Dilaporkan Anak Ke Polisi, Sang Ibu "Saya Menyesal Dulu Terlalu Memanjakannya"

Ingin menguasai harta warisan, seorang anak laporkan ibu kandung ke polisi. Sudah diberikan haknya, ia menolak karena merasa kurang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Entah memang sedang tren atau tidak, belakangan ini ada banyak kasus anak laporkan orangtua ke Reskrim Polrestabes Semarang perihal warisan. Seperti kasus yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah, baru-baru ini. Diketahui seorang anak laporkan ibu kandung ke polisi karena masalah warisan.

Penggugat berinisial J (39) menggugat sang ibu, Meliana Widjaya (64) warga Gajah Mungkur, Semarang, Jawa Tengah, untuk nenuntut haknya atas warisan dari orangtuanya. Berikut ini informasi lengkapnya.

Lagi, Seorang Anak Laporkan Ibu Kandung karena Menuntut Warisan!

Dilaporkan Atas Dugaan Pemalsuan Dokumen

J (39) sebagai anak laporkan ibu kandung, Meliana Widjaya atas dugaan pemalsuan dokumen surat tanah. Ia tak menduga, di usianya yang sudah lanjut, ia harus berseteru dengan anaknya sendiri.

Tanah yang dimaksud adalah tanah seluas 220 meter persegi dan 221 meter persegi kepunyaan ayah J, yaitu suami sah dari ibunya. Kepada ibunya, J meminta haknya dari tanah tersebut. karena terus dituntut, kemudian Meliana mengiyakan melakukan balik nama pada surat tersebut setelah berkonsultasi dengan seseorang berinisial R.

Tapi Meliana curiga, mengapa hanya satu nama, yaitu nama anak pertama, yang tertera pada kolom ahli waris surat tanah tersebut. Sementara anaknya ada 3 orang. Merasa ada kejanggalan, ia kemudian mengembalikan kepemilikan tanah ke nama suaminya lagi.

Artikel terkait: Gara-gara Hal Ini, Seorang Ayah Tega Laporkan Anaknya ke Polisi

Anak Kesayangan yang Selalu Membuat Masalah

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kata Meliana, J anak bungsunya itu merupakan anak kesayangannya. Sejak dulu, tak ada satupun hal yang diinginkan putranya itu yang tidak dipenuhi. Saking sayangnya, Meliana sampai menyekolahkan J ke luar negeri, tepatnya di Australia.

“Dulu sangat sayang sama dia. Dulu dia kuliah di luar negeri yang mengirim uang saya. Dia saya belikan mobil yang harganya mahal sekali. Itu, ya, saya yang belikan,” ujar Meliana melansir Kompas.com, Jumat (5/3/2021).

Tapi ternyata, selama di Australia, J tidak pernah pergi kuliah. Ia terus menerima kiriman uang dari orangtuanya dan menjalani kehidupan tanpa arah di sana. Bahkan Meliana beberapa kali mendapat kabar bahwa anaknya banyak melakukan pelanggaran di sana.

Terang saja sikap J ini menimbulkan kemarahan besar, terutama ayahnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Dia dimarahin papanya. Katanya, sekolah-sekolah, ternyata tidak. Suatu saat (J) dideportasi,” cerita Meliana.

Kembali ke rumah, ayah J malah mengusir anak bungsunya itu. Dan karena kasihan, anak sulung Meliana menolong dan menampung J. Tapi belakangan, J dan kakaknya pun punya masalah sampai-sampai J melaporkan kakaknya itu ke polisi.

Makin Kasar Sejak Ayahnya Meninggal

Sikap J semakin kasar kepada ibunya pasca kematian ayahnya tahun 2008, dan perilakunya itu semakin menjadi-jadi setelah ia menikah. J sering memaksa ibunya untuk memberikannya warisan. Jika si ibu menolak, ia membentak dan meneror ibunya. Ia juga melakukan hal-hal yang membuat Meliana ketakutan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Padahal saya masih hidup, kok. Itu anak durhaka,” kata Meliana.

“Anak ini sering meneror saya bertahun-tahun. Sejak papanya enggak ada suka bentak-bentak. Pakaian dilempar ke lantai, bahkan menyebar beling di kamar saya. Saya ketakutan,” ungkap Meliana lagi.

