Ambeien atau yang juga dikenal dengan wasir biasanya ditandai dengan adanya benjolan pada anus yang mengakibatkan gejala lainnya seperti rasa sakit dan perdarahan ketika BAB. Dalam istilah kedokteran, kondisi ini pun disebut hemorrhoid.
Seseorang bisa memiliki gejala yang berbeda-beda. Sebab, penyakit inimemiliki jenis dan stadium yang bisa berbeda pula. Lantas, apa saja gejala, faktor risiko, dan cara mengobatinya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, Parents.
Artikel Terkait: Ambeien saat hamil, bisakah melahirkan secara vaginal? Ini kata dokter
Pengertian, Gejala, Penyebab, Cara Mengobatainya
Jenis Ambeien
Ambeien bisa terjadi saat pembuluh darah, tepatnya di area rectum dan dubur yang membengkak. Berdasarkan jenisnya, ambeien terdiri dari dua jenis yaitu ambeien dalam atau internal hemorrhoid dan ambeien luar atau external hemorrhoid.
1. Ambeien Dalam
Kondisi ini bisa terjadi di bagian dalam anus, lebih tepatnya di liang rektum. Biasanya ambeien jenis ini tidak menimbulkan rasa sakit yang parah karena di area liang rektum tidak terdapat banyak saraf.
Jenis ini bisa tergolong jenis ringan dan banyak kasus yang bisa sembuh dengan sendirinya. Gejala yang lebih sakit biasanya bisa dirasakan ketika ambeien semakin membesar. Misalnya saja nyeri di area anus yang disertai gatal, serta keluarnya darah saat BAB.
2. Ambeien Luar
Berbeda dengan ambeien dalam, kondisi ambeien luar lokasinya ada di luar rektum. Biasanya pembengkakan terjadi di sekitar lubang anus.
Gejala yang dirasakan mulai dari gatal pada area anus, rasa perih dan panas di anus, BAB berdarah, serta adanya benjolan dan pembengkakkan di sekitar anus. Kondisi ini biasanya bisa terasa lebih nyeri dan tidak nyaman. Sebab, di area kulit sekitar anus terdapat cukup banyak saraf.
Artikel Terkait: Jangan abaikan ambeien pada anak, begini cara mengatasinya dengan tepat!
Faktor Penyebab
Hingga sekarang, masih belum diketahui secara pasti faktor penyebab penyakit ini. Namun, para ahli percaya bahwa kondisi ini merupakan kombinasi dari berbagai faktor, salah satunya karena genetik.
Meski demikian, ada berbagai faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan kejadian pada seseorang. Adapun faktor-faktor tersebut, antara lain:
- Mengalami sembelit yang berulang atau konstipasi kronis
- Kondisi kehamilan
- Kebiasaan mengedan saat BAB
- Faktor usia yang sudah tua
- Adanya tekanan dalam perut, misalnya karena tumor
- Mengalami batuk kronis dalam waktu yang cukup lama
- Kondisi obesitas
- Kurang serat dan asupan cairan
Pengobatan
Sebetulnya, jenis pengobatan akan tergantung dari keparahan kondisinya. Apabila kondisinya belum terlalu parah, kita bisa merawatnya sendiri di rumah dengan beberapa hal, mulai dari:
- Memperbanyak minum air putih
- Memenuhi asupan serat harian
- Menjaga pola makan menjadi lebih sehat
- Beraktivitas fisik ringan dan tak terlalu lama duduk
- Tidak menunda BAB
- Tidak mengejan terlalu kuat saat BAB
Di sisi lain, penggunaan salep juga bisa membantu mengatasi wasir. Ada juga obat yang bisa dikonsumsi agar kondisinya jauh lebih baik.
Lalu, dokter pun akan melihat keparahan kondisi dan melakukan penanganan berupa operasi bila kondisinya parah. Misalnya saja bila benjolan berukuran besar atau terjadi bersamaan, seperti ambeien dalam dan luar dalam satu waktu.
Diagnosis Wasir
Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan secara fisik dan melihat gejala. Selanjutnya, dokter melakukan tes Digital Rectal Examination (DRE) atau colok dubur untuk mengetahui kondisi rektum. Tes ini untuk menentukan adanya benjolan atau kelainan lainnya.
Di sisi lain, dokter juga kemungkinan akan melakukan endoskopi untuk melihat kondisi rektum dan saluran anus. Prosedur ini dilakukan untuk melihat kondisi saluran anus dan cincin otot yang mengalami kontraksi maupun relaksasi.
Artikel Terkait: Cara mengatasi dan mencegah ambeien saat hamil tua, Bumil wajib tahu!
Parents, itulah pengertian, jenis, faktor risiko, dan cara mengatasi ambeien. Jangan ragu, ya, untuk mengonsultasikan ke dokter bila kondisi sudah mengganggu aktivitas keseharian Anda. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca Juga:
Wasir bikin BAB menderita? Ini 9 makanan pereda wasir yang perlu Anda coba!