Jika diperhatikan, bila kita memiliki anak perempuan, mereka cenderung lebih dekat dengan ayahnya, daripada kita sebagai ibunya. Memang tidak dapat dipungkiri, saat mereka masih berusia di bawah tiga tahun, baik anak laki-laki maupun anak perempuan lebih dekat ayah.
Namun, seiring berjalannya waktu, bayi di atas tiga tahun atau batita sudah bisa merasakan mana yang membuat mereka nyaman. Sosok ibu biasanya menjadi orang paling tegas di rumah. Itupun berlaku untuk saya sendiri. Saya sudah terbiasa menerapkan aturan di rumah mengenai parenting, dan seringkali suami-lah yang mengacaukannya. Jadi sejak saat itulah, anak mulai merasa sosok ayah mereka dapat diandalkan dan bisa menjadi teman melawan aturan yang sudah ditetapkan tersebut.
Aturan tersebut misalnya, waktu bebas anak untuk mengonsumsi cokelat atau ice cream. Yang mana saya telah menetapkan bahwa hari bebas makan camilan adalah Sabtu dan Minggu. Di luar hari itu, anak saya tidak boleh mengonsumsi camilan dan lebih ke makan sayur atau minum susu. Tujuannya adalah, agar mereka tidak terbiasa makan snack yang lebih menggoda ketimbang buah atau sayur.
Kebiasaan ini juga diterapkan oleh kami, sebagai orangtua. Bagaimanapun aturan hanya bisa berjalan dengan baik jika semua anggota keluarga juga ikut menerapkannya. Akan tetapi, suami saya ini berbeda. Jika anak kami merengek dan menangis, dia lantas membolehkan si kecil untuk mengambil ice cream dari kulkas. Ini seringkali terjadi ketika saya bekerja. Di mana sebelum pandemi berlangsung, saya lebih banyak waktu di luar rumah ketimbang bersama si kecil.
Artikel terkait: 10 Alasan mengapa hubungan Ayah dan Anak Perempuan sangatlah istimewa
Hal ini juga terjadi pada aturan-aturan lain yang saya buat dan menurut si kecil itu adalah hal yang membosankan. Ketika ayahnya berada di pihaknya, sudah tidak mungkin putri saya menuruti aturan yang sudah dibuat. Mereka berdua kini semakin akrab. Bahkan untuk hal-hal seperti mandi, makan, sampai meninabobokan semua dilakukan berama ayahnya ketimbang saya.
Meskipun ada rasa baper tapi sisi positifnya saya bisa menyelesaikan pekerjaan rumah tepat waktu. Bisa bekerja dari rumah tanpa gangguan, ya meski sesekali kalau mereka bertengkar, si kecil pasti akan mencari pembelaannya ke saya. Tapi itu sangat jarang terjadi. Entah mengapa putri saya lebih akrab dengan ayahnya ketimbang bersama saya.
Jika Bunda juga merasakan hal yang sama seperti saya, ternyata memang ada hal-hal yang membuat anak perempuan lebih dekat ayah dan merasa lebih nyaman bersamanya. Apa saja sih? Yuk kita simak ulasannya menurut pendapat saya berikut ini.
1. Ayah cenderung memberikan apa yang putrinya minta
Suami saya adalah tipe yang seperti ini. Sulit sekali berkata tidak terhadap semua permintaan putri kami. Mulai dari izin makan camilan, minta mainan, bahkan sampai permintaan lainnya pun akan dikabulkan. Ini yang membuat saya dan suami seringkali berbeda pendapat.
Saya berusaha mendidik putri kami dengan penuh ketegasan, di mana jika menginginkan sesuatu mereka harus berusaha dulu. Walaupun putri kami ini baru berusia 4 tahun, saya percaya ini akan menjadikannya anak yang disiplin dan tidak manja. Karena anak pertama perempuan nantinya akan memikul banyak kewajiban jika telah dewasa kelak.
Artikel terkait: 14 Hal yang Dibutuhkan Anak Perempuan dari Ayahnya, Para Ayah Wajib Tahu
2. Ayah lebih cepat merespon setiap rengekan anak
Berbeda dengan ibunya, ayah biasanya lebih cepat merespon segala bentuk rengekan anak. Baik yang disengaja maupun tidak. Sebuah penelitian pernah membuktikan bahwa sosok ayah cenderung lebih sering merespons anak perempuan daripada laki-laki. Reaksi otak ayah terhadap anak perempuan lebih cepat daripada anak laki-laki. Begitu melihat putrinya senang, mereka juga bisa senang berkali-kali lipat.
3. Ayah selalu menganggap putrinya adalah anak kecil
Ketika tumbuh dewasa sekalipun, sosok ayah masih menganggap putrinya adalah anak kecil. Dimana semua keinginannya wajib dipenuhi. Berbeda dengan sosok ibu yang menganggap anak perempuan dewasa sebagai sosok mandiri dan tidak perlu lagi diperlakukan seperti anak kecil. Namun ayah, akan menganggap putri dewasanya masih seperti anak lima tahun.
4. Ayah adalah sosok laki-laki yang tidak akan menyakiti hati putrinya
Kebanyakan ayah di dunia ini adalah orang yang tidak akan pernah membuat putrinya menangis. Ayah adalah sosok yang dapat diandalkan dan berwibawa di seluruh anggota keluarga, meskipun ada ibu yang juga tak kalah menyayangi semua anak-anaknya. Itulah mengapa, hampir sebagian besar sosok perempuan ketika memilih pasangan hidup, selalu menjadikan ayahnya sebagai pedoman.
Artikel terkait: 10 Hal Yang Perlu Ayah Ketahui Jika Punya Anak Perempuan
5. Anak perempuan lebih dekat ayah, karena baginya ayah adalah sosok penyelamat
Ya, ayah adalah penyelamat dari amarah ibu tentunya. Ini memang lucu, bagaimana seorang anak dimarahi oleh ibunya karena tidak taat aturan, namun mereka berlari ke sang ayah dan mengatakan saya jahat. Lebih lucunya lagi ketika putri kami lebih mendengarkan apa yang ayahnya terangkan soal aturan ketimbang saya yang menjelaskan. Meskipun demikian, tidak ada ibu yang membenci anaknya sekalipun merasa diabaikan oleh anak sendiri.
Itulah beberapa pendapat saya soal mengapa anak perempuan lebih dekat ayah. Awalnya saya baper dan kesal. Namun setelah menyadari hal-hal di atas, saya menyadari bahwa ini adalah hal yang normal dan mungkin dialami banyak sekali Bunda-Bunda di luar sana.
Kendati demikian, bukan berarti saya menyerah dengan kondisi seperti ini. Saya selalu berupaya mengajak suami berdialog, untuk menyatukan pandangan soal aturan buat si kecil. Bagaimanapun juga, perjalanan kami mendidik dan membesarkan putri kami masih panjang. Bekerja sama untuk bisa menemukan pola asuh yang ideal terus kami lakukan dan kami tidak pernah menyerah.
Ditulis oleh Gemini Sagita, UGC Contributor theAsianparent.com
Artikel UGC Contributor lainnya:
Ini Cara Anak Tidur Cepat, Tanpa Harus Ada Drama!
Ini Caraku Mengajari Anak Minta Maaf dengan Bisikan Lembut
Kisahku Menjalani Kehamilan yang Tak Disadari, Penuh Kekhawatiran!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.