Kasus anak dipukuli dan dianiaya orangtua kembali terjadi. Kali ini, seorang bocah usia 8 tahun asal Tiongkok yang menjadi sasarannya.
Pasalnya, sang ayah dengan teganya menganiaya, memukuli, hingga menghujamkan pisau tajam ke tubuh anaknya, hanya karena persoalan sepele. Sang bocah yang tak disebutkan namanya ini menjadi korban kekejaman orangtuanya sendiri hanya karena persoalan tugas.
Anak dipukuli karena telat mengerjakan tugas
Bocah kecil malang ini hanya bisa menangis tatkala dengan kejam sang ayah memukulinya, lantaran ia belum berhasil mengerjakan tugas tepat waktu.
Tugas tersebut tak lain merupakan tugas sekolah yang dikerjakan selama liburan musim dingin. Si kecil yang berada di kelas 3 tersebut belum menyelesaikan tugasnya itu saat mulai masuk sekolah.
Dengan spontan, ayahnya yang mendengar kondisi ini langsung menyuruh si anak untuk berlutut. Sang anak yang berada di depannya langsung dipukuli hingga memar, babak belur, luka di kaki serta tubuhnya.
Melihat kejadian yang tak disangka tersebut, sang nenek yang melihat perilaku sadis sang ayah segera melerainya. Bukan malah mereda, ayahnya semakin brutal menganiaya si kecil. Kali ini ia pun ditikam.
dok. foto: scmp.com
Anak dipukuli, ditikam karena dilerai
Sang ayah marah saat nenek melerai. Sontak, ia mengambil pisau dapur dan menghujamkan pisau tersebut ke tubuh sang anak.
Seolah mata hatinya sudah gelap tertutup, rontaan dan tangisan si kecil tak menyadarkannya. Ia tetap menghujamkan tusukan ke tubuh sang anak.
Nenek yang berusaha menyelamatkan bocah tersebut pun akhirnya juga merasakan perlakuan yang sama, lengannya terluka. Sang bocah lebih naas, terdapat sejumlah bekas luka yang butuh waktu cukup lama untuk sembuh.
Ada luka besar di kaki bocah itu yang akan membutuhkan setidaknya dua minggu untuk sembuh. Setelah dia keluar dari rumah sakit, dia harus menggunakan tongkat untuk berjalan selama beberapa hari.
Sosok ayah yang tempramental
Saat dimintai keterangan, sang anak mencoba mengungkapkan hal yang dialaminya itu, termasuk karakter sang ayah. Dengan gelagap dan gemetar, bocah itu mengungkapkan bahwa sang ayah merupakan sosok yang cukup tempramental.
Saat kejadian, ayahnya tampak tak menyadari perilakunya, bahkan saat ia meronta. Tak berselang lama, ayahnya itu tiba-tiba tersadarkan dan mulai merasa bersalah.
Ia melarikan anaknya itu ke rumah sakit, dengan tubuh yang ikut gemetar.
Namun, nasi sudah menjadi bubur. Terkait kejadian ini, memang belum ada banyak informasi lebih lanjut tentang pelaporan pada pihak yang berwajib.
Semoga peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bagi kita orangtua, yang seharusnya membimbing anak-anaknya dengan lebih bijak.
Baca Juga :
Tega! Bayi 9 bulan disuntikan pemutih dan sabun cair oleh sang ibu, apa alasannya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.