X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Product Guide
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Cari nama bayi
  • Bumbu MPASI
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Anak meninggal mendadak, Parents harus waspada terhadap kejang demam

Bacaan 5 menit

Saat Marissa Wong (32) menerima telepon dari daycare tempat ia menitipkan anak, ia berpikir mungkin hanya telepon biasa untuk mengabarkan perkembangan anaknya. Siapa sangka jika ia akan menerima kabar tentang anak meninggal mendadak tanpa sebab yaitu Candice, gadis kecil yang amat ia cintai.

Meskipun pihak daycare dengan segera membawa Candice ke rumah sakit, para dokter tidak bisa menyelamatkannya.

Candice tidak sakit. Ia anak yang sehat dan tidak menderita penyakit maupun infeksi. Lalu, mengapa ia meninggal?

Para dokter mengatakan kepada Marissa bahwa Candice tiba-tiba pingsan dan jatuh ke lantai. Mereka menjelaskan bahwa ia meninggal karena kasus Sudden Unexplained Death of Child (SUDC) atau Kematian Mendadak Anak yang Tidak Dapat Dijelaskan.

SUDC mirip dengan Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS) yang didefinisikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit sebagai “kematian mendadak bayi kurang dari satu tahun yang tidak dapat dijelaskan setelah penyelidikan menyeluruh dilakukan, termasuk otopsi lengkap, pemeriksaan lokasi kematian, dan peninjauan kembali riwayat klinis”.

Sayangnya, banyak orangtua yang tidak mengetahui bahwa tak hanya bayi tetapi juga anak-anak yang lebih besar dapat meninggal secara tiba-tiba tanpa ada penyebab yang jelas.

Artikel terkait: Bayi 4 bulan ini meninggal tercekik bedongnya sendiri

Anak meninggal mendadak: Semua hal yang perlu Parents ketahui

anak meninggal mendadak 2

Menurut laporan, kasus anak meninggal mendadak memengaruhi sekitar 1,4 kematian per 100.000 anak-anak secara global. Sesuai dengan data dari National Organisation of Rare Disorders (NORD), berikut ini beberapa fakta mengejutkan:

  • Hampir 60% balita usia 1 – 4 tahun yang meninggal karena Sudden Unxeplained Death of Child (SUDC)
  • SUDC tidak hanya terjadi pada kelompok etnis tertentu saja
  • Hampir 90% dari mereka yang mengalami SUDC lahir cukup bulan dan sehat
  • Hampir setengah dari mereka yang mengalami SUDC adalah anak-anak sulung

Apa itu Sudden Unexplained Death of Child (SUDC)?

Pembunuh misterius ini biasanya menyerang anak-anak di atas 12 bulan. Dan sama seperti namanya, penyebab pasti kematiannya sulit dijelaskan.

Bahkan, setelah dokter melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk mempelajari riwayat medis dan genetika anak, mereka tetap tidak dapat menentukan alasan kematian.

Saat ini para ahli mencoba untuk memahami lebih lanjut tentang SUDC. Dalam sebuah studi ditemukan beberapa pola mengenai tubuh anak yang meninggal karena SUDC.

Menurut WebMD, inilah yang para dokter temukan pada anak yang meninggal mendadak:

  • Anak ditemukan pada posisi telentang (dada menghadap ke arah langit-langit): 10%
  • Anak ditemukan pada posisi miring: 2%
  • Anak ditemukan pada posisi tengkurap (dada menghadap lantai dan punggung menghadap langit-langit): 3%
  • Anak ditemukan pada posisi wajah menghadap bawah: 10%
  • Anak ditemukan pada posisi wajah menghadap samping: 8%
  • Anak yang tidur sekamar dengan orangtuanya atau dengan orang dewasa lain: 3%
  • Anak yang ditemukan dalam kondisi tubuhnya berkeringat: 1%

Sebagai informasi tambahan, NORD menemukan bahwa hampir semua anak meninggal mendadak diduga sedang tidur sebelum mereka menjadi tidak responsif.

Penyebab anak meninggal mendadak

Parents mungkin bertanya-tanya jika memang tak dapat dijelaskan mengapa anak meninggal mendadak, lalu bagaimana mengetahui penyebabnya? Meski sulit untuk menemukan penyebab SUDC, ada beberapa kemungkinan.

NORD membuat daftar beberapa kemungkinan penyebab anak meninggal mendadak:

  • Beberapa anak memiliki riwayat keluarga kejang demam. Kejang ini terjadi akibat suhu tubuh anak meningkat dan sering disebabkan oleh infeksi. Jadi, jika para dokter menemukan bahwa setiap anggota keluarga si anak menderita kejang demam, mereka menghubungkannya dengan SUDC pada anak tersebut.

anak meninggal mendadak

  • Kadang-kadang epilepsi juga bisa menjadi penyebabnya. Pada kasus ini, kematian terjadi begitu tiba-tiba dan tidak disangka. Dan laporan postmortem tidak menunjukkan indikasi keracunan atau kelainan anatomi.
  • Dalam kasus lain, kejang tonik-klonik dapat menjadi penyebab SUDC. Kejang tonik-klonik terjadi di mana otot-otot di seluruh tubuh menegang dan biasanya anak menangis karena tubuhnya menghentak. Tipe kejang ini berlangsung selama 1 – 3 menit. Tetapi jika berlangsung lebih dari 5 menit, anak harus segera dibawa ke rumah sakit.
  • Kemungkinan lain adalah otak yang belum berkembang. Bila ada kelainan otak yang hampir tak kentara, hal tersebut dapat mengakibatkan SUDC.