Sebagai ibu yang sudah mengandung 9 bulan dan membesarkan anak-anaknya, Meliana tak menginginkan banyak hal dari mereka. Ia hanya berharap, anak-anaknya tumbuh sebagai anak yang mandiri dan berhasil di bidangnya masing-masing. Ia juga tak pernah membayangkan akan mendapatkan perlakuan buruk dari mereka. Memangnya, ibu mana yang mau diperlakukan seperti itu.

Artikel terkait: Ayahnya Pergi demi Wanita Lain, Anak ini Pukuli Jenazah sang Ayah di Hari Pemakaman

Sudah Diberikan Haknya Tapi Menolak

Kuasa hukum Meliana, Deddy Gunawan, membeberkan kalau J mengingini seluruh kepemilikan tanah seluas 220 meter persegi kali 221 meter persegi tersebut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ibu Meliana menolak. Selain ia masih hidup, ia juga berniat membagi hak tanah itu untuk ketiga anaknya.

“Kalau memang mau, ya ini kami berikan sertifikat, hak dia senilai Rp1 miliar. Itu yang akan diberikan kepada J. Namun, J tidak ada tanggapan dan cenderung menantang bagaimana proses ini dilanjutkan sampai ke peradilan,” jelas Deddy.

Deddy mengatakan, pihaknya masih berharap masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

Kakak pertama J, Tommy, juga sudah melakukan pendekatan kepada adiknya agat ia tak melanjutkan kasus ke kepolisian. Namun J sama sekali tak menggubrisnya.

Akibat Salah Asuh Sejak Kecil karen Terlalu Memanjakan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meliana mengakui bahwa apa yang dilakukan J kepada dirinya akibat dirinya yang salah asuh. Ia mengatakan, kalau dirinya memang terlalu memanjakan J sejak kecil. Sebagai ibu, ia selalu memenuhi keinginan anaknya itu, sehingga J cenderung tumbuh sebagai anak yang manja.

Halodoc menulis, terlalu memanjakan anak dapat membuat anak tumbuh menjadi orang dewasa yang juga manja. Ciri-cirinya antara lain, mereka tidak pernah merasa puas dengan apa yang dimiliki, mudah mengeluh, selalu haus akan perhatian, dan tidak punya empati terhadap orang lain. Secara lengkap, di bawah ini dampak negatif dari memanjakan anak.

Artikel terkait: 5 Tanda Anda Membesarkan Si Kecil Menjadi Anak Manja

Dampak Negatif Memanjakan Anak

Agar tak lagi ada kasus anak laporkan orangtua karena warisan, berikut ini beberapa hal yang bisa Anda pelajari akibat dari memanjakan anak. Ini di dampak negatif memanjakan anak:

  • Anak jadi ketergantungan: Ia merasa tidak bahagia jika sendiri.
  • Tidak bertanggung jawab: Anak malas mengerjakan kewajibannya dan tidak mampu menyelesaikan masalah. 
  • Tidak memiliki rasa hormat dan suka membangkang: Dua ciri ini kental sekali melekat pada anak manja. Mereka juga suka merengek, suka marah, abai pada hal yang tidak menguntungkannya, dan suka memanipulasi demi mendapatkan yang diinginkan.
  • Tidak terampil dan kreatif: Saking malasnya, mereka jarang mengeksplor dirinya, malas mencoba banyak hal, tidak kritis dan kreatif. Mereka juga tidak mampu menjalin relasi yang baik dengan orang lain.

Jadi begitu ya, Bunda, Anda boleh sayang kepada anak tapi jangan terlalu memanjakannya. Ajar anak lebih bertanggung jawab, disiplin, dan mandiri terhadap dirinya sendiri. Tujuannya, tak lain, agar mereka siap menghadapi tantangan hidup di masa depan. Semoga setelah kejadian ini tak ada lagi kasus anak laporkan ibu kandung apapun masalahnya.

Baca juga:

id.theasianparent.com/ibu-yang-ingin-dipenjarakan-anak

id.theasianparent.com/ibu-yang-ingin-dipenjarakan-anak

id.theasianparent.com/bahaya-soda-untuk-anak