Adat pernikahan Tionghoa memiliki serangkaian prosesi yang mesti dijalani oleh pasangan pengantin dan keluarga. Prosesi tersebut secara garis besar terbagi menjadi tiga tahap, yakni sebelum pernikahan, hari H pernikahan, dan setelah pernikahan.
Prosesi Adat Pernikahan Tionghoa
Berikut uraian lebih detail tentang adat pernikahan Tionghoa seperti dirangkum dari situs soehanna hall.
Artikel terkait: 10 Pantangan ibu hamil menurut kepercayaan orang Tionghoa
1. Sebelum Pernikahan
Lamaran:
Dalam proses lamaran, umumnya pasangan menyerahkan urusan ini kepada orang yang dituakan untuk menentukan waktu pelaksanaan. Namun ada juga pasangan yang memilih hari sendiri.
Unsur paling penting dalam prosesi ini adalah sosok ‘mak comblang’ yang dikirim oleh pihak laki-laki. ‘Mak comblang’ ini akan mengirimkan pesan ke pihak keluarga perempuan bahwa putra dan putri mereka itu adalah jodoh yang tepat untuk menikah.
Penentuan:
Ini adalah lanjutan dari prosesi sebelumnya yaitu jika sinyal dari mak comblang ditanggapi dengan positif, kemudian kedua pihak keluarga akan menentukan proses sangjit yang akan dilakukan setelahnya.
Sangjit:
Prosesi sangjit penting dalam adat pernikahan Tionghoa. Waktu pelaksanaannya dikonsultasikan dengan orang tua yang paham masalah penanggalan. Sangjit biasanya diadakan antara 1 bulan sampai 1 minggu sebelum acara resepsi pernikahan dan berlangsung siang hari antara jam 10.00 sampai dengan 13.00 WIB dilanjutkan dengan makan siang.
Sebelum menjalani prosesi sangjit, kedua pihak keluarga menyiapkan barang-barang seserahan. Dari mempelai pria, seserahan yang akan diserahkan kepada mempelai perempuan terdiri dari:
– Kosmetik dan perlengkapan mandi,
– Seperangkat perhiasan untuk mempelai perempuan,
– Pakaian atau kain beserta aksesorisnya untuk mempelai perempuan,
– Uang susu (ang pao) dan uang pesta (masing-masing di amplop merah).
Selain itu, seserahan juga berisikan sejumlah barang-barang lain seperti nampan, lilin, sepasang kaki babi (atau makanan kaleng), kacang polong, kue, arak, dan lainnya.
Sementara seserahan atau hantaran balik dari pihak mempelai perempuan kepada mempelai pria terdiri dari:
– Seserahan pihak mempelai pria yang hanya diambil sebagian seperti uang susu dan uang pesta, nampan buah, 1 pasang lilin merah, sebagian kaki babi/ makanan penggantinya dan kaleng kacang polong, sebagian kue mangkok, dua botol sirup merah.
– Satu nampan makanan manis seperti permen atau coklat; serta satu nampan keperluan pria, seperti satu pasang baju, pakaian dalam dan sapu tangan.
Keluarga juga harus mempersiapkan beberapa amplop uang ang pao yang siap dibagikan ke para pembawa nampan dari pihak mempelai pria dengan jumlah nominal disesuaikan.
Artikel terkait: Mengenal Sangjit, Tradisi Seserahan ala Tionghoa yang Sarat Makna
Prosesi Tunangan
Proses ini merupakan acara pengenalan masing-masing anggota keluarga kedua pihak agar terjalin kekerabatan yang lebih erat antara kedua pihak keluarga. Setelah acara perkenalan kemudian dilanjutkan lagi dengan acara makan-makan bersama yang biasanya akan membahas:
Penentuan hari baik untuk menikah:
Adat pernikahan Tionghoa sangat memegang teguh pentingnya penanggalan yang tepat untuk setiap momen yang sakral. Harus dipilih jam, hari dan bulan yang baik.
Biasanya semuanya serba muda yaitu: jam sebelum matahari tegak lurus; hari tergantung perhitungan bulan Tionghoa, dan bulan yang baik adalah bulan naik atau menjelang purnama.
Hal tersebut juga harus didiskusikan dengan keluarga dari kedua pihak. Selain menentukan penanggalan yang tepat untuk hari pernikahan, juga ditentukan hari yang baik untuk upacara.
Pemasangan seprai:
Proses ini dilakukan oleh pihak keluarga calon mempelai pria di kediaman keluarga calon mempelai perempuan. Di momen ini, pihak keluarga mempelai pria yang sudah menikah dan hidup bahagia menjadi contoh kehidupan berumah tangga yang harmonis.
Selain memasang seprai, diletakkan berbagai perangkat hiasan untuk kamar serta peletakkan seperangkat mas kawin di atas tempat tidur. Waktu untuk melaksanakan prosesi ini ditentukan menurut penanggalan yang tepat.
Upacara Liauw Tiaa (Pesta Bujang):
Diadakan pada malam hari sebelum esok prosesi upacara pernikahan. Upacara ini dihadiri teman-teman calon kedua mempelai dan diadakan rumah mempelai perempuan.
2. Prosesi Pernikahan Adat Tionghoa
Upacara Cia Tao:
Proses ini dilaksanakan di klenteng dengan beberapa tahap yang intinya melakukan penghormatan kepada Tuhan, alam, leluhur, orang tua dan kedua mempelai.
Pemberkatan:
Serangkaian prosesi yang diadakan di vihara ini dipimpin oleh seorang pandita dan para bikuni. Mereka yang nantinya akan memberikan berkat kepada kedua calon pengantin.
Tea Pai:
Upacara ini merupakan acara yang akan dihadiri orang tua dari kedua pihak serta orang-orang yang dituakan. Dalam acara ini masing-masing anggota keluarga memberikan nasihat dan barang-barang bernilai ekonomi kepada calon mempelai agar rumah tangga yang mereka bina dapat berjalan langgeng, rukun, dan sejahtera.
Resepsi Adat Pernikahan Adat Tionghoa
Setelah acara keagamaan, diadakan acara resepsi pernikahan di rumah atau di tempat resepsi. Kedua mempelai biasanya menggunakan gaun dan jas pengantin.
Artikel terkait: Angkat Budaya Tionghoa, Ini 8 Film Spesial Imlek Karya Sineas Lokal yang Jadi Rekomendasi Tontonan
3. Prosesi Pasca Pesta Pernikahan
Cia Kiangsay:
Prosesi ini adalah upacara menjamu mempelai pria, dimana mempelai pria memperkenalkan keluarga besar mempelai pria di rumah mempelai perempuan. Pasangan pengantin sudah boleh tinggal bersama.
Cia Ce’em:
Upacara Cia Ce’em dilaksanakan di rumah mempelai pria. Tujuan diadakan acara ini adalah memperkenalkan seluruh anggota keluarga besar mempelai perempuan. Setelah acara ini, pasangan pengantin baru ini melakukan kunjungan ke rumah-rumah famili yang masih ada orang tuanya.
Itulah serangkaian prosesi dalam adat pernikahan Tionghoa. Cukup banyak ya ternyata urutan ritualnya.
Baca juga:
15 Kebiasaan Menabung Orang Tionghoa, Terapkan agar Kaya Raya!
Resep Lontong Cap Go Meh
7 Ritual Buang Sial dan Undang Rezeki dalam Tradisi Imlek Orang Tionghoa
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.