Selama masa kehamilan, terdapat peningkatan risiko yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan ibu dan calon bayi. Mendengar suara hujan kerap memberikan ketenangan, namun apakah ada manfaat air hujan untuk ibu hamil?
Faktanya malah saat hamil sering kena air hujan akan berdampak buruk pada kesehatan ibu hamil, misal menurunkan imunitas ibu hamil sehingga mudah jatuh sakit.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengapa air hujan tidak bermanfaat bagi ibu hamil dan melihat potensi risiko kesehatan yang perlu diwaspadai ibu hamil saat terkena air hujan. Anda juga akan mengentahui cara terbaik untuk meminimalkan kemungkinan terkena penyakit akibat air hujan.
Artikel terkait: Mitos Seputar Air Hujan Baik untuk Kulit dan Rambut. Benarkah?
Bahaya Ibu Hamil Terpapar Air Hujan
Parents, berikut ini beberapa bahaya air hujan utnuk ibu hamil.
-
Air hujan telah terkontaminasi berbagai polutan dan patogen
Terlepas dari kepercayaan bahwa air hujan memiliki beberapa manfaat bagi ibu hamil, penelitian menunjukkan bahwa yang terjadi justru sebaliknya. Air hujan seringkali terkontaminasi oleh polutan dan patogen yang dapat merugikan kesehatan ibu hamil.
Sering terpapar air hujan justru bisa melemahkan daya tahan tubuh ibu hamil, sehingga lebih rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menghindari kontak yang terlalu lama dengan air hujan untuk mengurangi risiko yang terkait dengan paparan tersebut.
-
Air hujan mengandung logam berat tingkat tinggi
Secara khusus, air hujan dapat mengandung logam berat dalam kadar tinggi, yang sangat berbahaya bagi ibu hamil. Logam berat yang menumpuk di dalam tubuh dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti cacat lahir atau masalah neurologis.
Oleh karena itu, Anda harus menyadari potensi risiko sering terpapar air hujan, dan mengambil langkah-langkah untuk membatasi paparannya jika memungkinkan.
-
Mengandung mikroorganisme
Berlawanan dengan kepercayaan umum, air hujan tidak memberikan manfaat apa pun bagi ibu hamil. Faktanya, risiko yang terkait dengan konsumsi air hujan jauh lebih besar daripada potensi manfaatnya.
Air hujan dapat mengandung mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit seperti toksoplasmosis yang dapat berbahaya bagi ibu hamil. Selain itu, sering terpapar air hujan dapat menurunkan kekebalan tubuh ibu hamil, membuat mereka lebih rentan jatuh sakit.
-
Air hujan membawa kandungan bahan kimia
Tetesan air hujan dapat mengandung bahan kimia yang digunakan dalam pertanian atau industri, dan dapat berbahaya bagi ibu hamil. Bahan kimia ini dapat menyebabkan penurunan kekebalan tubuh ibu hamil sehingga lebih rentan terhadap penyakit.
Selain itu, polutan di udara dapat diserap oleh air hujan dan masuk ke dalam tubuh ibu hamil sehingga berdampak negatif bagi kesehatan. Untuk alasan ini, wanita hamil disarankan untuk membatasi paparan air hujan sebanyak mungkin.
-
Bisa sebabkan alergi dan iritasi kulit
Berlawanan dengan anggapan umum bahwa air hujan memiliki manfaat bagi ibu hamil, faktanya air hujan dapat menyebabkan alergi dan iritasi kulit sehingga sangat tidak nyaman bagi ibu hamil.
Selain itu, daya tahan tubuh ibu hamil yang menurun akibat air hujan dapat menyebabkan mereka mudah jatuh sakit.
-
Kemungkinan mengandung bakteri dan virus
Meskipun mungkin ada beberapa manfaat air hujan dalam beberapa kasus, ibu hamil disarankan untuk menghindari kontak dengan air hujan, khususnya kontak yang sering. Air hujan dapat mengandung bakteri dan virus penyebab infeksi pada ibu hamil.
Selain itu, ada kemungkinan air hujan mengandung polutan lain yang dapat membahayakan ibu hamil. Oleh karena itu, sebaiknya hindari kontak dengan air hujan selama kehamilan, karena potensi risikonya lebih besar daripada potensi manfaatnya.
-
Kandungan polutan sebabkan gangguan pernapasan
Air hujan dapat mengandung polutan yang dapat mempengaruhi sistem pernapasan ibu hamil, yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka. Sehingga ada baiknya ibu hamil menghindari terkena paparan air hujan.
-
Bisa sebabkan cacat lahir pada bayi
Faktanya, air hujan dapat mengandung polutan, terutama melalui limpasan dari tanah, yang dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi yang belum lahir. Polutan ini dapat menyebabkan berbagai malformasi seperti cacat mata, otak, dan jantung, serta keterlambatan perkembangan.
-
Air hujan bisa menyebabkan dehidrasi
Meski memiliki potensi manfaat air hujan bagi ibu hamil, seperti memberikan kelembapan ekstra pada kulit dan efek mendinginkan tubuh, ternyata air hujan justru bisa berbahaya dalam beberapa kasus. Salah satu risiko yang paling serius adalah dehidrasi, yang dapat diperparah saat ibu hamil terpapar air hujan.
Karena tubuh sudah berada di bawah tekanan untuk menghasilkan lebih banyak air selama kehamilan, paparan air hujan membuat tubuh harus bekerja lebih keras untuk mengisi kembali cairan yang hilang. Dehidrasi dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan lainnya, mulai dari sakit kepala hingga tekanan darah rendah, yang semuanya dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi ibu dan bayi yang belum lahir.
-
Menurunnya imunitas ibu hamil
Seringnya terpapar air hujan dapat berdampak negatif bagi kesehatan ibu hamil dengan menurunkan kekebalan tubuh sehingga lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Penelitian menunjukkan bahwa air hujan dapat mengurangi kekebalan wanita hamil, yang menyebabkan peningkatan risiko penyakit.
Artikel terkait: Alergi Air Hujan, Mungkinkah Terjadi? Kenali Gejala hingga Cara Mengatasinya
Kesimpulannya, ibu hamil harus lebih berhati-hati untuk menghindari paparan air hujan sebanyak mungkin. Sangat penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, serta istirahat dan olahraga yang cukup untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko yang terkait dengan paparan air hujan. Pemeriksaan rutin dengan dokter harus dilakukan untuk memastikan bahwa setiap masalah kesehatan ditangani lebih awal untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Baca juga:
Alergi Air Hujan, Mungkinkah Terjadi? Kenali Gejala hingga Cara Mengatasinya
Apa Saja Sih yang Terkandung dalam Air Hujan? Yuk Ajarkan Ini pada Anak!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.