17 Alat Musik Khas Bali, Warisan Budaya Pulau Dewata

Keunikan budaya Bali juga tergambar jelas dari alat musik tradisionalnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bali tak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga tradisi budayanya. Tidak percaya? Coba saja datang ke Pulau Dewata, Parents akan lihat perpaduan budaya Hindu Jawa dan juga Bali lokal yang masih terasa sangat kental. Keunikan budaya Bali tergambar jelas dari adat istiadat dan makanan khas daerahnya, juga kesenian daerah seperti tarian dan alat musik khas Bali. Penasaran seperti apa alat musik tradisional yang ada di Bali?

Warisan Budaya Pulau Dewata, Inilah 17 Alat Musik Khas Bali

1. Gamelan Bali

Ada beberapa daerah lain yang juga memiliki Gamelan sebagai alat musik daerahnya, Yogyakarta misalnya. Meski namanya sama, keduanya memiliki ciri yang berbeda.

Bentuk wilah (bilah pada saron) pada gamelan Bali lebih tebal, bentuk pencon-nya (bentuk gamelan yang seperti bonang) juga lebih banyak daripada wilah, serta ritmenya lebih cepat dari Gamelan Jawa.

Bunyi gamelan Bali juga sangat khas dengan suara yang meledak-ledak, berkecepatan tinggi, dan bagian gending yang lebih dinamis. Ritme cepat itu disebabkan oleh perangkat simbal berukuran kecil yang disebut Ceng-ceng.

Melansir Kompas, Sila Widhyatama dalam jurnal Pola Ilmbal Gamelan Bali dalam Kelompok Musik Perkusi Cooperland di Kota Semarang (2012), mengatakan, gamelan Bali lebih sering digunakan dalam upacara ritual atau adat. Seperti metatah, acara potong gigi di Bali. Berbeda dengan Gamelan Jawa yang juga kerap dipakai dalam acara-acara kesenian daerah.

Kata Gamelan sendiri berasal dari Bahasa Jawa yang terdiri dari 2 kata, yaitu 'gamel' yang berarti memukul atau menabuh dan 'an' yang merujuk pada kata benda. Satu lagi, sebenarnya gamelan di Bali lebih sering diucapkan sebagai Gambelan.

Artikel terkait: Mengenal Gamelan Jawa: Sejarah, Fungsi dan Jenis-Jenisnya

2. Rindik

Rindik, alat musik tradisional khas Bali tercipta dari sejarah panjang kekayaan seni dan budaya di Indonesia, khususnya di pulau Jawa dan Bali. Melansir laman Indonesia (Indonesia.go.id), rindik memiliki sejarah yang unik dan panjang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sejarah alat musik khas Bali ini dimulai dari kejatuhan kerajaan Majapahit di Nusantara. Ketika Ponorogo melakukan pemberontakan kepada Majapahit, banyak angklung-angklung Reyog yang ditinggalkan begitu saja.

Lalu saat Kerajaan Demak menyerbu, angklung-angklung tersebut diungsikan ke pulau Bali. Inilah yang membuat perpindahan akar seni budaya kerajaan Majapahit. 

Di Bali, seniman musik Majapahit di sana kesulitan merangkai kembali Gamelan dan angklung yang dibawa. Akhirnya mereka menata angklung itu menurut pengetahuan mereka dan terciptalah alat musik baru yang diberi nama Rindik, yang dalam bahasa Jawa Kuno artinya ‘ditata dengan rapi dengan celah kecil’.

Perubahan tak hanya dari bentuknya tetapi juga cara memainkan dan suara yang dihasilkan. Rindik dimainkan dengan cara dipukul –bukan digoyangkan layaknya angklung pada umumnya- oleh 5 orang. Alat musik khas Bali ini juga sering digunakan dalam acara pernikahan, penyambutan tamu, dan acara resmi lainnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Genggong

Image: Cirana Merisa

Satu lagi alat musik khas yang berasal dari Bali adalah genggong. Alat musik ini kerap dimainkan sebagai alat musik pengiring pada acara pernikahan, upacara adat, hingga pertunjukan seni tari.

