Tajuk berita tentang anak bunuh ibunya dan menari di samping jenazah ramai menghiasi media pemberitaan. Kejadian miris yang membuat kening berkerut itu jelas menimbulkan tanya di dalam benak.
Apa yang sesungguhnya terjadi? Mengapa anak tersebut tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri bahkan sempat menari-nari di samping jenazahnya? Simak hasil penelusuran lengkapnya berikut ini.
Melansir dari Mirror, seorang pemuda didakwa melakukan pembunuhan setelah diduga melakukan penembakan terhadap ibunya secara brutal. Ia kemudian menari di samping jenazah sang ibu bersama saudara perempuannya.
Kronologi Anak Bunuh Ibunya dan Menari di Samping Jenazah Korban
Polisi mengatakan Mike Lopez (23) menembak dan membunuh ibunya di meja makan mereka di Springville, Utah, AS, pada akhir tahun lalu, tepatnya 23 Desember 2020.
Sang ibu, Victoria Ramirez (43) dikatakan bahkan sempat mengucapkan kalimat menyentuh sesaat sebelum ditembak putranya sendiri. “Aku tahu kamu akan membunuhku, dan aku mencintaimu.”
Peristiwa itu diduga terjadi saat Lopez masuk ke ruang makan tempat di mana Ramirez sedang bersama dua saudara perempuannya yang berusia 14 dan 17 tahun. Mereka semua duduk di meja ruang makan ketika Lopez diduga menodongkan senapan ke arah ibunya.
Pernyataan tertulis polisi mengatakan, “Mike berpaling ke arah adik perempuannya yang berusia 14 tahun dan mereka saling mengangguk.”
Anak berusia 14 tahun itu kemudian mengunci dirinya di kamar mandi sesaat sebelum ibunya dibunuh dengan senjata api. Ia kemudian keluar dari kamar mandi dan membelai rambut ibunya yang telah tewas. Lopez pun meraih lengan adiknya dan keduanya mulai menari di samping jenazah sang ibu.
Saudara Lopez yang berusia 17 tahun terkejut melihat insiden tersebut. Ia lalu berlari keluar rumah untuk memanggil kerabat dan polisi. Ketika polisi tiba, mereka menemukan Lopez terbaring di bak mandi dengan senapan berada tak jauh darinya.
Artikel terkait: Menantu Ratu Dangdut pakai narkoba saat hamil 6 bulan, apa dampaknya bagi janin?
Pelaku Menangis Saat Ditahan
Petugas akhirnya menangkap Lopez dan membawanya ke penjara Utah. Dia mulai menangis ketika ia dimasukkan ke dalam penjara dan dijelaskan bahwa dirinya ditahan atas pembunuhan sang ibu.
“Seseorang menyuruhku melakukan itu,” kata Lopez.
Hasil pemeriksaan sementara, Lopez diduga berada di bawah pengaruh narkoba. Hal ini diperkuat dengan temuan polisi yang mendapati adanya zat ganja dalam darah Lopez. Adiknya yang berusia 17 tahun pun yakin, kakaknya itu memberi narkoba pada adiknya yang masih berusia 14 tahun.
“Dia menyatakan Mike telah bertingkah sangat aneh akhir-akhir ini di mana dia telah banyak bermeditasi di mana dia mengaku pergi ke dimensi yang berbeda dan berbicara tentang banyak orang jahat,” demikian bunyi keterangan dari kepolisian.
Mike Lopez diketahui membeli senapan dan pistol sehari sebelum menembak ibunya sendiri.
Artikel terkait: Medina Zein gunakan narkoba untuk obat bipolar, psikiater: “Justru bisa berbahaya!”
Mengenal Bahaya Penggunaan Ganja
Parents, selama ini ganja memang dikenal sebagai salah satu golongan narkotika. Selain sabu, jenis narkotika yang satu ini paling banyak disalahgunakan di kalangan remaja.
Meski sebenarnya, hingga saat ini penggolongan ganja atau marijuana sebagai psikotropika masih menuai polemik. Perdebatan terjadi lantaran di sejumlah negara penggunaan ganja telah dilegalkan sebagai obat medis.
Terlepas dari perdebatan seputar legalisasi ganja yang menjadi ranah para ahli dan penegak hukum, hal penting yang harus dipahami orangtua adalah bagaimana penyalahgunaan ganja dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.
Ganja memang bisa membantu pengobatan penyakit, asalkan digunakan dengan pendampingan tenaga medis profesional. Sayangnya, ganja kerap disalahgunakan untuk tujuan kesenangan sementara dan akhirnya berujung pada kecanduan yang sangat berbahaya.
Biasanya, ganja dikonsumsi pemakai narkoba dengan cara dihisap seperti rokok. Dalam jangka panjang, penggunaannya bisa memengaruhi kesehatan mental. Penggunaan ganja dapat menyebabkan seseorang mengalami halusinasi, delusi, rasa cemas, dan serangan panik.
Selain mengganggu mental dan kemampuan berpikir, ganja juga bisa merusak organ paru. Hal ini karena kandungan tar yang terdapat pada ganja tiga kali lebih tinggi dari tembakau. Makanya, asap dari ganja disebut memiliki kandungan lebih berbahaya dan meningkatkan risiko kanker paru-paru lebih besar dibanding rokok tembakau.
Penyalahgunaan ganja juga berdampak pada sistim peredaran darah. Akibatnya, jantung berdetak lebih cepat dan tidak teratur. Belum lagi, kebiasaan mengonsumsi ganja akan menurunkan kekebalan tubuh sehingga membuat seseorang mudah sakit.
Itulah kisah anak bunuh ibunya yang terjadi akibat pengaruh buruk ganja. Mari kita cegah tragedi serupa terulang dengan menanamkan pemahaman pada anak-anak kita tentang bahaya narkoba.
Baca juga:
Najeela Shihab: "Ingin cegah anak tergoda narkoba? Ini caranya!"
Ditangkap karena Narkoba, Dwi Sasono, "Saya Ingin Pulang, Bertemu Keluarga"