhir ini kejadian pubertas pada anak menjadi lebih dini dari yang seharusnya. Hal ini disinyalir karena berkaitan dengan kegiatan belajar dari rumah yang dijalani anak-anak sejak pandemi COVID-19 melanda dunia.
Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi? Apakah ini hanya kebetulan semata atau ada faktor tertentu yang dapat menyebabkan pubertas dini pada anak?
Yuk, Parents, pahami bagaimana kaitannya antara kondisi anak pubertas dini dengan sekolah secara virtual agar Parents dapat mengatasinya dengan cara yang tepat.
Artikel Terkait: Si Kecil Sudah Masuk Masa Pubertas, Ini Panduan Parents untuk Mendampingnya
Ciri-ciri Pubertas pada Anak
Pada dasarnya, pubertas adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pubertas ini ditandai dengan beberapa ciri yang dialami oleh anak perempuan dan anak laki-laki.
Dr. dr. Andi Nanis Sacharina, Sp.A(K), dokter spesialis anak, konsultan endokrin anak, dalam dialognya dengan dr. Tiwi melalui Instagram Live pada Senin (15/02) menyebutkan bahwa anak perempuan akan mengalami masa pubertas pada usia 8-13 tahun. Sedangkan anak laki-laki pada usia 9-14 tahun.
Beberapa ciri pubertas pada anak perempuan, yaitu:
- Pertumbuhan payudara (thelarche)
- Menstruasi pertama (menarche) yang normalnya muncul 2 atau 3 tahun setelah payudara tumbuh
- Tumbuhnya bulu-bulu halus di ketiak dan kemaluan
- Growth spurt (pertumbuhan tinggi badan secara signifikan) di masa awal pubertas
Beberapa ciri pubertas pada anak laki-laki, yaitu:
- Perubahan suara (di awal pubertas)
- Pertumbuhan buah pelir
- Otot-otot lebih terbentuk
- Tumbuhnya bulu-bulu halus di ketiak dan kemaluan
- Growth spurt di masa akhir pubertas (pada usia 14 atau 15 tahun)
Artikel Terkait: Ciri pubertas pada anak perempuan dan laki-laki yang perlu Parents pahami
Anak Pubertas Dini Akibat Sekolah Virtual, Apa Saja Penyebabnya?
Masih dalam kesempatan yang sama, dr. Andi Nanis mengungkapkan bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya pubertas dini pada anak yang menjalani sekolah virtual.
- dr. Andi Nanis menerima kasus keluhan dari para ibu mengenai penambahan berat badan anak yang cukup signifikan sejak kegiatan belajar dari rumah. Anak yang komposisi lemaknya bertambah akan mengeluarkan leptin yang akan memengaruhi pusat trigger di otak untuk memulai pubertas. Pengaruh inilah yang memicu tubuh untuk mengeluarkan hormon-hormon pubertas lebih cepat dari yang seharusnya.
- Meskipun bukan menjadi penyebab langsung pubertas dini, tetapi gadget yang selalu digunakan anak saat sekolah virtual dapat menyebabkan gangguan tidur. Anak yang memakai gadget dalam waktu lama akan mengalami perubahan pola tidur. Gangguan pola tidur ini dapat menyebabkan penurunan kadar melatonin secara drastis yang mengakibatkan pubertas dini pada anak.
Risiko Terjadinya Pubertas Terlalu Dini
dr. Andi Nanis mengatakan bahwa pubertas yang terlalu dini dapat mengakibatkan dampak buruk pada anak, seperti:
- Tinggi akhir badan bisa menjadi lebih pendek dibandingkan anak-anak seusianya. Ini karena hormon seks keluar lebih cepat, sehingga lempeng pertumbuhan akan lebih cepat tertutup. Maka, fase pertumbuhan anak pun menjadi terpotong.
- Secara psikologis anak belum bisa mengikuti apa yang terjadi pada dirinya. Anak harus mengurusi perubahan fisiknya karena pubertas dini, tetapi psikologisnya belum seimbang.
- Kecenderungan terjadinya sexual abuse karena perubahan pada fisik terlalu dini yang bisa menarik lawan jenis.
Artikel Terkait: Parents, Waspadai Dampak Pubertas Dini Pada Anak Anda!
Parents, itulah penjelasan mengenai pubertas dini pada anak akibat menjalani sekolah virtual atau belajar dari rumah. Usahakan untuk menjaga berat badan anak dan selalu mendisiplinkan jam tidurnya, ya, Parents, agar anak tidak mengalami pubertas sebelum waktunya. Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca Juga:
Waspada! Produk perawatan ibu saat hamil berisiko sebabkan anak puber dini
6 Pilihan Jenis Bra untuk Anak Remaja, Nyaman Dipakai dan Unik Desainnya
Benarkah sunat baiknya lebih baik dilakukan pagi hari? Cek faktanya di sini!