Alat musik ini terbuat dari pelepah pohon enau yang sudah tua dan kering. Ukuran panjangnya 18-20 cm dan lebar 1,5-2 cm. Bunyinya sangat unik dengan suara yang menyerupai katak.

Bagian dalamnya dipotong hingga tersisa kulit luarnya yang keras dengan ketipisan sekitar 0,3 milimeter. Alat instrumennya ada di bagian tengah, sekitar 2 cm dari ujung atas dan 0,5 cm dari bawah. Di bagian ujung bawah ada lubang kecil untuk mengaitkan tali benang sepanjang 5 cm yang pada sebatang bambu kecil sepanjang 10 cm.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Keunikan lain dari Genggong seperti melansir laman Denpasar Culture adalah dibutuhkannya resonansi tenggorokan si pemainnya untuk menghasilkan nada.

4. Ceng-Ceng, Alat Musik Khas Bali yang Unik

Image: Bukalapak

Yang unik lainnya dari alat musik Bali adalah Ceng-Ceng. Bentuk wadahnya menyerupai kura-kura, dan di bagian tempurungnya ditumpuk 4 logam-logam bundar (ceng-ceng) –umumnya terbuat dari tembaga- berukuran kecil.

Keempat logam kecil tersebut dipukul dengan 2 logam berukuran lebih besar yang bagian luarnya dihiasi dengan benang berumbai sebagai pegangan si pemusik. Ketika 2 logam berpadu dengan 4 logam kecil, akan menghasilkan efek suara yang khas. Dalam kebudayaan Bali sendiri, kura-kura dipercaya mengandung nilai magis yang kuat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Tips Memilih Kursus Musik Untuk Anak

5. Gender

Image: Bukalapak

Gender merupakan alat musik khas Bali yang memiliki instrumen musik metalofon dan dimainkan dengan cara dipukul. Gender terbuat dari 10 bilah bambu yang dipipihkan dan ditata sejajar pada potongan tiang-tiang yang juga dibuat dari bambu. Alat pemukulnya ada 2 buah dan dibuat seperti palu berbentuk bulat di bagian ujungnya.

6. Gangsa

Image: Bukalapak

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Alat musik yang satu ini adalah variasi dari gangsa. Bedanya ada di jumlah bilah, bentuk selewahnya, jumlah alat pukulnya, dan bentuk pemukulnya yang menyerupai palu dengan ujung mengecil.

Menurut laman Yuksinau, gangsa memiliki 2 jenis, yaitu Gangsa jongkok dan Gansa gantung. Ukuran selawah Gangsa jongkok rendah dan resonatornya dipaku di kedua ujungnya. Sedangkan Gangsa gantung ukurannya lebih kecil dengan selawah yang tinggi setinggi resonatornya.

7. Suling Gambuh, Alat Musik Suling Khas Bali

Image: Bukalapak

Suling Bali atau kerap disebut Suling Gambuh berbeda dengan suling pada umumnya. Bentuknya sangat besar dan panjang dengan enam buah lubang nada dan sebuah rongga tiup di bagian ujung. Alat musik tiup asal Bali ini dimainkan dengan posisi diagonal –bagian bawah disandarkan ke lantai- agar dimensi suaranya terakomodasi dengan baik.

Suling ini merupakan satu rangkaian dengan alat musik Gamelan Gambuh, yaitu berfungsi untuk memainkan beberapa part melodi.

Artikel terkait: 3 Jenis Pakaian Adat Bali: Ciri Khas dan Makna Filosofisnya

8. Calung Bung-Bung

Image: Yuksinau

Calung Bung-Bung terbuat dari bambu gomong. Bambu dideretkan dengan dimensi panjang dan lebar yang berbeda.
Awalnya alat musik ini hanya dimainkan di waktu tertentu seperti menyambut bulan purnama, serta untuk menghibur Dewi Sri (Nyi pohaci), dewi pelindung padi dari serangan penyakit dan hama. Namun belakangan, Calung Bungbung sudah sering digunakan untuk berbagai acara dan seni pertunjukan.