Perlu dicatat bahwa semua kemungkinan di atas belum terbukti sebagai penyebab pasti anak meninggal mendadak. Semua itu hanyalah dugaan penyebab.

Tetapi jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit di atas, sebaiknya bawa anak ke dokter spesialis setidaknya sekali agar pikiran Anda tenang.

Gejala

anak meninggal mendadak 2

Berdasarkan kemungkinan penyebab kematian mendadak di atas, NORD mengatakan bahwa Parents harus mewaspadai tanda-tanda kejang. Pada sebagian besar kasus SUDC, anak-anak dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan gejala apapun.

NORD menuliskan di situsnya, “Sebagian besar anak dilahirkan cukup bulan dan perkembangannya dianggap normal. Anak-anak berada pada kondisi kesehatan yang baik sebelum kematian. Atau hanya memiliki gejala penyakit ringan seperti pilek dan demam. Beberapa anak dengan SUDC memiliki riwayat kejang demam atau memiliki anggota keluarga yang kejang demam.”

Dr. Henry Krous, mantan direktur proyek penelitian San Diego SUDC (2001 – 2012) juga menjelaskan, “Pada saat ini, tidak ada cara mencegah anak meninggal mendadak karena penyebabnya tidak diketahui. Diharapkan bahwa penelitian di masa depan akan mengidentifikasi bagaimana SUDC dapat dicegah. Ketika faktor risiko telah diketahui, maka orangtua bisa mengantisipasi terjadinya kasus anak yang meninggal tiba-tiba.”

Tindakan pencegahan

Sayangnya, karena bersifat tiba-tiba, mencegah SUDC hampir tidak mungkin dilakukan. Namun, Dr. Krous mengatakan masih ada harapan karena orangtua dapat mengambil langkah-langkah pencegahan.

“Ikuti rekomendasi dari dokter anak secara optimal, termasuk secara rutin memeriksakan kesehatan anak, memberikan semua vaksin yang disarankan, dan mendapatkan perawatan kesehatan yang tepat jika anak sakit,” saran Dr. Krous.

Meski kasus anak meninggal mendadak masih sangat sedikit, namun satu hal yang harus diingat bahwa penyakit ini ada dan mengintai keselamatan nyawa anak. Parents perlu ekstra hati-hati mengenai kondisi kesehatan serta perilaku anak saat ia tumbuh besar.

Cerita mitra kami
5 Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Parents Saat Kesibukan Melanda
5 Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Parents Saat Kesibukan Melanda
Lambung dan Liver Sehat, Daya Tahan Tubuh Kuat dengan Sido Muncul Natural Sari Kunyit Plus
Lambung dan Liver Sehat, Daya Tahan Tubuh Kuat dengan Sido Muncul Natural Sari Kunyit Plus
5 Rekomendasi Suplemen yang Mengandung Kunyit untuk Lindungi Kesehatan Lambung dan Jaga Daya Tahan Tubuh
5 Rekomendasi Suplemen yang Mengandung Kunyit untuk Lindungi Kesehatan Lambung dan Jaga Daya Tahan Tubuh
Khasiat Kunyit dan Lada Hitam untuk Kesehatan serta Daya Tahan Tubuh
Khasiat Kunyit dan Lada Hitam untuk Kesehatan serta Daya Tahan Tubuh

 

*Artikel disadur dari theAsianparent Singapura.

Baca juga:

Waspadai Kematian Mendadak pada Bayi (SIDS)

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Giasinta Angguni

  • Halaman Depan
  • /
  • Info Sehat
  • /
  • Anak meninggal mendadak, Parents harus waspada terhadap kejang demam
Bagikan:
  • Viral! Anak kejang hingga meregang nyawa karena menelan obat sariawan, kok bisa?

    Viral! Anak kejang hingga meregang nyawa karena menelan obat sariawan, kok bisa?

  • Punya lemari IKEA ini? Hati-hati sudah 8 anak meninggal karenanya

    Punya lemari IKEA ini? Hati-hati sudah 8 anak meninggal karenanya

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Viral! Anak kejang hingga meregang nyawa karena menelan obat sariawan, kok bisa?

    Viral! Anak kejang hingga meregang nyawa karena menelan obat sariawan, kok bisa?

  • Punya lemari IKEA ini? Hati-hati sudah 8 anak meninggal karenanya

    Punya lemari IKEA ini? Hati-hati sudah 8 anak meninggal karenanya

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti