8 Tips Menyikapi Anak Pacaran agar Tidak Salah Langkah

Remaja identik dengan dunia percintaan, termasuk tertarik untuk berpacaran. Sebagai orangtua, Parents perlu memerhatikan beberapa hal jika buah hati sudah mulai pacaran.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anak pacaran bukan lagi fenomena yang aneh, ya, Parents, terutama untuk kalangan remaja. Meski demikian, beberapa orang tua ada yang melarang buah hatinya berpacaran karena alasan tertentu.

Misalnya, takut pelajaran sekolah anak terganggu, anak menjadi kurang fokus dengan pendidikannya, hingga anak jadi lebih sering keluar rumah untuk tujuan yang tidak terlalu penting.

Sebenarnya, sah-sah saja bila Parents melarang anak pacaran karena khawatir dengan kondisi tersebut.

Akan tetapi, bagaimana jika sang anak ternyata sudah terserang “virus cinta” dan mulai berpacaran dengan lawan jenisnya? Apalagi, jika melihat teman sebaya mereka yang juga sudah berpacaran. 

Nah, apabila saat ini buah hati Parents sedang berada di kondisi tersebut, ada beberapa hal yang patut Anda lakukan, nih.

Tujuannya tentu saja agar gaya pacaran anak tidak mengarah ke hal yang negatif, ya.

Artikel Terkait: Remaja nekat kabur dengan pacar karena video game online, teguran keras bagi orangtua!

Tanda Anak Mulai Jatuh Cinta

Gambar: Freepik

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat anak telah memasuki fase jatuh cinta, terkadang banyak godaan yang belum bisa diatasi sendiri olehnya.

Bagi anak dengan tipe ekstrovert (terbuka), ia biasanya tidak segan menceritakan apa yang ia rasakan kepada orang tua.

Jika Parents memiliki anak yang seperti ini, maka akan lebih mudah bagi Parents untuk mengarahkan dan membimbing anak.

Lantas, bagaimana dengan anak yang introvert (tertutup)? Parents mungkin akan merasa lebih sulit untuk mengulik apa yang sebenarnya sedang anak rasakan.

Jangan khawatir, Parents tetap bisa mengenali tanda-tanda sang anak yang sedang kasmaran atau pacaran, seperti:

  • Anak mulai lebih memperhatikan penampilannya
  • Anak akan mulai tertarik menggunakan parfum
  • Tidak sungkan membicarakan teman lawan jenisnya yang membuatnya tertarik
  • Lebih suka menghabiskan waktu luang bersama teman-teman sebaya
  • Mulai menyimpan rahasia.

Artikel Terkait: Usia Berapa Anak Mulai Jatuh Cinta? Parents Harus Bagaimana?

Apa yang Perlu Dilakukan Orang Tua Jika Anak Pacaran?

Setelah mengetahui seperti apa tanda-tanda anak yang kasmaran, beberapa hal di bawah ini bisa Parents lakukan jika anak mulai berpacaran.

1. Melakukan Komunikasi Dua Arah dengan Anak

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gambar: Freepik

Saat Parents mengetahui bahwa sang anak mulai pacaran, hindari untuk langsung mencercanya dengan berbagai pertanyaan yang menyudutkan atau mengintimidasi. Ini untuk menghindari agar anak tidak merasa tertekan atau bahkan memberontak.

Cobalah mulai dengan menjalin komunikasi dua arah yang baik.

Komunikasi dua arah akan sangat berguna untuk membangun rasa kepercayaan dan kedekatan antara orang tua dan anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dengan begitu, anak pun menjadi lebih terbuka untuk mencurahkan apa yang ia rasakan.

Parents bisa mencari waktu terbaik untuk bicara dari hati ke hati dengan anak tersayang.

Perlahan-lahan tanyakan tentang perasaannya, dengan siapa ia tertarik, dan berikan arahan bagaimana seharusnya ia bersikap.

Ketika pembicaraan mulai menyinggung tentang pacaran, Parents bisa menanyakan mengapa anak ingin berpacaran.

Berikan penjelasan yang baik kepada anak tentang pacaran. Parents harus bisa menjadi pendengar yang baik untuk anak berbagi keluh kesahnya, sehingga Parents bisa langsung mengarahkan anak jika ia mulai berada di jalur yang tidak benar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagai orang tua, sebaiknya cobalah tanamkan konsep best friend pada anak terhadap teman lawan jenisnya.

Parents juga bisa memberikan gambaran seperti apa seharusnya hubungan yang tidak menyalahi aturan norma-norma agama dan sosial.

2. Bangun Karakter Diri Anak yang Kuat dan Berikan Sex Education

Gambar: Freepik

Setelah Parents menanyakan apa alasan anak berpacaran, jika ia menjawab, “Teman-temanku yang lainnya juga pacaran, Bunda!” maka cobalah berdiskusi dengan anak dari hati ke hati. Jelaskan pada anak bahwa ia tidak harus terbawa arus lingkungannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jelaskan juga bahwa anak harus menghargai dirinya dan bagaimana perbedaan antara perempuan dan laki-laki.

Dengan cara ini, Parents bisa mulai memberikan sex education (pendidikan seks) pada anak dengan cara yang baik.

Jelaskan konsekuensi yang terjadi atas setiap hal yang mungkin anak lakukan.

Agar Parents tidak merasa canggung membicarakan sex education kepada anak, cobalah posisikan diri sebagai teman curhat anak yang selalu ada kapan pun ia butuhkan. Ini akan lebih baik daripada anak mencari teman curhat di lingkungan luar.

