Anak main perosotan dan berebut dengan anak sebayanya, adalah pemandangan yang wajar kita lihat di arena bermain. Akan tetapi, seorang bocah berusia 5 tahun harus dilarikan ke rumah sakit, setelah didorong anak lain hingga jatuh dari perosotan dan mengalami tulang retak.
Parahnya lagi, ibu dari anak yang mendorong tersebut langsung meraih anaknya dan menjauh dari arena bermain, tanpa meminta maaf pada anak yang terluka maupun orangtua anak tersebut.
Anak main perosotan didorong oleh anak sebaya hingga jatuh
Peristiwa ini terjadi pada hari Sabtu, 7 Juli 2018 lalu. Tepatnya di Provinsi Henan, Cina. Kamera pengawas menunjukkan bukti bahwa si kecil Yueyue yang berusia 5 tahun menaiki perosotan setinggi sekitar 1 meter.
Yueyue terlihat memegang pagar di dekat bagian atas perosotan, ketika anak lain di depan Yueyue menendang dada Yueyue hingga terjatuh dari perosotan ke bawah.
Ibunda Yueyue bergegas menghampiri anaknya, sementara ibu dari anak yang menendang Yueyue terlihat buru-buru mengambil anaknya dan pergi dari arena bermain tersebut.
Anak main perosotan ditendang hingga jatuh oleh anak lain. Sumber: Weibo video
Yueyue segera dilarikan ke rumah sakit. Dia mengalami retak di bagian lengan atas dan sikunya bergeser. Wang, sang ibu sangat kesal karena anak yang menendang Yueyue maupun ibu anak tersebut tidak berusaha minta maaf, malah melarikan diri dari TKP.
Kini, dia membuat pernyataan di televisi untuk mencari ibu anak tersebut, dan memintanya muncul untuk meminta maaf.
“Jika kau memperlakukan anakmu dengan penuh kasih, aku juga sama. Tidak ada orangtua yang ingin melihat anaknya terluka. Dalam kasus ini, aku pikir kau harus muncul dan bertanggung jawab,” kata Wang.
Wang juga sudah melaporkan masalah ini ke polisi, namun mereka belum bisa menemukan anak yang menyebabkan Yueyue cedera, maupun orangtua anak tersebut.
Pentingnya mengajarkan anak bertanggung jawab sejak dini
Melarikan diri dari TKP saat anak melakukan kesalahan, bisa jadi adalah cara ibu tersebut melindungi anaknya. Namun, apakah ini cara yang benar mengajarkan anak? Justru anak akan merasa, tidak mengapa melakukan kesalahan asalkan tidak ketahuan atau tertangkap.
Tentu ini pengajaran yang salah. Sebagai orangtua, kita harus memberi contoh pada anak-anak kita untuk bertanggung jawab memperbaiki kesalahan yang diperbuat. Meminta maaf juga bagian dari tanggung jawab.
- Ajarkan tentang konsekuensi. Sejak dini, ajarkan anak tentang konsekuensi jika mereka tidak menaati aturan.
- Konsisten. Orangtua harus konsisten dalam menetapkan aturan, jangan gampang goyah dengan rengekan anak.
- Jangan mudah menyalahkan orang lain. Ajarkan anak untuk bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, dan tidak mudah menyalahkan orang lain jika ada hal buruk terjadi.
- Beri peringatan. Bila anak lupa dengan aturan yang dibuat, atau melakukan kesalahan, jangan bosan untuk mengingatkannya.
- Puji perilaku tanggung jawab anak. Bila anak berkelakuan baik, misalnya bersikap jujur atau mengakui kesalahan, pujilah dia atas keberaniannya tersebut. Dengan begitu anak akan terdorong untuk selalu bertanggung jawab pada perbuatannya di masa depan.