Parents, sudahkah kita memberikan yang terbaik untuk mendukung tumbuh kembang anak. Selain melakukan stimulasi kecerdasan dan memberikan nutrisi yang lengkap, faktor lain yang tak kalah penting tentu saja memastikan kebutuhan aktivitas fisik pada anak bisa tepenuhi.
Anak yang sehat, tentu saja perlu bergerak dan melakukan aktivitas fisik secara rutin agar dapat tumbuh dengan baik.
Aktivitas fisik pada anak perlu disesuaikan dengan usia
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan tentu saja usia si kecil. Kita tidak bisa memberikan stimulasi yang sama untuk anak usia 2 tahun dengan anak 10 tahun. Oleh karena itu, stimulasi kemampuan motorik anak harus dilakukan sesuai dengan jenjang usianya.
Untuk perkembangan motorik sesuai usia, dapat dilakukan seperti berikut :
- 2 hingga 3 tahun: belajar berlari, melompat, lempar tangkap bola
- 3 hingga 4 tahun: menaiki tangga, memukul bola, menendang bola
- 4 hingga 5 tahun: berlari lebih cepat, mengendarai sepeda roda tiga
- 5 hingga 6 tahun: menggunakan alat permainan, lompat tali, dan olahraga permainan
Pada usia 3 hingga 5 tahun, direkomendasikan untuk mendapatkan stimulasi aktivitas fisik secara teratur untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan .
Sementara untuk anak usia 6 hingga 17 tahun, direkomendasikan untuk melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga berat.
Cara mudah untuk menilai intensitas kegiatan yang dilakukan oleh anak dengan membandingkannya dengan kemampuan rata-rata anak seusianya. Kemungkinan besar anak sudah memenuhi kebutuhan tubuh untuk beraktivitas jika dibiarkan bermain secara aktif.
Di rumah aja, aktivitas fisik bisa dilakukan degan Virtual Gym
Sayangnya, dalam beberapa kondisi, aktivitas fisik yang diperlukan anak bisa terhambat. Misalnya dalam kondisi seperti saat ini.
Namun, jangan khawatir karena ada banyak pilihan yang bisa dilakukan anak selama melakukan social distancing atau di rumah saja. Salah satunya dengan Virtual Gym.
Apa itu Virtual Gym?
Dalam presscon online “Peluncuran Aktivitas #BerjemurAsyik bersama Sakatonik ABC”, Sakatonik ABC meluncurkan kegiatan #BerjemurAsyik dengan Virtual Gym.
Seperti yang dipaparkan oleh dr. Zeth Boroh, Sp.KO, Dokter Spesialis Kesehatan Olahraga, Virtual Gym merupakan aktivitas tubuh virtual sehingga anak dapat membayangkan sambil bereksplorasi melatih motoriknya saat memvisualisasikan aktivitas tersebut.
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk video tersebut dibuat sedemikian rupa agar terlihat menyenangkan bagi anak. Anak pun akan bergerak aktif dengan senang mengikuti lagu dan juga irama.
Gerakan-gerakan sederhana pada Virtual Gym ini sudah disesuaikan khusus untuk anak jenjang usia 2 hingga 12 tahun dengan intensitas ringan hingga sedang.
Aktivitas fisik menggunakan Virtual Gym ini dapat dilakukan di rumah saja, sehingga pada masa pandemi Virus Corona anak bisa tetap berolahraga tanpa perlu keluar rumah.
Rangkaian gerakan Virtual Gym ini dikombinasikan dengan dynamic stretching dan cardio exercise.
Visualisasi olahraga yang ada dalam Virtual Gym ini adalah Ergocycle Exercise (bersepeda), Skating Exercise (bermain skating), Canoeing Exercise (mendayung), dan Swimming Exercise (berenang).
Dynamic Stretching berguna untuk gerakan pemanasan dengan intensitas sedang yang berfokus pada fleksibilitas tubuh anak. Latihan ini menggerakan sendi-sendi leher, bahu, tangan, pinggang dan kaki.
Jenis latihan untuk Dynamic Stretching ini adalah neck side stretching, elbow and wrist stretching, shoulder stretching, back stretching, dan high knee stretching.
Sedangkan cardio exercise bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan menstimulasi endurance dari jantung dari paru-paru.
Jenis latihan yang termasuk cardio exercise adalah side jumping, high five dance, jumping jack, jogging to side, dan walking win.
Ditambahkan dr. Zeth, efek samping yang terjadi jika anak kekurangan stimulus adalah berkurangnya kekuatan sendi, dan otot bisa mudah mengalami luka. Jika anak sudah terlanjur tumbuh dengan kurang stimulus, orangtua bisa mendampingi melakukan stretching atau latihan fleksibilitas setiap hari.
Manfaat melakukan aktivitas fisik pada anak
Dikutip dari lama website resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia, American Heart Association menyarankan agar anak-anak berusia dua tahun atau lebih sebaiknya melakukan setidaknya 60 menit aktivitas fisik dengan intensitas ringan hingga sedang, dan sebaiknya dilakukan secara menyenangkan.
Aktivitas fisik pada anak mempunyai banyak sekali manfaat, seperti,
- Mengurangi risiko obesitas dan penyakit pembuluh darah di kemudian hari
- Membantu pertumbuhan tulang dan otot agar berlangsung dengan baik
- Mengasah keterampilan gerak, interaksi sosial, dan perkembangan otak
- Anak dapat belajar dengan lebih efektif
- Merasa gembira dan percaya diri
- Memiliki pola tidur yang baik
Kapan saja boleh melakukan aktivitas fisik?
Meskipun aktivitas fisik lebih banyak diasosiasikan dengan kegiatan di pagi hari, Parents dan si kecil boleh melakukan aktivitas fisik kapan saja. Misalnya di waktu sore hari. Namun penting untuk terus memperhatikan reaksi dari anak. Jika kelelahan atau anak tampak dehidrasi, segera hentikan kegiatan.
Jika dilakukan di pagi hari, aktivitas fisik dapat dilakukan dengan lebih efektif sambil berjemur. Selain mendapatkan vitamin D alami yang berasal dari matahari, dengan terus bergerak juga bisa meningkatkan imunitas tubuh, lho!
Baca juga:
7 Manfaat Bermain di Tempat Outdoor Bagi Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.