Gunakan sudut pandang dengan pemikiran terbuka terhadap anak.

Misalnya, “Nak, kamu mempunyai cita-cita jadi seorang dokter, kan? Kamu akan dengan mudah menggapai cita-cita itu jika tidak diselingi pacaran karena untuk menggapainya kamu akan butuh banyak konsentrasi, waktu, tenaga, pikiran dan biaya.

Beberapa ahli mengungkapkan bahwa 95% remaja dapat menjadi orang yang sukses jika mereka lebih fokus terhadap karier dan masa depannya.

Bagi remaja yang memikirkan masa depan, maka mereka juga akan lebih mudah untuk mendapatkan pasangan hidup yang lebih baik.

Artikel Terkait: 7 Hal yang Sebaiknya Diajarkan Saat Memberikan Edukasi Seksual pada Anak

3. Jelaskan Untung dan Ruginya Berpacaran

Gambar: Freepik

Terkadang, banyak anak yang beranggapan bahwa pacaran dapat menambah semangat mereka dalam belajar dan menjalani hidup.

Padahal, pacaran juga bisa mengakibatkan dampak negatif. Untuk itu, Parents perlu mengajarkan untung ruginya berpacaran.

Cobalah mulai dengan menceritakan fakta-fakta tentang perilaku remaja yang suka pacaran.

Berikan perbandingan yang nyata kepada anak mengenai keuntungan dan kerugian pacaran.

4. Pantau Media Sosial Anak

Gambar: Freepik

Tidak hanya mengetahui dengan siapa saja anak berteman, Parents juga perlu memerhatikan media sosial apa saja yang digunakan oleh anak.

Kenali bagaimana kecenderungan unggahannya, batasan privasi serta hal-hal apa yang menarik perhatiannya di media sosial.

Sekarang ini, rasanya orang tua juga banyak yang menggunakan media sosial. Jadi, Parents jangan hanya asyik sendiri, ya.

Tidak ada salahnya Parents memanfaatkan media sosial sebagai sarana lain untuk semakin akrab dengan sang anak sambil memantau aktivitasnya di sana.

Namun, jangan juga membuat anak merasa terlalu terkekang, ya, Parents.

5. Hindari Punishment, Utamakan Reward

Gambar: Freepik

Anak pacaran tidak hanya menyita waktunya, tapi juga terkadang mengganggu pikirannya.

Akibatnya, prestasi sang anak di sekolah pun ikut terganggu. Itulah contoh dampak negatif pacaran.

Jika seperti ini, Parents jangan langsung memarahi anak. Ingat, menjaga perasaan anak adalah hal yang penting.

Saat orang tua kecewa dan marah, anak juga akan merasa sedih.

Alih-alih memberikannya hukuman, lebih baik Parents memotivasinya dengan baik.

Parents juga bisa memberikannya rewards, misalnya jika nilai anak di sekolah kembali bagus.

6. Berikan Contoh Nyata saat Anak Mulai Pacaran

Gambar: Freepik

Sebelum atau jika anak meminta izin untuk berpacaran, berikan pengetahuan tentang pasangan hidup yang baik kepadanya.

Prinsip-prinsip yang Parents berikan kepadanya akan melekat dan bisa menjadi panduan untuknya.

Jadi, jika tiba saatnya nanti anak memilih pendamping hidupnya, maka ia telah memiliki standar atau pedoman yang ia butuhkan.

Artikel Terkait: Pesan seorang ayah: Ini aturannya sebelum berkencan dengan putriku

7. Jodoh Tidak Tertukar

Gambar: Freepik

Jika anak sudah terlanjur berpacaran dan hal itu tentu saja tidak membawa dampak yang baik baginya, maka terapkan prinsip bahwa jodoh tidak akan tertukar.

Parents harus menanamkan di dalam diri anak bahwa jodoh sudah ditentukan oleh Tuhan dan apa yang ditentukan untuknya tidak akan pernah tertukar dengan yang lain.

Jadi, kenapa harus sibuk meluapkan perasaan cinta kepada seseorang, berpacaran bahkan bergonta-ganti pacar yang akhirnya hanya akan membuat anak patah hati?

8. Bekali Anak dengan Ilmu Agama

Gambar: Freepik

Satu lagi poin yang tidak boleh Parents lewatkan, yaitu membekali anak dengan pengetahuan agama.

Hal ini ampuh untuk mengurangi perilaku negatif remaja sehingga anak dapat terhindar dari pergaulan yang tak diinginkan.

Selain itu, Parents juga perlu mendoakan anak agar ia terhindar dari pergaulan bebas akibat pacaran.

Penanaman nilai moral, agama, dan akhlak yang baik sejak dini sangat penting untuk anak agar ia dapat membekali dirinya dari hal-hal yang menyimpang.

Artikel Terkait: Cara Bonding Meisya Siregar dengan Anak Remaja, Tak Harus Mewah

Itulah hal yang bisa orangtua lakukan jika anak pacaran. Orangtua boleh memberikan anak kebebasan dengan tujuan agar ia dapat belajar menjadi orang yang bertanggung jawab, tetapi jangan terlalu membebaskan anak hingga ia hilang kendali. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Parents!

***

psyline.id

Baca Juga:

Aturan Kencan dari Shahrukh Khan untuk Orang yang Ingin Pacari Anaknya

Masih Langgeng Lho! Padahal 10 Pasangan Artis Ini Menikah Tanpa Pacaran Dulu

Menikah Tanpa Pacaran Membuat Pernikahan Bahagia? Ini Hasil Penelitiannya