Bunda sering mendapati anak menyanyikan lagu-lagu orang dewasa? Bikin kita merasa khawatir ya apalagi saat mendengar anak-anak menyanyikan lagu orang dewasa yang bertemakan cinta dan patah hati. Nah, ternyata dampak buruk anak mendengarkan musik dewasa cukup berbahaya lho.
Apa saja dampaknya? Yuk simak penjelasannya berikut ini.
Waspada, Ini 5 Dampak Buruk Anak Mendengarkan Musik Dewasa
Mendengarkan musik memang bisa membuat kita merasa terhibur. Tak jarang, musik juga bisa membuat kita merasa terbawa perasaan. Nah, anak-anak pun juga bisa merasakan hal yang sama.
Sayangnya, tak semua lagu baik untuk didengarkan oleh anak-anak, terlebih lagu-lagu orang dewasa. Salah-salah, musik orang dewasa justru bisa membawa dampak buruk apabila terlalu sering didengarkan oleh anak-anak.
Yuk ketahui 5 dampak mendengarkan musik dewasa pada anak berikut ini.
1. Mengganggu pola pikir
Pola pikir anak-anak dengan orang dewasa tentu jauh berbeda. Tidak seperti orang dewasa, kemampuan anak dalam mencerna pesan yang tertuang dalam lagu masih terbatas.
Ketika mendengarkan lagu orang dewasa secara berulang, anak cenderung menerima lagu tersebut tanpa disaring terlebih dahulu. Anak belum mengetahui mana yang benar dan salah serta mana yang baik dan buruk.
Oleh sebab itu, terlalu sering mendengarkan lagu orang dewasa bisa mengganggu pola pikir anak-anak. Sebab, mereka belum bisa mengartikan suatu masalah dengan cara yang bijaksana, sebagaimana yang harus dilakukan oleh orang dewasa.
Baca juga: Ayo, Ikut Gerakan Bangkitkan Lagu Anak!
2. Mudah terbawa emosi
Kemampuan anak dalam mengendalikan emosi masih belum sempurna. Sementara, lagu-lagu orang dewasa banyak yang bernuansa sedih, murung, dan ada juga yang penuh kemarahan seperti lagu-lagu metal. Nah, anak yang terlalu sering mendengarkan lagu orang dewasa cenderung mudah terbawa emosi.
Boleh mendengarkan lagu-lagu orang dewasa namun perlu diawasi dengan ketat. Jangan sampai anak terbawa emosi hingga begitu dalam dan mengganggu kondisi kesehatan mental atau perkembangan emosionalnya.
Perhatikan apakah ada perubahan emosional tertentu saat anak mendengarkan lagu orang dewasa. Sebaiknya hindari lagu yang syarat dengan kata-kata bermakna negatif atau yang belum bisa dicerna oleh anak-anak.
3. Anak Mendengarkan Musik Dewasa Terlalu Sering bisa Menimbulkan Trauma
Tahukah Bunda jika lagu juga bisa menimbulkan perasaan trauma?
Lagu-lagu patah hati atau jatuh cinta yang jumlahnya begitu banyak di pasaran bisa membuat anak ikut merasakan peristiwa yang diceritakan. Padahal, anak belum mengerti konsep tentang jatuh cinta, patah hati, atau fenomena lainnya yang baru bisa dirasakan ketika dewasa.
Tak heran jika anak kemudian ikut merasakan trauma yang tersirat dalam sebuah lagu. Ini bisa berakibat buruk karena merusak persepsi mereka mengenai dunia yang masih polos dan lugu. Jika tidak hati-hati, lagu-lagu tersebut justru bisa menanamkan persepsi yang salah pada anak yang belum tentu sesuai dengan realita.
Baca juga: Pusing cari lagu anak untuk diperdengarkan ke si kecil? Perkenalkan Tamtamtada!
4. Merusak persepi anak
Mengutip Tirto.id, psikolog anak Ratih Ibrahim mengatakan, lagu-lagu orang dewasa bisa merusak persepsi, cara berpikir, hingga kejiwaan anak-anak.
“Kepolosan anak jadi tercederai, misalnya, anak itu yang kita lindungi [diajari] supaya dia memahami bahwa makna cinta kasih itu adalah cinta kasih yang bagus. Dia kan ternodai dengan kisah cinta kasih yang sudah rusak di lagu itu. Terus perselingkuhan, misalnya. Dia bisa tertanam konsep bahwa cinta relasi suami-istri itu bisa menjadi tidak sebaik yang semestinya dihayati,” ujarnya.
Meski demikian, Ratih tidak menampik bahwa sekarang ini, sangat susah mengontrol peredaran lagu bagi anak-anak karena pilihan lagu anak terbatas. Jadi perlu ada jalan tengah dimana anak-anak boleh mendengarkan lagu orang dewasa selama lagunya jauh dari unsur seks, pornografi, perselingkuhan, hingga kekerasan.
5. Bersikap Lebih Dewasa dari Usianya
Sekilas terdengar baik ya Bun? Tapi, tunggu dulu. Jika kita perhatikan, banyak anak yang kini senang berdandan seperti orang dewasa. Tentu, ini bisa jadi hal yang normal, kita pun pernah melakukannya ketika masih anak-anak. Hanya saja, situasi bisa berubah runyam jika perilaku yang ditiru adalah sesuatu di luar batas normal misalnya, berkelahi, berciuman, atau mengucapkan kata-kata kasar.
Maka, penting untuk memberikan pengertian kepada anak-anak jika ia terlanjur sering mendengarkan lagu-lagu orang dewasa dan mulai meniru hal-hal yang tidak baik.
***
Nah, Bunda, itulah 5 dampak buruk yang bisa terjadi jika anak terlalu sering mendengarkan musik orang dewasa. Semoga lagu anak-anak di Indonesia semakin banyak ya supaya anak-anak kita punya banyak pilihan.
Baca juga:
Yuk Bernyanyi Lagu Dua Mata Saya Bersama Si Kecil, Ini Lirik dan Chordnya
#SaveLaguAnak, Kampanye Mantan Artis Cilik Untuk Lagu Anak Indonesia
Parents, Yuk Kenalkan Si Kecil pada Lagu-Lagu Anak Terbaru Indonesia Berikut Ini