9. Guntang Bali

Image: Yuksinau

Bentukan Guntang Bali sangat unik, menyerupai tabung yang dilengkapi batang pemukul –hampir mirip kentongan ronda. Ini alat musik tradisional Bali yang biasanya digunakan dalam mengiringi tari Arja.

Meski tidak memiliki nada khusus, tetapi Guntang merupakan elemen pokok pada instrumen musik yang lainnya, seperti kendang, suling, ceng-ceng, dan kenang.

10. Pereret, Alat Musik Khas Bali yang Mirip Terompet

Image: Yuksinau

Pereret, sebuah alat musik khas Bali yang berasal dari daerah kabupaten Jembrana. Pereret terbuat dari kayu dan diukir dengan bentuk khusus. Arti dari Pereret sendiri adalah pengasih-asih yang berarti guna-guna atau pelet.

Layaknya terompet, alat musik ini dimainkan dengan ditiup dan dulu sering digunakan oleh para perjaka Bali untuk menggoda gadis. Zaman dahulu, para perjaka naik ke atas pohon malam hari dan meniupkan pereret sehingga menghasilkan suara sayup-sayup yang bisa terdengar sampai kiloan meter.

11. Rebana Bali

Rebana biasanya dikenal dengan musik marawis. Namun dalam tradisi Bali, alat musik rebana ternyata juga merupakan bagian dari beberapa balungan gamelan Bali. Fungsinya berperan sebagai akhir lagu atau sebagai penanda lengkapnya sebuah ukuran lagu. Karena itu, rebana yang digunakan adalah yang berukuran besar. 

Seperti pada umumnya, cara memainkannya dengan dipukul oleh penabuh, sambil berduduk sila. Tangan kanan Penabuh akan memukul muka rebana, sedangkan tangan kirinya memegang badan rebana. 

12. Kendang Bali

Dok. Foto: Youtube Net Bali

Kendang adalah salah satu alat musik yang penting dalam barungan Gamelan Bali. Namun, ada juga gamelan barungan yang tidak menyertakan kendang. 

Ada dua jenis kendang dalam alat musik gamelan barungan, yaitu kendang tunggal dan kendang berpasangan. Kendang tunggal biasanya memiliki satu drum dan satu penabuh. Sedangkan, kendang berpasangan memiliki dua kendang dan dua penabuhnya. Seperti kendang pada umumnya, kendang Bali dimainkan dengan cara ditabuh. 

13. Gong Bali

Dok. foto: Nesabamedia

Gong Bali terbuat dari logam atau tembaga dengan tonjolan lingkaran di tengahnya. Salah satu alat musik bali ini memiliki banyak varasi dan ukuran, bentu, dan suara yang dihasilkan. Cara memainkannya, dengan memukul bagian cembungnya menggunakan tongkat khusus. Alat musik ini bagian dari salah satu gamelan bali. 

14. Gamelan Bumbang

Gamelan Bumbang merupakan alat musik gamelan bambu tradisional. Gamelan ini pertama kali dipentaskan pada tahun 1988 di desa Sesetan di Denpasar, dan resmi menjadi adat Bali.

15. Tambur

Tambur adalah alat musik tradisional Bali yang berbentuk seperti gendang berukuran besar yang dilengkapi dengan gong besar. Cara memainkannya dengan cara dipukul bergantian dengan gong. 

16. Terompang Beruk

Terompang beruk merupakan alat musik yang berbentuk seperti bilah-bilah terbuat dari kayu dan digantungkan pada batok kelapa. Batok kelapa ini disebut sebagai beruk yang berguna untuk menghasilkan suara menggema. Terompang beruk ini biasa digunakan untuk mengiringi tarian sakral Bali. 

17. Gerantang

Alat musik ini memiliki bentuk yang sama dengan rindikk. Cara memainkannya, dengan dipukul. Alat musik ini  terdiri dari bambu utuh yang disusun horizontal. 

Itulah, Parents, 17 alat musik khas Bali yang perlu Anda ketahui. Tiap alat musik memiliki sejarah dan fungsi tersendiri di mana saat dimainkan bersama akan menghasilkan alunan musik yang indah. Yuk, lestarikan alat musik tradisional!

Baca juga:

 

Penulis

Aulia Trisna